05 : Dafa Aneh

470 70 25
                                    

Kamu Bintang di siang dan malam ku

-Dafa

***

BINTANG … !!”

Seseorang memanggilku, aku pun berbalik untuk melihat arah datang nya suara itu. Dan benar saja seperti yang sudah ku duga, siapa lagi orang yang selalu memanggilku dengan ketidak kaleman itu, ya itu DAFA.
Dafa Alvaro, yang belum lama ini menjadi teman ku. Sebenarnya dia sih yang maksa pengen temenan, aku sih awalnya ogah. Soalnya, Dia ribet, riweh, be-risik. Tapi, aku ngerasa bersalah udah ngerjain dia kemarin kemarin, jadi ya mau gimana lagi aku terima permintaan nya ( dengan hati setengah terpaksa ), aku gak tahu mala petaka apa yang bakal terjadi nanti nya, arghhhh.

“Apa?” Seperti biasa aku memasang muka tidak mood ini. Dia terlihat masih agak jauh, namun suara nya seolah begitu dekat ditelinga.

“BINTANG …. “ Dia berlari kearah ku, dengan nafas tersengal sengal dan kalau kalian bayangin, muka nya udah kayak orang dikejar kejar setan, yang pake sendal di siang bolong.

“Apaan sih?”

“Gue jatoh.”

Aku pun mendelik, dan menarik nafas dalam dalam lalu bertanya, "ya terus?"

“Dimana gitu,” perintah nya.

“Dimana?” Tanya ku terpaksa mengikuti keinginan nya, karena aku tahu sekeras apapun aku berusaha tidak peduli, dia akan terus mencari perhatian.

“Disini.”

“Hah?? Apaan si? Udah ah gue mau pergi.”

“Bi gue jatoh karena lo. Lo ga mau tanggung jawab?” Teriak Dafa, saat aku mulai bejarak dengan nya, ucapan nya terdengar serius.

“Karena gue?!” Aku terpaksa berbalik lagi, dan sekarang aku semakin tidak mengerti dengan maksud manusia dihadapan ku ini.

“Lo ngerti bahasa manusia gak sih?!!”

“Lo tuh yang ngaco, dateng tiba tiba, teriak teriak, ngomong gak jelas, dan sekarang lo bilang gue gak ngerti bahasa manusia? awas aja ya kalo omongan lo ga penting. Gue gantung di monas deh lo.”

“Uuhhh pedes bener. Ngomong tuh jangan nyerocos neng, satu satu, abang lelah dengerin nya. Makanya kalo jadi orang jangan lama lama diangkasa, jadi kan temen lo alien semua, pantes aja kalau lo gak ngerti bahasa manusia.”

“Lo ya- bener bener,” aku pun melanjutkan langkah ku, rasa nya ingin dipercepat tapi sayang tidak sempat, lengan ku keburu ditarik oleh nya.

“Gue belum tamat ngomong Bintang.”

“Dari tadi lo ngomong terus Dafa, sumpah ya omongan lo ga penting semua tau ga?”

“tapi, gue beneran jatoh karena lo”

“Siapa? Kapan? Dimana?”

“Gue, detik ini, dihadapan lo”

Aku mendengus sebal. “Mana hah?? lo baik baik aja kan? Lo sekarang masih berdiri kan? Masih megang tangan gue kan? kan? kan? Sakit bego.”

“Gue jatuh hati sama lo," sambung nya.

“Apaan sih lo?!”

Jujur saja ada perasaan aneh dihati ini, walaupun aku tahu itu cuma gombalan receh dari seorang Dafa yang baru aku kenal beberapa hari ini, tapi aku akui kelakuan nya penuh dengan kejutan.

“RECEH!!”
Aku berdehem, menghembuskan nafas perlahan, “udah lah gue mau ke perpus, lo mau ikut gak?” Ajak ku, dan aku pun pergi duluan meninggalkan nya, karena aku tahu betul dia pasti mengejar ku.

SOMEDAY [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang