Chapter XV - Cold Greeting

30.6K 3.5K 207
                                    

Ternyata belum nyampe bagian berantemnya. Entar dilanjut part depan.

Happy reading

Siapa makhluk cantik di depan sana?

Tak habis daya logikanya mencerna, bagaimana mungkin ada wanita secantik itu? Rambut pirang memukau yang disanggul dengan hiasan mutiara dan bunga, juga wajah cantik berseri-seri dengan riasan memukau akan menjadikannya wanita paling berkilau yang pernah terlahir.

Percayalah...

Tangan bersarung putih gading panjang terulur, menyentuh benda datar yang sering kali disebut cermin. Tepatnya, pada objek apa yang terpantul di sana. Mengelus pelan sambil berucap merdu.

"Kau cantik sekali, diriku"

"Kim?"

Si cantik dalam balutan gaun pengantin menoleh pada pintu yang setengah terbuka. Ada sang Ibu tengah berdiri di sana. Gurat keriput wanita itu kian kentara saja.

"Semua sudah siap. Kemarilah."

Kimberly Aaron, wanita yang malam ini akan menjadi Ratu kaum Werewolf sumringah. Dia bangun dan setengah berlari menuju Ibunya. Menggamit manja lengan si wanita paruh baya dan mengajaknya berjalan bersama.

Beberapa meter dari pintu kamar pengantin yang tadi ditempati, ada sosok lemah mantan Beta. Berdiri dengan bantuan tongkat berukir dari kayu jati.

"Ayah," Kim tak membuang waktu untuk segera memeluk Pria itu. Kebahagiaan di hari pernikahannya telah membuatnya beralih sejenak menjadi gadis manja. Entah, kapan lagi dirinya bisa bermanja ria seperti ini ketika sudah menikah kelak.

Mungkin, ketika mengandung Anak pertama?

"Ayo, Ayah." Memikirkan kehidupan pernikahannya kelak bersama Steven, hanya membuat bunga dalam hatinya semakin bermekaran. Satu keluarga kecil bermarga Aaron menyusuri tangga yang akan membawa mereka ke aula Golden Palace. Banyak dari kawanan telah berkumpul di sana. Kimberly selaku mempelai wanita memberikan senyuman terbaiknya. Terutama, ketika sebentar lagi dia akan menjadi Shewolfnomor satu di dataran Borcest.

Netra hijaunya terpaku sejenak pada sosok tegap yang menunggunya di depan pintu megah Golden Palace. Sosok yang mengenakan Tuxedo hitam berkemeja putih. Kimberly memperhatikan betapa kokoh bahu calon Suaminya. Membuatnya mengerang dalam hati membayangkan, dia dapat merengkuh bahu tersebut sesuka hati. Meskipun sudah berkali-kali dia mencengkram kuat bahu itu sambil meneriakkan nama pemiliknya.

Atensinya teralih ketika tangannya diarahkan oleh sang Ayah pada Pria gagah bernetra biru. Kim terhipnotis pada tatapannya. Dia bungkam saja ketika pegangannya kini beralih pada Alpha rupawan tersebut.

"Jaga Putriku." Itu titah terakhir Henry pada calon menantunya sebelum akhirnya dia benar-benar melepaskan Putri semata wayangnya.

"Tentu, paman."

Mereka menuju bukit Aichie dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan, selalu saja pasangan muda itu disirami ucapan selamat serta doa yang akan menyertai pernikahan mereka. Banyak anggota kawanan menonton Raja dan calon Ratu kaum Werewolf tersebut di pinggir jalan yang dilalui untuk ke bukit Aichie. Mereka terkesima, entah dari aura kekuatan yang menguar dari sang mempelai atau karena rupa sempurna keduanya. Dalam hati, para kawanan hanya dapat berbisik pada Dewi Bulan. Mengapa bisa ada makhluk seindah Alpha dan calon Luna? Kisah cinta di antaranya pastilah sangat sempurna.

Tanpa tahu, kebusukan apa yang sedang disembunyikan dibalik kerupawanan wajah keduanya.

Beberapa orang penting mengekori dari belakang, termasuk Alpha dan Luna terdahulu. Kemeriahan Golden Moon Pack semakin lengkap karena ada banyak tamu dari Pack tetangga. Tak terkecuali pemimpin Pack lain yang tentu tak akan melewatkan pengangkatan Ratu kaum Werewolf yang baru. Jika jeli, akan ditemukan wajah cantik Luna Vigra di antara wajah-wajah yang tersenyum. Wanita muda itu telah dapat mendekap putranya lagi, satu-satunya alasan dirinya tetap bertahan hidup.

YUNANI : A Rebellious Luna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang