Kemaren gue bagi rapot. Untungnya nilai gue gak jelek-jelek amat. Bisa masuk tiga besar lah. Gue salut sama Felix, dia peringkat kesatu. Makiin sayang deh hehe.
Rencananya Felix mau ajak gue pergi ke Australia. Gue yang gak pernah keluar negeri tentu seneng banget. Sampe gak sadar kalo gue meluk Felix kenceng banget.
"Gue gak bisa napas,"kata Felix sambil batuk-batuk.
Gue cuma nyengir tanpa dosa
"Empuk, jadi pengen megang."
Gue yang tadinya senyum langsung datar. Gue langsung mengeluarkan cubitan maut gue.
"Ah sakit!" Felix meringis kesakitan.
"Lagian ngomongnya gitu,"
"Kan aku hanya mengungkapkan keinginan,"
"Siapa suruh gak pernah minta?"
Felix langsung senyum mesum, "Oh jadi boleh?"
"Hm,"
"YES!"
"Berisik lo ah, gue tarik omongan gue barusan nih ya?"
"Eh jangan dong sayang,"
"Giliran kaya gitu baru deh manggil sayang,"
Felix nyengir doang.
"Kita ke Australia kapan?"tanya gue.
"Besok,"
"Ha? Cepet amat?"
"Eh tapi lo beneran mau ke Australia?"
"Iya mau liat koala sama kangguru,"
"Yaudah kita packing aja dulu,"
Setelah packing gue nyamperin Felix yang lagi rebahan di kasur. Gue duduk di tepi ranjang.
"Lik lo capek gak?"
"Gak, kenapa emang?" Felix duduk di sebelah gue.
"Jalan yuk!"
"Males ah, panas!"
Gue menatap Felix dengan penuh harap, "Please, mau ya? Yayayaya?"
"Cium dulu," Felix nunjuk-nunjuk pipinya.
Cium tida ya?
G
"Ogah banget! Mending gue ajak Lucas aja deh,"kata gue.
"Yaudah sana,"
Hih dasar manusia gak peka!
Gue melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk ganti baju. Setelah selesai gue ngambil hape gue yang ada di nakas sebelah tempat tidur.
"Neng cantik mau kemana? Gak mau sama akang?"
"Mau beli racun buat akang,"
"Cantik-cantik kok psikopat ya?"
Gue memutar kedua bola mata bosan. "Bodo ah. Gue jalan sama kak Jonghyun dulu ya, bye!"
Felix langsung narik tangan gue sehingga gue duduk di tepi ranjang. "GAK! Apaan sih? Udah jalan sama aku,"
"Hah aku? Gak salah denger?"goda gue.
"Mulut gue typo elah, ribet lo!"
"HEH LO KOK NGESELIN SIH?!"
Chup.
Sialan si nyamuk cium bibir gue.
"Gak usah teriak-teriak sayang,"
Baru digituin aja gue udah dugun-dugun. Lemah banget sih gue.
"Sialan ya lo, liatin pembalasan gue!"