Bukan karena gue pelupa, gue gampang buat lupain lo.
-Bintang
***
"Bintang bangun Nak …. ” Mama dengan gaya ibu ibu membangunkan anak nya.“Hhmmmm,” jawab ku malas malasan.
“Bangun Bi!” Sambil menggungcang guncang tubuh ku yang masih terbaring cantik diatas tempat tidur ini.
Tanpa menyerah mama terus berusaha membangunkan ku dari tidur yang indah ini
“Apa sih Ma? Masih pagi juga,” jawab ku dengan mata yang masih setengah tertutup.
“Bintang bangun, ini udah jam 9 sayang, itu ad-”
“Jam 9 Ma?” Tanyaku sembari mengingat ngikat sepertinya aku punya janji dengan seseorang.
“Kenapa Mama gak ngebangunin dari tadi sih ah," sambungku, dengan gaya super kilat, aku pun langsung bangun bergegas kekamar mandi meninggalkan mamaku yang masih seperti tak percaya dengan tingkah laku anak sulung nya ini.
“Mama udah berusaha bangunin kamu dari tadi Bintang Syahila Anatasya." Dari kejauhan terdengar omelan mama yang terdengar samar samar tapi bisa aku pastikan mama jengkel.
“Ya ampun, Dafa pasti kesel sama gue, janjian jam 9 dan gue baru bangun jam 9. Oh my--"
***
Aku selesai mandi kira kira 30 menitan. Yang membuat lama itu karena aku belum sempat menyiapkan baju yang akan aku pakai, tapi karena buru buru akhirnya pilihan ku jatuh ke dress berwarna pink, selutut. Setelah itu aku langsung makeup secepat kilat, kemudian merapikan rambut, sengaja tak mengikat nya ku biarkan terurai. kira kira jam 10.15 aku selesai dari ritual ku itu.
Aku baru sempat membuka ponsel ku, seperti yang sudah kuduga 38 notif sekaligus, 15 pesan dan 23 panggilan tak terjawab yang tentu saja isinya dari Dafa semua.
Aku pun langsung mengirimkan sebuah pesanDafa gue lupa, maaf ngaret
Send
Tidak butuh waktu lama langsung ada balasan dari nya.
Dasar pikun, cepet turun gue udah dibawah
Read
Aku hanya membaca nya, tak sempat untuk ku balas. Karena yang ada dalam pikiran ku saat ini adalah sejak kapan dia nunggu dibawah? dan kenapa mama tidak bilang?
Aku tak lupa berhenti sebentar di depan cermin ku pastikan bahwa penampilan ku sudah lebih dari baik baik saja. Aku bergegas segera turun dari kamar ku, ternyata benar saja, Dafa sudah menunggu di ruang tamu sendirian.
“Hey Daf!“ Sapa ku kikuk
“Lama banget sih lo,” protes nya, tanpa memerdulikan sapaan ku.
“Maaf gue kesiangan,” ucap ku menyesal.
“Untung gak kemaleman” sindir nya, benar benar sebal mungkin.
“Ya maaf,” jawab ku, sambil tak henti memain-mainkan tali tas yang kupakai.
“Ya udah gak papa, udah ayo cabut” ajak nya
“Bentar gue ijin dulu sama mama." Pinta ku
“Gak perlu, gue udah minta ijin tadi sama mama lo, dan dia nyuruh gue buat bilangin ke lo kalau mama sama ade lo mau keluar, kaya nya sampe sore.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY [completed]
Teen Fiction"Karena lo itu bintang gue, dan gue bulan lo. Kita akan selalu seperti bulan dan bintang yang selalu bersama menghiasi langit malam, walaupun dikala siang mereka menghilang, mereka akan hilang bersamaan."