Ini adalah rekor chapter terpanjang untuk menebus keterlambatan update. 6200 kata!!
Maaf ya ngaret. Aku lagi ngurusin pengiriman si Callia, takut keteteran kalau sambil nulis gini.
✨Happy Reading✨
"Jayden Alexander, pantesan saat denger nama dia, rada asing nggak asing. Ternyata anak sulung pemilik Departement Store itu toh? Brondong dong cyin..." Ucap suara melengking wanita 30an tahun di tengah ingar bingar kafe yang buka 24 jam.
Semakin malam, tempat itu semakin ramai pengunjung di dominasi anak muda pecinta hiburan malam bersama teman sebayanya. Termasuk mereka yang duduk di kursi tidak jauh dari panggung mini kafe yang berisikan empat wanita sosialita dewasa berkumpul di satu meja bersama sejak dari dua jam lalu.
"Lo lupa kalau Jayden itu setiap saat ada di samping Sarah dari pas zaman kita kuliah? Buntutin Sarah tiap hari. Dulu dia imut-imut. Kerjaan Riana tuh ngecengin itu bocah. Secara doi ganteng 'kan. Badannya juga oke nggak kalah sama anak angkatan kita saat itu. Dan sekarang, badannya lebih kelihatan laki binggo! Lo harus lihat postingan instagramnya, makanya Sarah betah. Gede pasti tuh. Brondong berkualitas itu. Eke juga mau. Beh, tiga ronde masih tegak lah boo." Mereka tergelak sementara Sarah mengangguk-angguk diiringi tawa mereka yang saling bersahutan.
"Ini gue jujur-jujuran aja ya. Dulu sebenernya gue pernah pacaran sama brondie juga. Anak kuliahan semester akhir. And he is so damn good in bed. Ya gimana, si Revan satu kali aja udah loyo. Gue belum klimaks, dia udah ambruk. Seenggaknya, di usia brondong pacar lo, masih menggebu-gebu. Lo petik, nikmati deh."
"He's delicious," Sarah menyahuti cicitan tak berguna sahabatnya. "And i will, thank you." Dia tertawa lagi. Banyak sekali pasang mata yang sekarang menatapnya dengan kagum, terkhusus para kaum Adam. Dress ketat berwarna hitam yang menonjolkan keseluruhan bahu dan belahan payudaranya melekat begitu pas pada tubuh ideal Sarah.
"I know right. Kelihatan dia itu tipe imut-imut tapi buas yang menggiurkan. Gue jadi gatel nih, pengin digaruk manja."
"Dan dia tergila-gila sama Sarah," sahut temannya yang lain sambil meneguk minuman. Dia menoleh pada Sarah, "Bener kan ya? Semakin wow dong memuaskan hasrat lo, Sar."
Sarah dengan anggun ikut menyesap minumannya kemudian meletakkan di ujung meja sambil mengangguk mantap. "Memang. Sudah dari dulu juga dia cinta sama gue." Ucapnya tanpa ragu. Karena begitulah kenyataannya. Jayden cinta mati padanya dari dulu dan sekarang.
Saat mereka masih melemparkan cicitan dewasa, dering ponsel Sarah berbunyi. Kepo, para sahabatnya saling melirik ke arah benda pipih itu. Ia menatap layar, tersenyum senang dan memperlihatkan pada mereka semua siapa yang tengah menghubunginya. "Baru saja kita omongin, orangnya telepon." Ucapnya sambil memundurkan kursi yang diduduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars
RomanceLOVELY ARIANA. Sejak kecelakaan yang merenggut nyawa sang Ayah, hidupnya dihabiskan lebih banyak di rumah atau di kampus dengan jadwal dua kali seminggu. Ia tidak suka bersosialisi. Ditambah, cacat pada kakinya karena kecelakaan itu membuat hampir s...