"Maksudmu jangan telpon sekarang?"
"Kita makan dulu."
"..."
"Jangan kasih muka begitu dong! Ayo makan!"
Aku hanya bisa mengalah terhadap keputusan Fumiko. Dia mengajak untuk makan soba kesukaanya. Aku tidak terlalu suka soba tapi mau gimana lagi kalau aku tolak dia akan memaksaku. Tipe orang seperti aku tidak terlalu suka makan, aku lebih suka nyemil chips. Memang itu juga makan tapi beda. Bedanya? Kalau makan itu seperti sarapan, makan siang, dan makan sore sementara nyemil itu bukan seperti yang tadi aku sebutkan. Sampai di tempat aku dan Fumiko mencari tempat duduk untuk dua orang. Fumiko memangil pelayan untuk memesan soba.
"Kamu mau apa?"
"Sama seperti kamu."
"Ehm, oke.. tempura soba 2."
"Ah, aku minumnya teh hijau."
"Hah? Kamu kakek-kakek ya?"
"Berisik."
Setelah mendengarkan pesanan pelayan langsung menaruh kertas pesanan di dapur. Baru saja aku menghela napas beberapa detik pesanan sudah di antar ke meja. Aku spontan kaget karena pelayannya sudah ada di samping meja membawakan soba.
"Hah!?"
"Ada apa?"
"Ah, tidak."
"Aneh."
Ada pertanyaan yg terbesit dalam pikiranku, apakah aku boleh minum bir di dunia ini? Karena aku minum bir di bar karena di paksa setelah misi penyerbuan markas jadi aku ingin menanyakan ini. Aku tanyakan saja lah.
"Hey Fumiko, apakah aku boleh minum bir di dunia ini?"
"Eh? Ah.. Kamu tadi memesan teh hijau seperti kakek-kakek sekarang menanyakan ini, kamu itu masih muda apa sudah tua bangka sih?"
"Oi! Aku nanya nih, jangan mengubah topik."
"Kalau di dunia ini sama seperti di dunia yang kamu tinggali dulu, harus 21 tahun."
"Apakah umurku yang sekarang dengan yang dulu masih sama?"
"Tidak sama, umurmu sekarang 21 tahun. Kamu tidak sadar kalau sudah ada sedikit kumis yang tumbuh?"
Aku memegang bibir atasku. Ada sedikit rambut fasial yang tumbuh dan di pipi ku juga ada. Aku shock dan juga gembira. Shocknya karena aku sudah tua, gembira karena aku bisa minum bir.
"Kenapa bisa berbeda umurku dengan umur yang lampau?"
"Aku yang mengubah umurmu menjadi 21 tahun. Kalau aku tidak mengubah umurmu, kamu tidak akan bisa seperti sekarang. Umur 15 tahun hanya bisa mengambil quest rendahan dan tidak bisa bergabung guild."
Jadi begitu... Aku terima kalau begitu. Semoga jalan kedewasaan ini tidak ada beban (walaupun aku tau ini berat tapi yah, sudahlah). Aku makan soba lebih cepat daripada Fumiko. Setelah aku selesai makan aku minum teh hijau hangat.
"Kenapa kamu menanyakannya?"
"Kamu ingat pas kita minum bar? Kita minum bir kan. Nah, masalahnya aku saat itu tidak tahu aku boleh minum apa tidak, dalam pikiranku aku berpikir bodo amat lah."
"Kamu murni sekali ya?"
"Maksudnya?"
"Ah, tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Afterlife : RPG Adventure
Pertualangan[COMPLETE] Berkisah seorang pemuda SMA yang didiagnosis kanker otak . Dia diberitahu bahwa ia akan meniggal dalam 3 hari. Keesokannya ia bangun dari tidur dan bertemu malaikat. Malaikat ini mengetahui mimpi pemuda ini lalu malaikat mengirim pemuda S...