Chapter XX - Judgement For The Rogue

34.8K 3.5K 230
                                    

Mmm... Saya kira cerita ini gak punya sider.

Eh, ternyata punya

Saya tunggu kamu muncul

Selamat membaca :)

Pagi-pagi sekali, Golden Palace telah dipenuhi oleh kumpulan Were yang menunutut penghakiman atas ketua Rogue yang tertangkap. Mereka datang dari ras Pureblood, Halfblood, juga manusia, menginginkan hukuman terberat pada makhluk itu demi membayarkan seluruh nyawa kawanan yang telah melayang.

Kaum Werewolf juga semakin murka kala mereka mengetahui kabar terakhir dari calon Luna mereka yang terluka parah. Mereka tak terima, jika seseorang yang akan menjadi junjungan di masa depan, disakiti seperti itu.

Mantan Alpha tak habis pikir. Ada sebuah kabar yang berhembus di antara kawanan bahwa Putranya, telah berhasil menangkap ketua Rogue. Lalu mengapa penghakiman masih harus ditunda-tunda? Lagipula, di mana kiranya bocah nakal itu? Jackson mendesah berat di atas singgasana King of Werewolf sambil mendengarkan dengan malas segala tuntutan yang terus dilontarkan kaumnya.

"Penggal kepalanya lalu gantung di tengah kota!"

"Potong seluruh tubuhnya lalu jadikan santapan hewan buas!"

"BAKAR HIDUP-HIDUP!"

Jackson menepuk pelan dahinya. Semakin lama tuntutan kawanan jadi semakin anarkis. Memang itu hal yang masih wajar mengingat pemimpin Rogue itu membuat ratusan nyawa Warrior terbaik dari lima Pack besar meninggal. Juga kejahatan-kejahatan yang telah kawanan Rogue lakukan terhadap beberapa Pack termasuk Red Moon Pack. Tentu, hukuman terberat wajib diberikan.

"Joan," mantan Alpha melirih pada Pria muda tak jauh darinya.

"Ya, Your Highness?" Joan mendekat.

"Di mana Putraku?"

Beta Golden mengernyit sebentar, "sepertinya Alpha Steven masih berada di dalam kamar, Your Highness. Saya belum melihatnya keluar."

Sekali lagi Jackson mendesah berat. Entah apa yang dilakukan Anak idiot itu di saat kondisi Pack sedang sangat tak stabil. Dia merasakan bisikan pelan dari pria di sebelahnya.

"Your Highness, hukuman apa yang akan diberikan untuk pemimpin kawanan Rogue itu?"

Mantan Alpha tampak merenung. Dia melirikkan mata pada Beta sang putra yang masih sangat muda dan gagah.

"Joan Siwien, menurutmu- apa pantas aku yang sudah renta ini untuk berpikir tentang masalah seberat Rogue?"

Joan mengerti maksud junjungannya. Dia segera menunduk hormat. "Mohon maaf, Your Highness"

Kepala yang telah ditumbuhi banyak rambut putih bersandar pada kursi singgasana. Memejamkan mata sejenak, mantan Alpha mengurut pelan keningnya. Dia kembali menatap seluruh kaumnya yang berkumpul di ruangan itu dengan penuh sesak.

"Haruskah kalian terus merengek meminta penghakiman pada Rogue itu, seperti Anak kecil?"

Sebuah suara yang muncul dari balik pintu besar menyedot paksa seluruh atensi jiwa di sana. Dia yang mengenakan suit abu-abu melangkah pelan dengan kedua tangan di dalam saku celana. Di atas singgasana, Jackson berdecak melihat tingkah laku putra semata wayangnya.

"Cih, ini dia si bajingan tak tau diri..."

Sejenak, kaum Werewolf menunduk hormat pada sang Alpha yang lewat di hadapan. Setelahnya mereka kembali mengocehkan tentang tuntutan yang hendak dilayangkan pada pemimpin Rogue. Steven hanya memperhatikan hal itu dengan santai. Lalu mengambil duduk di tangga, tepatnya di pelataran singgasana mengingat ada sang Ayah di kursi kebesarannya. Raja Werewolf menjuntaikan kaki pada Anak tangga di bawahnya.

YUNANI : A Rebellious Luna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang