Chapter XIII - Their First Met

34.2K 3.5K 41
                                    


Seperti hari-hari sebelumnya, Yunani Sven harus mengasah perak setajam mungkin untuk senjatanya. Dia juga rajin bermeditasi agar energinya kembali pulih dengan cepat. Sebagai Werewolf, menyembuhkan diri bukan perkara sulit. Tetapi kasusnya adalah berbeda. Sesuatu yang tak sederhana telah terbentuk dalam raganya.

Mávri Omíchli

Sesuatu yang rumit namun sangat menguntungkan. Zat itu membuat seluruh sel tubuhnya bergetar karena ledakan kekuatan yang tak terbendung, sekaligus membuat nyeri saat kondisinya sendiri melemah. Intinya, Mávri Omíchli adalah sebuah keuntungan sekaligus resiko besar. Ketika dia harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengangkut seluruh kawanan Caëro dari Red Moon Pack, sekaligus usaha berat untuk menghalau serigala emas bersama teman-temannya agar Caëro yang selamat dapat melarikan diri ke Akra.

Bisa dikatakan, dia menguras habis kekuatannya.

Bukan sebuah keanehan lagi jika beberapa hari belakangan tubuh berkulit pucatnya terasa sangat lelah dan nyeri. Dellione mengatakan itu adalah bayarannya. Mávri Omíchli adalah zat yang sulit dikendalikan. Apapun keuntungan yang ditawarkan olehnya, haruslah dibayar dua kali lipat oleh sang pengguna jika digunakan dalam keadaan tak tepat. Dellione selalu berusaha mengajarkan pada Yunani agar dia dapat memahami dengan baik konsep Mávri Omíchli.

Zat itu, adalah hal yang telah mempertemukan mereka berdua.

"Akan ku balas mereka. Tak peduli bagaimana caranya, akan ku balas mereka semua yang sudah menyakitiku. Setiap jiwa, setiap tetes darah,"

Perubahan suhu spontan bersama dengan teriakan lantang seseorang jauh di sana memancing atensinya. Tertatih, dia mendekati sumber kebisingan. Dapat dirasakan dengan jelas oleh seluruh inderanya yang masih berfungsi, bahwa hewan malam perlahan mendekat pada kekuatan maha dahsyat di satu titik.

Gaungan kekuatan dicampur emosi meledak-ledak, sangat mengerikan.

Hewan-hewan malam mulai bersujud. Dia yang masih mengendap-endap mencoba lebih dekat pada sosok mengerikan yang sedang murka. Gadis cantik, berambut perak panjang mengibar terkena sapuan kasar angin malam.

Bukan itu yang menarik perhatian.

Tetapi sesuatu berwarna hitam yang melingkupi gadis tersebut.

"Mávri Omíchli?"

Itu, dia tak mungkin salah lihat. Dzat kuno yang kabarnya hanya mitos belaka bahkan untuk kalangan Noblesse sepertinya. Sekarang terpampang tanpa sensor dan menjadi bukti nyata keberadaannya. Dellione terhenyak, terjatuh menumpu pada tanah. Dia menarik nafasnya panjang dan kasar. Menyadari, mungkin sebuah keadilan sedang bergerak padanya.

"Fili mi?"

Makhluk cantik berambut perak tak menanggapi kehadirannya. Kebencian jelas telah menguasai hingga ke relung hati terdalam.

Tak menyerah. Gadis manis ini harus dirawatnya.

"Turunlah, Fili mi. Aku adalah Ibumu. Aku adalah Ibumu."

Sukses, netra violet itu kini beralih menatap iris merahnya.

"Peluklah Ibumu... Kembalilah pada Ibumu..." Dellione mengulurkan kedua tangan rapuhnya. Berusaha menggapai sosok cantik dengan kemurkaan yang masih menguasai.

Meski perlahan, gadis tersebut mulai turun. Ragu-ragu meraih jemari Dellione dan menggenggamnya. Dellione menarik tubuhnya, hingga tubuh kecil si gadis berambut perak terjatuh sepenuhnya pada diri Noblesse terakhir.

YUNANI : A Rebellious Luna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang