11.00 AM KST
Dance Room"Daniel, kumohon fokuslah"
Aku hanya diam saja. Kami sedang berlatih koreo untuk lagu baru kami. dan aku menjadi center sekaligus main dancer. Hari ini aku tidak bisa fokus dalam hal apapun, aku bahkan tidak sarapan pagi tadi.
"kita istirahat dulu" -Jisung
Jisung-hyung menghampiriku yang sedang termenung duduk di pinggir dance room. Aku memperhatikan bayanganku di cermin yang terlihat menyedihkan.
"Daniel. Kita harus bicara"
"bicara saja saja disini"
"kau tidak bisa seperti ini terus Daniel. Jangan memikirkan Aera terus. Kau menjadi cemter disini"
Jisung-hyung benar. Aku bahkan tidak memikirkan member lain dengan sikapku seperti yang seperti ini. Harusnya aku yang memimpin latihan dance ini, tapi malah aku yang menjadi beban tim ini. Aku berjalan keluar dance room dan menuju toilet.
Aku mencuci mukaku disana. Aku memperhatikan bayangku sejenak.
--
01.09 PM KST
Subway CaffetariaKami sedang makan siang di Subway. Aku hanya memesan cola, tanpa makanan. Aku membuka ponselku dan tidak ada balasan darinya sejak kemarin. Aku melihat Jisung-hyung menelfon seseorang.
"nugu, hyung?" tanyaku
"Aera"
"untuk menjelaskan kepadanya, jika dia menolakmu. Mungkin aku bisa menjelaskannya"
Kami bertiga pindah meja dan member lain mulai mengerti keadaan. Mereka membiarkan aku menyelesaikan ini. Bertiga. Aku, Jisung-hyung dan Woojin. Aku dan Woojin berteman sejak kecil. Jisung-hyung menelfon Aera dan me-loudspeaker agar aku dan Woojin bisa mendengarkannya.
"yoboseo"
"Aera-ya, ini Jisung"
"oh, oppa ada apa?"
Suaranya sudah terlihat biasa. Apakah dia baik-baik saja. Apa hanya aku yang masih hancur disini.
"um, Aera-ya aku ingin membahas masalah Daniel"
AUTHOR POV
"um, Aera-ya aku ingin membahas masalah Daniel"
Raut muka Aera langsung berubah. Dia mengatakan kepada Namjoo yang sedang bersamanya bahwa dia akan mengangkat telfon dulu. Dia tidak ingin Namjoo mendengar ini.
"aku sedang tidak ingin membahas ini oppa" Aera menjawab sambil tertawa dengan nada terpaksa.
"sebentar saja, aku tidak ingin kau salah paham Aera" disisi lain, Daniel merasa putus asa. Mendengar aera seperti ini mengingatkan dia pada kata-kata Aera semalam saat ia temui di apartemen 'aku ingin sendiri'
"tidak ada yang salah paham, semua sudah jelas oppa. Mereka terlihat cocok bukan?" Aera memaksakan senyumannya dan tanpa ia sadari air matanya menetes kembali. Daniel merasa semakin bersalah mendengar perkataan Aera, dia mengacak-acak rambutnya dengan gusar. Woojin hanya bisa menenangkan hyungnya ini.
"Aera-ya jjebal jangan seperti itu, Daniel memikirkanmu terus"
"sudah hentikan saja, hyung" tiba-tiba Daniel angkat bicara, dia terlihat frustasi. Jisung baru pertama kali melihat Daniel seperti ini. Aera yang terkejut membeku ditempat. Dia bingung harus bagaimana. Dia segera mematikan telfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [✔]
FanfictionHighest rank: #101 with hastag Friend (11.05.2018) #946 in Short Story (14.05.2018) ° ° [PRIVATE] (n). follow dulu baru baca. Follbek? Ask aja. Memiliki namjachingu seorang idol(?) mustahil untuk dibayangkan. Apalagi untuk Aera yang statusnya hanya...