Hn, gak ada yang bingung sama tokoh Yunani/Sven kan? Atau mungkin Snow White? Mereka itu satu.
Saya ini amatir. Masih kesusahan ngerangkai kata.
Happy reading
Mereka terkepung.
Sial!
Maheer mengutuk dalam hati menghadapi situasi ini. Dia salah perhitungan. Seharusnya kawanannya tidak terdeteksi keberadaannya oleh para anjing emas. Mereka telah disamarkan aromanya oleh sang ketua guna memperhalus gerak penyerangan. Lagipula, ada apa dengan kakaknya? Tak biasanya pria itu menghabiskan waktu lebih lama untuk memusnahkan suatu kaum.
Dia telah me-mindlink Sven, tapi pria itu belum muncul juga.
"Sven, apa yang terjadi padamu?"
Maheer mengomando kawanan Caëro untuk merapat. Dengan kondisi seperti ini diperburuk dengan jumlah kawanan yang memang telah menyusut, Maheer tak berani ambil resiko. Biarlah kakaknya sendiri yang langsung memberikan titahnya kelak. Dia sadar, malam ini mungkin saja jadi malam terakhirnya melihat bulan.
Awalnya dia tidak ikut mengintai, tetapi menghidu aroma Warrior bergerak ke arah Caëro, dia ambil resiko untuk turun langsung ke tengah peperangan. Keputusannya bisa saja justru membebani kawanan Caëro yang lain karena kondisinya yang tak dapat berubah shift.
Kakinya belum sembuh sepenuhnya. Nyeri di sana masih mendominasi membuatnya meringis kecil di antara kesiagaan diri. Kawanan Caëro semakin terdesak, jumlah mereka tak sampai lima puluh tetapi yang mengepung lebih dari seratus. Fakta bahwa serigala-serigala itu kebanyakan adalah Golden Warrior, membuat nyali mereka menciut. Ingatan tentang nasib kawanan mereka yang dibantai di tanah Red ataupun di Roisu masih lekat. Para serigala emas itu, nyatanya bukan tandingan mereka.
Maheer tersentak ketika pekikan keras terdengar jauh di belakang kawanan yang tengah mengepung. Dia menarik nafas dalam, lega. Akhirnya kakaknya muncul juga. Sebagian kawanan Warrior emas telah terlempar jauh dalam satu sapuan asap hitam milik Sven. Serigala dengan bulu paling bercahaya itu menuju ke tengah kawanannya, melindungi mereka semua dengan seluruh energinya.
Anak Dellione Sven menggeram, dia akan menghabisi serigala-serigala itu hingga bangkai mereka pun tak berjejak.
"Habis kalian..." desisnya marah.
***
"Bagaimana Black? Aku pikir sudah lima menit. Gadis itu pasti sudah sampai di titik pertarungan, bukan?"
King of Werewolf bersantai memperhatikan bulan sendirian di atas bukit Aichie. Dia duduk di atas tanah sambil menyilangkan kaki dalam kondisi tanpa kain. Sesekali bibirnya mengucap angka, menghitung waktu yang berlalu sejak Mate galaknya pergi.
"Ayo! Ayo! Ayo!"
Black sangat bersemangat.
Kepala Steven meneleng ke kanan dan kiri bergantian. Dia mengira-ngira kerusuhan apa yang sudah diciptakan gadis pemberontak itu? Mengingat kondisinya yang telah melemah, rasanya tidak mungkin dia sanggup membunuh seluruh Golden Warrior. Lagipula gadis itu harus berhadapan dengan beberapa Alpha yang ikut turun tangan dalam pertarungan.
"Mmhhh, aku rasa satu menit lagi. Ayo, kita biarkan si cantik bersenang-senang dulu?" Steven berujar kalem sambil menempelkan jari telunjuk pada dagu.
"Sekarang! Sekarang! Sekarang!"
Raja Werewolf berdecak untuk ketidaksabaran setengah jiwanya. "Hish, serigala memang tidak punya pikiran. Dasar binatang."
Kepalanya berputar ke arah belakang. Mengarah pada suasana Packnya dari atas bukit. Di sana, adalah titik yang akan mencakup seluruh pemandangan dari Golden Moon Pack. Golden Palace menjadi bangunan paling megah dan mencolok. Bentuk bangunan menyerupai istana dengan nyaris keseluruhan warna adalah emas. Terlalu berkilau untuk ukuran Pack House.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUNANI : A Rebellious Luna [COMPLETED]
Kurt AdamKecewa dan patah hati menuntun seorang Yunani pada kegelapan. Di suatu malam perayaan, dia melihat sendiri Matenya bermain api bersama adik angkatnya. Semua orang menghakiminya, untuk suatu perbuatan yang tak pernah dilakukan. Dia disingkirkan dari...