Bab 2 (3)

112 13 0
                                    

Para squad member masuk ke dalam kereta kembali untuk melanjutkan perjalanan. Yang tadi dihancurkan itu hanya markas kecil musuh. Markas musuh yang akan diserang ini bukan markas utama. Musuh mempunya markas di luar istana misalnya kita ingin menyerang istana musuh, kita harus menyerang markas - markas kecil terlebih dahulu lalu menyerang markas utama setelah itu istana musuh. Walaupun kita sudah menghabisi semua markas kecil, kita tidak bisa menyerang markas utama karena harus membutuhkan banyak penyerang dan orang - orang yang levelnya tinggi.

Squad ini harus menghancurkan 5 markas kecil, berarti tersisa 4 markas kecil lagi. Hah... Pertempuran ini  akan menjadi hari yang lama untukku meskipun begitu aku menikmati suasana dan sensasi ini. Aku belum sama sekali mengalami suasana seperti ini. 

Di dalam kereta penuh canda ria, ada yang saling bertukar pengalaman, bercerita masa lalu, membicarakan wanita seperti layaknya pria biasa. Kalau kamu bisa tebak aku berada dimana? Tentu saja aku sedang membicarakan wanita. Sebenarnya aku tidak mau tapi aku diseret untuk ikut pembicaraan. Aku pikir sepertinya bagus untuk menyegarkan pikiran sejenak. Yang menyeretku untuk bergabung adalah Ichiro, Nakamura Ichiro. Dia dan temannya satu squad denganku mereka sangat ramah juga humoris.

"Perkenalkan, Namaku Takahashi, Takahashi Kenichi, salam kenal !" Takahashi-san mempunyai badan yang berotot dan kuat. Rambutnya berantakan seperti karakter anime H-. Dia memakai "Robe" hitam yang besar.

"Namaku  Yashuhiro, Ito Yashuhiro, tidak usah formal denganku jadi salam kenal !" Sepertinya dia orangnya santai. Rambutnya diikat kebelakang, warna rambutnya pirang. Warna matanya hijau seperti orang luar. Dia memakai robe yang sama dengan Takahashi-san tetapi tidak besar.

"Osamu, Kiyomizu Osamu. Salam kenal !" Dia mempunyai poni rambutnya panjang di sebelah kanan menutup mata kanannya, panjangnya sampai ke leher. Dia memekai kupluk berwarna abu - abu di kepalanya. Dia juga memakai robe yang sama.

"Rin, panggil saja rin. Mohon bantuannya." Rin ini sepertinya agak pendiam kalau ada yang melawak dia tertawa. Rambutnya seperti Ram di anime Re : Zero tetapi warna rambutnya silver. Tebak dia memakai pakaian apa? Mau menjawab robe? Pfft.. benar. Warna matanya biru terang, sangat indah kalau terkena sinar bulan matanya akan bersinar. Seperti kucing saja...

Setelah mereka memperkenalkan diri mereka lanjut membicarakan tentang wanita. Mereka membicarakan tipe wanita yang mereka sukai secara bergiliran. Kebanyakan dari mereka memilih tipe wanita yang cantik dan tidak cerewet. Mustahil perempuan itu tidak cerewet aku belum pernah melihat dan mendengar perempuan itu tidak cerewet. 

Kami terus - menerus berbicara dan bercanda. Ada yang menjanggal di pikiranku. Kenapa rin selalu diam? Hanya saat ada hal yang lucu dia ikut tertawa. Mungkin dia tidak tahu mau berbicara tentang apa jadi dia hanya ikut tertawa saja. 

Afterlife : RPG AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang