YUNANI : A Rebellious Luna [COMPLETED]

Chapter III - The Party

Seperti dugaannya, hal bernama pesta akan selalu ramai. Apa yang bisa diharapkan oleh pecinta kesendirian semacam dirinya? Yunani mengedarkan pandangan pada seluruh penjuru aula dimana terdapat ratusan bangsawan bercengkrama. Rasanya cukup sesak. Belum lagi anggota Pack yang berdiri menikmati keindahan halaman Golden Palace.

Gadis bernetra perak itu baru menyadari betapa banyak anggota kawanan dalam Packnya.

Sekitar dua tahun lalu, ketika usianya baru lima belas Henry Aaron juga memaksanya untuk datang ke suatu perayaan. Malas setengah mati, tiba-tiba dia merasakan sensasi menggelitik yang menyenangkan sekaligus meresahkan. Semua terasa seperti fatamorgana. Terutama ketika matanya tak sengaja bersinggungan dengan netra biru safir yang menenggelamkan.

Bertatapan cukup lama sebelum tanpa sepengetahuan orang lain, pria tersebut menyeretnya ke belakang. Sama sekali tanpa disadari dan itu, adalah pertama kalinya Yunani berinteraksi dengan orang asing sekaligus juga lawan jenis.

Yunani langsung mengenalnya dengan baik. Apa hubungan yang akan tercipta antara mereka berikutnya. Hatinya berbunga-bunga. Tak luntur sedikitpun meski Pria itu sedikit mengancam untuk tak memberitahu siapapun tentang hubungan ini.

Bahkan, senyuman gila itu tetap bertahan berhari-hari lamanya. Sebelum akhirnya Yunani merasa rindu berat dan ingin bertemu kembali. Namun dirinya yang bukan siapa-siapa membuatnya tak memiliki ijin untuk dapat masuk ke Golden Palace, tempat Matenya tinggal. Berdoa, hingga satu jawaban dari Moon Goddess tiba. Tak dapat memasuki Golden Palace sebagai Warrior, Yunani dapat bebas memiliki akses ke sana sebagai seorang Omega.

Ah, itu adalah cerita singkat yang romantis tentang pertemuannya dengan sang belahan jiwa.

Omong-omong soal belahan jiwa, di mana kiranya pria calon Alpha itu sekarang? Semua orang penting termasuk Alpha dan Luna yang akan memberikan hadiah pada Golden Warrior sudah berada di aula. Yunani sama sekali tak dapat merasakan keberadaan Matenya karena memang ikatan berpasangan antar keduanya belum dilaksanakan. Mungkin, ini adalah pertanda baik dari Moon Goddess yang memerintahnya untuk tetap bersembunyi dari pria itu hingga fajar esok hari.

Mungkin...

Dari kejauhan, Yunani menyaksikan Alpha Jackson mencium ubun-ubun Kimberly penuh sayang dan mengelus pundaknya. Hal yang tak jauh berbeda dilakukan oleh Luna Serra. Di tempatnya berdiri, Yunani tersenyum. Bangga akan apa yang adiknya raih.

Kemudian Tuan dan Nyonya Aaron ikut maju ke depan. Memeluk erat putri bungsu mereka bersamaan. Semakin hangat hati Yunani dibuatnya. Adik kecilnya, yang saat pertama kali masuk ke rumah keluarganya dengan kondisi tampak sangat buruk, kini menjelma jadi bidadari cantik idaman semua pria.

Melalui netra lembunya, Yunani mencermati bagaimana Ayah dan Ibunya berdiri di sisi kanan dan kiri Kimberly. Tampak tepat dan seolah memang begitu formasinya. Di hadapan tamu undangan bersama dengan beberapa Warrior lain memberi salam dan mengucap janji akan berusaha lebih baik di masa depan.

Sekejap mata, Yunani menjatuhkan diri ke lantai saat sosok baru yang sangat ditunggu turun menyusuri tangga. Bersembunyi di balik gaun mewah gadis-gadis lain sambil merangkak. Tak ada yang mempedulikan tingkah konyol Yunani ketika semua orang terfokus pada wajah tampan di depan.

Sosok itu kemudian ikut maju ke depan menghampiri orang tuanya. Dia mengenakan suit yang mirip dengan sang Ayah. Aura yang mengelilinginya sangat pekat. Pertanda bahwa, Alpha Jackson sukses menurunkan gen pemimpin agung pada putranya.

Yunani mencoba berdiri. Di hadapannya, tak jauh dari tempatnya berdiri sosok yang sangat dicintai sedang berbicara dengan orang yang dia sayangi. Steven, pria itu berdiri tepat di sisi adiknya. Terlihat sedang mengobrol dengan Kimberly disertai dengan beberapa senyuman tak biasa. Berulang kali, Yunani menelan saliva tak nyaman. Setengah takut ketahuan, setengah lagi tak tahan dengan pesona Matenya.