Akhirnya waktu ujian sudah tiba. Dengan semangat aku menuju ke ruang tempat pelaksanaan ujian nanti. Dengan riang gembira aku melewati koridor yang sudah lumayan ramai dengan siswa siswi yang akan mengikuti ujian juga hari ini.
Hari ini mata pelajaran yang akan diujikan adalah B.Indonesia, PKN dan Agama. Aku sudah siap dengan materi dikepala ku yang sudah ku pelajari semalam.
"Datang juga ni anak." Ucap Elma kepada ku yang baru sampai di depan ruang ujian.
Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan nya. Elma dan Stela sedang duduk sambil membuka buka buku di luar kelas, sembari menikmati pemandangan orang orang yang berlalu lalang.
"Caca belum dateng?" Tanya ku karena belum melihat sosok yang biasa nya selalu bersama kedua sahabat ku ini.
"Belum, paling bentar lagi." Jawab Stela sambil memakan bekal makan siang nya, yang sudah akan habis di pagi hari.
"Tuh dia dateng." Elma menunjuk ke arah datang nya seseorang yang tengah kami bicarakan tadi. Aku dan Stela pun spontan melihat kearah yang Elma tunjukan.
"Selamat pagi ciwi ciwi ku." Ucap Caca riang tak seperti biasanya.
"Kenapa lo? Seneng banget kayak nya." Sindir Elma karena melihat penampakan yang tidak biasa dari sahabat ku yang satu itu.
"Gue lagi seneng. Tau gak Bi, kak Rio temen nya kak Algi tadi ngejemput gue."
"Apa? Lo serius?" Ucap aku, Stela dan Elma berbarengan.
"Iya serius. Terus pas gue mau duluan ke sini, dia megang tangan gue, terus bilang semangat ya de."
"Wih .... " Lagi lagi kami mengucapkan hal yang sama berbarengan. Mungkin karena ikatan batin seorang teman.
"Kok lo gak cerita sama kita kita sih, kalo lagi deket sama kak Rio." Ucap ku tak terima dengan info penting yang baru ku ketahui sekarang.
"Bukan gue gak mau cerita. Kalian kan tau gue itu gak suka nyeritain cowok yang bukan siapa siapa nya gue."
"Kan lo lagi deket, bukan siapa siapa gimana sih." Kata Elma dengan nada yang sedikit dinaikan.
"Ih gue kemaren kemaren cuma suka chatan, dan itu gak bisa gue simpulin kalo gue lagi deket sama dia." Ucap Caca tak kalah tinggi.
"Terserah lo lah."
"Hey udah, kenapa kalian jadi sewot gitu sih." Ucap Stela sambil tetap mengunyah makanan nya yang sebentar lagi akan benar benar habis.
"Maaf deh, lain kali gue cerita." Kata Caca dengan wajah penuh penyesalan
Aku tersenyum ke arah Caca. "Udah udah kita maafin, sekarang kita fokus sama ujian dulu."
"Iya Bi."
Ku edarkan pandangan ku ke segala arah, mencari sosok yang sedari tadi belum ku lihat."Btw, lo liat Dafa? Kemana tu anak ya?" Tanya ku entah tertuju pada siapa
"Ciee lo khawatir ya?" Ucap Caca membuat ku sadar, aku belum menceritakan apapun tentang hubungan kami.
"Iya lah orang dia pacar gue."
"Apa???"
"Ups."
"Lo gak becanda kan Bi?
"Lo serius Bintang?"
"Lo pacar nya si Dafa?"
"Anjir demi apa lo jahat gak cerita cerita sama kita."
Akhirnya kalimat kalimat yang sudah aku duga akan muncul dari mulut mulut manis pedes mereka pun keluar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY [completed]
Teen Fiction"Karena lo itu bintang gue, dan gue bulan lo. Kita akan selalu seperti bulan dan bintang yang selalu bersama menghiasi langit malam, walaupun dikala siang mereka menghilang, mereka akan hilang bersamaan."