~19~

4.8K 489 14
                                    

Fyi, sekarang gue lagi di ruang bk. Masa anak baik-baik kaya gue masuk bk. Ini semua gara-gara gengnya cewe snakeu.

"Kalian tuh udah dewasa, kenapa berantem sih?!"

"Saya diseret sama mereka bu,"

Guru bk memandang gengnya kak Nayeon dengan tajam, "Benar begitu?"

"Bukan saya, noh si Momo yang narik!"kata kak Nayeon.

"Lo kok gak belain gue sih?!"kata kak Momo kesel.

"Terus kerah saya ditarik sama kak Jihyo bu, padahal saya gak ngapa-ngapin."

"Benar begitu Jihyo?"

Kak Jihyo nunduk, "Iya bu,"

"Ibu gak nyangka kamu bakal gini loh,"

"Maaf bu,"

Guru bk itu memandang gue, "Yasudah kamu boleh keluar."

Gue senyum lalu melangkahkan kaki keluar dari ruang bk. Begitu gue membuka pintu, gue melihat Felix.

"Kenapa bisa masuk bk?"tanya Felix cemas.

"Gue numpang ngadem doang hehe,"

"Gue lagi gak bercanda. Kenapa bisa masuk ruang bk?"

"Biasa deh, gengnya cewe lo."

"Cewe gue siapa? Kan lo cewe gue.

"Kak Jihyo,"

"Anjir amit-amit,"

"Lo diapain sama mereka?"tanya Felix.

"Gue kan gak sengaja nyelengkat kak Sana, ya mereka kaya gak terima gitu."

"Lagian tadi kenapa kabur?"

"Gak papa, pengen aja."jawab gue asal.

"Jangan-jangan lo deg-degan ya makanya kabur?"tebak Felix yang gue iyakan dalam hati.

Gue jitak si Felix, "Sotoy banget!"

"Tapi gue beneran,"

"Beneran apaan?"tanya gue bingung.

"Beneran sayang sama lo," Felix natap gue sambil senyum.

Gue gak denger lagi make baju.

Gue diem aja. Gue bingung mau respon gimanna juga.

"Wah sakit ya lo?" Gue nempellin tangan gue ke keningnya.

Felix nyingkirin tangan gue lalu menggenggamnya. "Gue serius Fah, gue beneran sayang sama lo."

Duh tolongin gue, gue bingung mau respon apaan.

"Lo kaget ya pasti? Gue sebenernya pengen ngomong kaya gini dari dulu, tapi gue udah kalah start sama mantan lo itu,"

"Gue gak tau, maaf."

"Bisa gak lo bales perasaan gue?"

Bisa gak sih gue kabur aja? Gue malu. Gue mau ngomong aja susah banget. Dan parahnya jantung gue malah marathonan.

"Kayanya gak bisa deh Lik,"kata gue.

Felix menatap gue sendu, "Kenapa? Lo masih sayang sama mantan lo ya?"

Gue terkekeh. "Serius banget sih lo, gue juga sayang sama lo."

"Woy kalo mau pacaran jangan di depan ruang bk!"celetuk Rocky.

Sejak kapan Rocky di situ?

"Lah kok lo ada disini sih!"gerutu gue.

"Santai aja gue gak bakal bilang ke temen-temen,"kata Rocky.

"Tapi gue sama Alifah gak pacaran, gue sama dia udah ni-

Gue langsung bekep mulutnya si Felix. Gue nyengir ke Rocky. "Gue sama Felix cuma ttm. Felix aja gak pernah nembak gue,"

"Lah itu barusan?"

"Dia cuma ngomong suka sama gue, dia gak minta gue jadi pacarnya. Lagian juga gue udah nyaman jadi temen,"jelas gue.

"Iya deh, berarti lo sama Felix sama kaya waktu gue sama lo ya?"

"Haha iya,"

"Yaudah duluan,"

Felix narik tangan gue menjauh dari ruang bk. Dia bawa gue ke rooftop.

"Lo sama Rocky pernah ada hubungan apaan?"

Gue menghela napas, "Ya kaya gue sama lo gini, tapi Rocky lebih milih game."

Felix ngacak rambut gue, "Duh kasian banget cewe gue,"

Gue cemberut. "Gue bukan cewe lo ya!"

Felix mengecup kening gue, "Iya, lo istri gue,"

◾◾◾

"Fah, belajar dong! Senen kita UAS,"suruh Felix.

"Nanti ah, gue lagi seru baca ff,"

"Ya setidaknya mandi dulu gitu, udah siang ini."

Gue melirik Felix sekilas, "Kita harus hemat air, Lik."

"Mandi sekarang atau lo gue mandiin?"

"Mandiin dong Lik~"

Felix langsung elus dadanya, "Untung iman gue kuat,"

"Kan lo yang nawarin tadi, gimana sih?"

"Udah sana mandi abis itu masak buat gue."

Gue menatap Felix kesel. "Lo nyuruh gue mandi dan lo juga belom mandi!"

"Nah maka dari itu mendingan kita mandi bareng,"

Gue nyubit lengannya Felix, "Lo kalo mandi, otaknya sekalian dicuci biar bersih!"

"Mandi bareng yuk!"

"GAK!"

Ting tong... Bel apartemen gue berbunyi. Gue nyuruh Felix mandi dan gue membukakan pintu. Kata mama gue, si Yasmin pengen kesini.

Untungnya Yasmin gak tau kalo ini apartemennya Felix.

"Ayo masuk Min, gue ambil bukunya dulu ya,"

"Yaudah gue tunggu sini," Yasmin memilih duduk di sofa.

Gue ke kamar buat ngambil buku Matematika. Iya, Yasmin mau minjem buku gue. Dia waktu itu gak nyatet.

"Nih," Gue menyodorkan buku gue.

Yasmin menerimanya. Gue duduk di sebelah Yasmin.

"Fah, gue disini dulu ya soalnya orang rumah pada pergi. Btw, lo kenapa tinggal di apartemen?"

"Yang, tadi sia-"

Gue sama Yasmin langsung noleh ke sumber suara. Si Felix ngapain pake keluar segala sih? Kan jadi ribet.

"Lah kok lo disini Lix?"tanya Yasmin bingung.

"Terus kenapa manggil yang ke Alifah? Kalian pacaran?!"tanya Yasmin lagi.

"Gue minta ajarin Felix,"jawab gue.

Yasmin malah menatap gue lekat-lekat. Gue gak bisa bohong sama Yasmin.

Gue menghela napas lalu menatap Yasmin. "Jangan kaget oke?" Yasmin mengangguk. "Jadi, gue sama Felix udah nikah."

"Kok lo gak cerita?!"

"Gue gak mau diledekin sama anak-anak... Tolong jangan disebar ya Min. Cukup lo yang tau. Gue pasti ngasih tau ke yang lain, tapi gak sekarang."

Yasmin senyum, "Untung lo ketauannya sama gue, coba kalo ketauan sama Rahma? Pasti lo bakal ditanyain udah naena apa belom,"

Gue ketawa pelan. "Yaudah gue mandi dulu,"

"Gue pulang ya Fah, gak mau jadi nyamuk gue,"

"Tapi kan lo di rumah sendirian? Udah sini aja,"

"Gue minta nemenin cowo gue aja,"

"Yah itu mah demenannya Seungmin,"celetuk Felix.

|||

Lovenemy [Lee Felix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang