"Mama ... Bintang pengen ke taman bermain kayak gini." Dengan semangat 45, aku menunjukan foto seseorang yang tidak ku kenal di instagram kepada mama. Seseorang di foto itu terlihat begitu senang berada di taman bermain lalu difoto dengan bakcground bianglala.
"Iya nanti kita kesana." Ucap mama sembari menyicipi setetes kuah soto yang tengah ia masak.
Senyumku otomatis mengembang, "Sekarang ma?" tanya ku sangat antusias
"Gak sekarang sayang, Mama sama papa mau ke rumah nenek hari ini." Jawab mama tenang. "Kamu mau ikut?"
"Enggak ah males, jauh + macet." Ucap ku apa ada nya.
"Oh ... ya udah kalo gitu."
"Tapi gimana dong, Bintang pengen banget ke taman bermain sekarang Ma?" Ucap ku kembali memberi tahu keinginan ku yang tak bisa dibendung lagi saat ini.
"Iya sayang, nanti kita pasti kesana. Tapi gak sekarang ya, pulang dari rumah nenek kita ke sana." Mama mengusap lembut puncak kepala ku.
"Kalau nanti, keburu Bintang mati penasaran."
"Huss! Kamu gak boleh ngomong gitu ah." Mama memberi ku tatapan tajam, detik berikutnya jitakan halus mendarat di kening ku.
Aku tersenyum sembari menggaruk kepala ku yang tak terasa gatal.
"Ya udah Bintang kesana nya sama Dafa aja, boleh ya?" Kata ku memasang ekspresi setengah memohon.
Mama hanya diam tidak memberikan respond apa apa. Ia malah kembali serius dengan soto yang ia masak. "Pas," ucapnya pada diri nya sendiri
"Mama ii .... "
"Tapi kamu gak pusing?"
"Enggak."
"Gak lemes?"
"Enggak juga."
"Gak-"
"Enggak mama. Bintang baik baik aja masih cantik dan sehat walafiat." Ucap ku sembari mengangkat kedua jempol ku.
"Hmm ... emang Dafa nya mau?" Tanya mama meledek
"Pasti mau lah. Siapa yang gak mau jalan sama cewek cantik kayak Bintang." Ujar ku penuh percaya diri dan keyakinan.
Mama hanya terkekeh mendengarnya. "Ya udah cepet ajak Dafa nya. Keburu ada cewek lain yang ngajak gimana?" ucap mama dengan senyum menggoda nya.
"Ih Mama .... " Aku mencebikan bibirku. Mama malah tak henti terkekeh sambil mematikan kompor yang menyala setelah soto yang ia masak telah matang.
"Bintang siap siap dulu, bye." Aku mengecup pipi mama cantik ku sebelum akhirnya meninggalkan mama yang masih berada di dapur.
***
Saat aku akan menghubungi Dafa, tanpa di duga Dafa menelpon ku terlebih dulu. Ikatan batin sepertinya.
"Hallo." Terdengar suara di sebrang sana
"Hallo."
"Lo mau gak kel-"
"Gue pengen ke taman bermain. Sekarang."
"Lho, kenapa tiba tiba ke taman bermain?"
"Pengen aja."
"Ya udah tunggu bentar, gue jemput sekarang."
Pipp. Suara telpon terputus sepihak, aku mendengus kesal, kenapa aku bisa menjadikan pria seenaknya itu menjadi pacar ku. "Dasar. Sayang."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY [completed]
Novela Juvenil"Karena lo itu bintang gue, dan gue bulan lo. Kita akan selalu seperti bulan dan bintang yang selalu bersama menghiasi langit malam, walaupun dikala siang mereka menghilang, mereka akan hilang bersamaan."