Semenjak kejadian memalukan waktu itu, gue pindah tempat duduk. Gue jadi duduk di sebelah Yasmin. Seungmin jadi duduk sama Felix.
Gue kesel banget sama Felix. Udah gitu kemaren kan gue lagi ngobrol sama kak Jonghyun, eh Felix malah rusuhin.
Fix, Felix eternal enemy gue.
Tiba-tiba ada gerombolan anak cheers masuk ke kelas gue. Yah nggak lain nggak bukan adalah gengnya kak Nayeon.
"Yang namanya Felix mana?"tanya kak Sana.
Felix cuma melirik sekilas lalu kembali fokus pada hapenya.
"Ada apaan sih emang?"tanya Hyunjin risih.
"Temen gue mau ketemu,"kata kak Nayeon dengan suara cemprengnya.
"Pengecut banget temen lo, kalo suka harusnya usaha sendiri dong!"celetuk gue.
Gue emang kesel banget sama kak Nayeon, kak Sana and kak Momo. Mereka tuh biangnya masalah. Suka bully adek kelasnya.
"Lo lagi, lo lagi! Suka banget cari masalah ama gue,"kata kak Momo.
Gengnya kak Nayeon menghampiri gue lalu menggebrak meja gue. Gue cuma menatap mereka bosan.
"Sok-sokan gebrak meja, ngeliat kecoa aja udah kabur kan lo!"kata gue sarkas.
"Eh sori sori aja nih yaw, kita tuh nggak takut kecoa. Iya kan girls?"
Gue tersenyum miring lalu mengambil kotak yang ada di kolong meja gue. Kotak itu berisi kecoa mainan tapi mirip banget sama aslinya.
Gue melempar kecoa itu dan tepat mengenai rambut kak Sana. Mereka langsung histeris dan lari dari kelas gue.
"Gue kasi kecoa mainan aja udah kabur, gimana yang asli?"kata gue pelan.
Temen sekelas gue nggak histeris karna mereka tau kalo gue suka bawa mainan macam itu.
"Alifah panutankuu!"kata Rocky.
"Lebay lo ah,"
"Yeu si Alipah sok-sokan nakutin orang. Gue kasih kupu-kupu juga ngibrit lo!"kata Jihan.
"Wah kebetulan, gue nangkep kupu-kupu tadi."kata Felix tiba-tiba.
Gue menatap Felix tanpa takut. "Mana? Coba unjukin!"
Felix mengambil sesuatu dan ternyata beneran ada kupu-kupu gaes. Gue kudu ottoke? Jantung gue udah marathonan ini.
Felix menghampiri gue sambil memegang kupu-kupu itu.
"Lo berani ngedeket 1 cm, gue tendang aset lo!"ancam gue.
Felix semakin deketin gue dan sial gue nabrak tembok. Siapa sih yang bikin tembok disitu? Gue nggak bisa lari, kaki gue udah lemes.
"Lix, apa-apaan sih lo?" Rocky berjalan menghampiri gue.
"Diem aja lo batu!"kata Felix ketus.
"Felix, jangan keterlaluan. Alifah udah takut banget itu!"kata Jisung memberitahu.
Gue menutupi wajah gue dengan kedua telapak tangan gue. Gue nangis. Bodo amat sama temen sekelas.
"Felix bego!"kata Siska kesel.
"Otak lo dimana sih Lix?" Rahma juga ikut-ikutan.
Jihan dan Yasmin juga ikutan. Mereka menghampiri gue dan membawa gue keluar kelas.
Kita tadinya mau ke toilet, tapi nggak jadi soalnya takut guru-guru ada yang curiga. Jadi kita ke rooftop aja.
"Pelik parah banget ya? Gue kira dia nggak senekat itu."kata Yasmin.