Sebuah kebahagian, membuat mu menyukai hal yang sama dengan ku. Aku suka, kau pun suka. Akhirnya kita sama sama suka. Aku harap.
-Dafa
***
"Bi, lo pernah merhatiin langit?" Tanya nya yang sedang duduk disamping ku saat ini.
"Enggak." Jawab ku singkat, lama lama tempat ini memang nyaman, jauh dari keramaian dan suara suara gaduh yang selalu ku dengar.
"Kenapa emang?" Sambungku.
"Kalau kita malem malem ke sini, lo pasti suka." Ucap nya seraya tersenyum kepada ku. Aku kaget melihat muka nya yang begitu pucat, seperti tidak memiliki darah ditubuh nya.
"Lo sakit Daf?" Tanya ku, tanpa memperdulikan ucapan nya tadi.
"Enggak kok Bi."
"Tapi lo pucet banget Dafa, lo udah makan?" Tanya ku, entah kenapa merasa sangat khawatir. Yang ada dipikiran ku sekarang mungkin ini yang selalu Dafa rasakan saat aku sedang sakit, khawatir yang berlebihan.
"Gue gak papa Bi, lo gak usah khawatir gitu."
"Hmm ... Ya udah deh kalo lo gak papa. Tapi kalo lo ngerasa pusing, atau mual bilang ke gue ya."
"Emang kalo gue bilang, lo mau apa?" Tanya nya yang membuat ku terpaku sejenak.
"Gue bakal-" Ucap ku masih bingung harus menjawab apa.
"Bakal apa Bi?"
"Ngerawat lo, sampai lo ngerasa baikan." Sungguh aku kaget dengan jawaban ku sendiri, mana mungkin orang sakit ngerawat yang sakit.
"Ya udah deh kalo gitu gue sakit aja."
"Tuh kan penyakit aneh nya Dafa kambuh lagi."
"Iya, lo sakit. Sakit jiwa." Ucap ku, sambil melihat ke segala arah, yang penting tidak kearah Dafa. Karena jika mata ku bertemu dengan mata nya, suasana akan tiba tiba canggung entah mengapa
Dia hanya terkekeh mendengar ucapan ku itu.
"Bi, lo suka bulan kan?" Pertanyaan nya, entah kenapa ia tiba tiba bertanya seperti itu.
"Suka." Jawab ku mantap.
"Kenapa?"
"Karena bulan ciptaan Tuhan. Gue suka dengan semua hal yang Tuhan ciptakan." Alasan ku ini membuatku kelihatan menjadi seperti orang pinter, tapi bukan dukun, apalagi dukun beranak.
"Berarti lo suka juga sama gue?" Tanya nya lagi lagi mengagetkan ku.
"Lho, siapa yang ngomong gitu?"
"Tadi lo bilang suka sama semua hal ciptaan Tuhan kan? Gue juga sama ciptaan Tuhan, artinya lo suka juga sama gue ya kan?" Ungkap nya
"Dodol." Aku pun menoyor nya sekuat tenaga ku, hingga tenaga dalam berhasil juga ku keluarkan Karena ini keadaan genting, keadaan dimana Dafa membuat ku jengkel.
"Kok gue malah ditoyor sih?" Tanya nya, sambil mengusap ngusap kening yang sudah menjadi korban toyoran ku tadi.
"Lo nyebelin." Jawab ku apa adanya
"Tapi bakal ngangenin lho." Senyumnya kearahku, dan kembali mengarahkan tatapan nya kesembarang tempat.
"Bodo amat." Jawab ku tidak peduli.
"Bi?"
"Apa?" Aku pun menoleh ke arahnya.
"Lo beneran suka bulan kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY [completed]
Teen Fiction"Karena lo itu bintang gue, dan gue bulan lo. Kita akan selalu seperti bulan dan bintang yang selalu bersama menghiasi langit malam, walaupun dikala siang mereka menghilang, mereka akan hilang bersamaan."