Gue masih gak percaya sama perkataan Somi. Rocky gak mungkin ngelakuin crazy thing kaya gitu. Kenapa? Karna Rocky tuh udah jadi temen deket gue.
Kalo misalnya benar, gue sangat merasa terkhianati.
"Lix, bisa lacakin nomor ini gak?"
"Aku udah nyoba cari tau nomor itu dan hasilnya itu nomornya Rocky."
"Aku mau nangis, Lik. Sakit banget,"
Felix membawa tubuh gue kedekapannya, gak peduli dengan keadaan di sekitar kita. Kita lagi di kantin yang lagi rame-ramenya.
"Udah ya? Nanti pulang sekolah kita temuin Rocky."
"Rocky gak masuk dari kemaren."sahut Hyunjin.
"Gak peduli sih, gue harus ke rumahnya."kata Felix yang lagi nahan amarahnya.
"Gak ada adegan adu jotos ya, awas aja!"
"Gak bisa gitu lah Fah, dia jahat banget."
"Yaudah gue sendiri aja kesana, sama kalian mah malah ribet."
"Dih kalo dia beneran stalker lo gimana? Mau diapa-apain lo sama Rocky?"kata Chan kesel.
"Gak mungkin berani kali dia,"
"Cewe gue emang batu, abaikan aja ya gais."kata Felix.
Felix minta ditimpuk.
»»»
Sepulang sekolah, gue dan gengnya Felix ke rumah Rocky. Gue sengaja gak ngajak Rahma, Yasmin, dan Siska karna gue takut malah membahayakan mereka. Mereka juga ok-ok aja.
Sesuai kesepakatan, gengnya Felix cuma mantau dari luar, jadi cuma gue yang masuk ke rumahnya.
Tok tok tok
Mama Rocky membukakan pintu. Agak kaget sih gue karna biasanya mama Rocky tuh kerja. Berarti ada sesuatu yang gak beres.
"Ngapain kamu kesini?"
Itu bukan suara mama Rocky, melainkan Rocky.
"Ada Alifah loh Ky, kok kamu gitu sih?"
"Bodo amat,"kata Rocky sambil melangkah pergi.
Gue mengejar Rocky yang melangkah pergi ke luar rumah.
"Ky, tunggu!"
Rocky menghentikan langkahnya. Ia memutar badannya sehingga kita berhadapan. Rocky nangis, gue bisa melihat itu dengan jelas.
"Kok nangis?"
"Maaf buat semuanya."
Tanpa aba-aba, Rocky langsung meluk gue. Dia nangis dan ini pertama kalinya gue liat Rocky nangis sesegukan kaya gini.
"Gue yang sebar semuanya, lo tau kenapa? Gue cemburu Fah. Gue sayang sama lo dan lo malah nikah sama Felix. Lo tau gak gimana hancurnya perasaan gue?!"
"Waktu itu lo sendiri yang bilang kan? Lo lebih sayang sama game lo."
"Ya lo juga mikir dong, gue emang sayang sama game gue tapi kan gue sayang sama lo dari kecil Fah. Lo cinta pertama gue!"
Gue kaget mendengar penuturan Rocky. Gue gak nyangka kalo kata-kata itu keluar dari mulutnya Rocky.
"Maaf untuk ini,"
Rocky mencium gue. Gue syok, gue gak bisa berkata apa-apa lagi. Gue cuma bisa liat Rocky kaget karna kerahnya ditarik Felix dan setelah itu mereka berantem.
Setelah kesadaran gue kembali sepenuhnya, gue mencoba untuk melerai mereka. Mereka berhenti berantem, tapi itu karna Rocky sadar dia gak sengaja mukul gue.