Bab 2 (2)

125 15 0
                                    

Semua member squad sudah membunuh penjaga yang ada di depan gubuk. Tinggal tersisa 1 gubuk. Aku di perintah untuk membunuh yang terakhir. Senjata kukeluarkan sambil berjalan merundukkan badan mendekati gubuk terakhir. Berjalan perlahan, kupegang senjata erat - erat. Aku sudah dibelakang badan penjaga terakhir. Aku segera menggerakkan tangan untuk membunuh penjaganya lalu menusuk penjaganya.

Srakk

Hah? Apa - apaan ini? Ternyata cuman boneka. Apakah ini umpan? Ah sial, Aku dalam bahaya, aku harus segera kabur dari sini. 

Zub Zub

Bayangan apa itu? Seperti assassin yang sedang mendekat kesini?

Srakk

Akh.. Dia di depanku. Aku melompat kebelakang dengan cepat. Dia melihatku dengan mata yang tajam. Jubah berwarna hitam memakai tudung dan juga memakai mask yang terlihat hanya matanya saja.

"Cih, cuman sampah gini. Yah, bunuh saja lah." Assassin misterius langsung berlari ke depanku dengan cepat sambil melempar shuriken

Sialan. Aku kabur ke arah para squad berada. Apa aku lawan saja? Harus di coba. Sambil berlari aku memasukkan pedang kecilku dan mengeluarkan pedang Elucideagle. Aku mengeluarkan Deagle dan menembakkan pistol ke arah assassin itu. Dia dengan lincah mengindari pelurunya. Aku meneruskan menembak ke arahnya. Aku harus mencari tempat yang bagus untuk melawannya. Hm? Ada lahan luas disana.. Disana saja. 

Aku langsung berlari kesana. Fast Run . Aku menggunakan skill untuk berlari lebih cepat. Aku berdiri tegap di tengah tengah lahan tersebut. Assassin tersebut langsung menyerangku dengan nafsu membunuh. Dia memegang pedangnya  dengan posisi menusuk ke arah depan. 

Tunggu...

Aku bisa parry dia setelah  mendekat. Aku bersiap menyiapkan kuda - kuda dan memegang pedang dengan erat. Ini dia !  Aku menangkis pedangnya ke atas dan menusuk dadanya dengan sekuat tenaga. Pedangku menembus badannya. Darah assassin mulai keluar mengucur dari dalam badannya. Aku menarik pedangku dan menggerakkan pedanku ke bawah dengan cepat untuk menghilangkan darahnya. Hm? Kok? Asap hitam keluar dari tubuhnya. Dia menggerakkan mulutnya.

"Kau hebat juga. Kita pasti akan bertemu lagi."

Tadi itu hebat? Kamu saja yang bego. Tiba - tiba badan assassin menghilang bersama asap hitam. Tadi itu apa? Aku tanyakan kepada Fumiko saja. Aku berlari ke arah para squad berada dengan segara. 

Aku sampai di tempat. Gubuk sudah hancur dan tampaknya invasi sukses. Fumiko melihatku dengan pandangan bingung.

"Kamu darimana saja?"

"Aku bertemu dengan lawan yang kuat tapi setelah aku tusuk badannya ada asap hitam yang keluar dan dia menghilang bersama asapnya."

"Assassin? Kalau dia assassin itu hanya bayangannya."

"Dia assassin."

"Manusia atau iblis?"

"Manusia"

"Hah?"

Fumiko terkejut. Sepertinya ini hal aneh... Apa aku tanyakan saja?

"Ada apa?"

"Sepertinya musuh menyewa assassin hebat dari manusia."

Hah? Iblis menyewa manusia? Aneh. Sepertinya assassin yang kulawan sangat kuat sampai di percaya oleh klan iblis. Aku berjalan mendekati kereta kuda dan masuk kedalamnya.

Afterlife : RPG AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang