Bab 1 (7)

614 47 2
                                    

Haah.... Menyusahkan bertemu dengan orang seperti itu apalagi aku akan bertemunya lagi. Walaupun aku telah disembuhkan dia aku masih memikirkan pertanyaan itu. Pertanyaan yang masih terbayang-bayang di kepalaku dan belum sama sekali terjawab. Jika aku mati siapa yang akan bersedih dengan kematianku? Sebelum aku pingsan, aku melihat ayahku yang panik dan juga ibuku yang sedih. Sedikit menjawab pertanyaanku.

Kira-kira sekarang jam berapa ya? Aku menggerakan kepalaku ke arah kiri dan kanan untuk mencari jam. Hmmm... kok tidak ada jam di kamar ini? Ah! handphoneku! Aku segera meraih handphoneku yang berada di atas meja sebelah kiri kasurku. Fiuuh... untung handphoneku ada bersamaku. Eh, tapi kan aku sekolah tidak membawa handphone. Apa malaikat itu yang membawanya? Apa orang tuaku? Meh...

Aku menekan lama tombol on di handphone. Layar handphone pun menyala terang dengan wallpaper yang sudah ku setting.

Jam 22:50

Sudah selarut ini? sebaiknya aku harus tidur.

Jam 07:15

Aku memandang burung di luar jendela yang hinggap di pohon.

Cip.~ cip~

Burung itu ngapain ya? Sepertinya dia membuat sarang. Ah, dia mengambil setangkai kayu.

Cip~ cip~

Ah ! Ada seekor burung lagi. Dia ternyata mau membantu burung itu ya. Eh, tunggu... dia membawa sesuatu di kakinya. Itu kertas kan?

Cip~

He, tadi dia melihatku kan? Jangan-jangan dia berniat menuju kesini.

SRAKK

TOK TOK

Dia mengetuk jendelanya, untuk apa ya? Sebaiknya aku kasih masuk. Aku mendekati kunci jendela dan memasukkan kunci ke lubang kunci setelah itu aku membuka jendelanya. Burung itu menghampiriku dengan cepat setelah kubukakan jendelanya. Hmm... dia sepertinya ingin melepas kertas yang terikat di kakinya. Sebaiknya kulepaskan. Aku memegang kaki burungnya dan melepas tali yang terikati di kakinya dengan perlahan-lahan. Ini kertas apa ya?

Srak..

Burung itu membuka kertasnya dengan buru-buru. Hmm? Sepertinya ada tulisan di kertas itu. Aku mengambil kertas yang ada dimulut burung itu dan membukanya.

Hi, ini surat dari malaikat.

Aku akan memberikan tugas pertamamu sebegai pelayanku.

Tugas mu adalah....

Temani aku belanja membeli baju dan makanan. Setelah kamu keluar dari rumah sakit temui aku di depan pintu gerbang kemerdekaan, Eh bukan pintu gerbang rumah sakit

Sampai situ dulu suratku, sampai jumpa ! :D

Dari Malaikat Kesayangan Tanaka

*Poker face

Ternyata ada juga malaikat pe'a seperti dia. Ini namanya tugas? TUGAS !??. Cantik - cantik kok go*log tapi masa bodoh lah. Tapi kan aku butuh izin dari dokter dulu, gimana sih?


Afterlife : RPG AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang