21 : Fav human

175 21 1
                                    

Ini hari ketiga aku dan Dafa sudah resmi menjadi pasangan kekasih. Geli memang terdengarnya, karena aku pun sampai sekarang tak menyangka kenapa hari itu bisa terjadi, hari dimana aku tiba tiba menerima Dafa sebagai teman hidup ku kedepan nya.

Aku sadar aku memang munafik. Mungkin karena aku masih remaja, jadi sifat labil itu ada juga di diriku. Tak bisa ku pungkiri, betapa senang nya merasakan rasa ini. Rasa sayang dan cinta Dafa yang setiap detik nya membuat ku merasa berharga dan bahagia. Dafa sudah cukup untuk ku, mungkin ia sosok yang Tuhan hadiahkan atas kesabaranku menunggu selama ini.

Hari ini Dafa mengajak ku ke rumah nya, kata nya mama Dafa ingin bertemu dengan ku. Walaupun kami sudah hampir setengah tahun berteman tapi, aku belum pernah masuk ke rumah nya.

Dafa

Aku udah otw, tunggu

Aku tidak berniat membalas pesan nya. Aku segera keluar dari kamar, menuju ke depan rumah untuk menunggu Dafa. Hari ini kebetulan mama dan papa masih di rumah nenek di Jakarta.

Anda

Ma Bintang ke rumah Dafa bentar, cuma mau minjem buku sejarah buat ujian nanti

Mama ku sayang

Emang gak bisa besok? Atau suruh Dafa dateng ke rumah?

Anda

Gak bisa Ma, Dafa lagi sakit. Sebentar kok, ya mama sayang. Bintang beneran gak papa, mama gak usah khawatir. Bintang berangkat sekarang ya..

Mama sayang

Ya udah hati hati

Aku segera mengunci pintu rumah, saat kemudian terdengar suara laju motor yang berhenti di depan rumah. Aku pun berbalik, tidak salah lagi itu orang yang ku tunggu tunggu sedari tadi.

Aku berjalan ke arah nya, ia menunggu di tempat, seraya tersenyum kearah ku. Jatung ku untuk ke sekian kali nya berdetak cepat bahkan sangat cepat. Detik selanjut nya aku berdiri tepat di hadapan pria itu, ia masih diposisi yang sama dengan ekspresi yang sama, tersenyum manis dan tulus ke arah ku. Aku melambaikan tangan ke arah nya walaupun jarak antara kami sangat dekat.

"Berangkat sekarang?" Tanya nya masih dengan senyum yang sama.

"Iya," jawabku semangat

"Pake sayang dong .... " Pinta nya seperti anak kecil.

"Apa nya?"

"Iya sa ... "

"Iya sayang."

***

"Aku takut Daf."

"Takut kenapa?"

"Takut mama kamu gak suka sama aku."

"Udah tenang aja, mama aku gak gitu kok. Dia baik."

"O-oke"

Aku hanya mengikuti langkah nya dari belakang. Dafa langsung membuka pintu rumah nya, dan kami pun masuk ke rumah itu.

Rumah dengan desain klasik serba putih, cukup besar. Bahkan lebih besar dari rumah ku sepertinya. Aku kemudian duduk di sofa, belum terlihat tanda tanda ada orang dirumah ini.

"Sayang .... " Suara itu tiba tiba membuyarkan lamunan ku

"Hm?"

"Aku ambil minum dulu ya, kamu mau minum apa?"

SOMEDAY [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang