09.10 PM KST
SMC Hospital"chagi-ya?"
"eo?" aku meletakkan remote tv yang sedang kupegang dan mengalihkan pandanganku dari layar tv yang sedari tadi kutatap.
"kenapa kau mengganti channelnya terus?" aku terkekeh pelan mendengar keluhannya. Memang sedari tadi aku menggantinya dan tidak menemukan acara yang sedang ku cari.
"Namjoo bilang malam ini ada live BTS. Tentu saja aku mencarinya"
"aish jinjja, kenapa kau tidak melihatku saja? Aku juga idol, Aera-ssi" tiba-tiba Daniel berdiri dari tepi ranjangku dan mulai menirukan tarian I Need U dari BTS. Dan itu sukses membuatku tertawa keras.
"ya! kau malah memperburuk koreo mereka. Geumanhae!" (1)
"Aera?"
"mwo?"
"lihat aku"
"eo" aku menoleh ke arahnya yang berada disamping kananku. Dia terlihat serius. Ada apa ini?
"kenapa kau tidak mengatakan kepadaku?"
"mengatakan apa?"
"kau punya hipotensi?"
"ah, geugeo (2). Aku.." bingung harus mengatakan apa dan bagaimana. Itu yang sedang kurasakan.
"apa kau tidak tau aku sangat mengkhawatirkanmu saat kecelakaan itu. dan dokter bilang kau punya hipotensi. Itu membuatku sangat gila Aera" dia menggenggam tangan dan aku hanya bisa menunduk. Merasakan mataku mulai berkaca-kaca. Kenapa kau serapuh ini Aera.
"mianhae (3), Daniel. Aku tidak bisa mengatakan itu padamu"
"wae? (4) Kau bisa mengatakan semuanya padaku"
"saat itu aku sudah memutuskan hubungan kita, dan aku mulai merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhku. Kukira aku hanya kelelahan jadi aku tidak ke klinik. Jadi aku tidak bisa mengatakan padamu"
"jangan seperti itu lagi eo" telapak tangannya terasa hangat dipipiku. Ibu jari itu menyeka air mata yang tengah mengalir di pipiku.
"mian, aku juga tidak ada apa-apa dengan Seongwoo-oppa. Saat itu.." perkataanku terpotong oleh Daniel.
"ssstt..." aku mendongakkan kepalaku sedikit, berusaha meminta penjelasan dari Daniel apa maksudnya.
"tenang saja, Seongwoo-hyung sudah menjelaskannya. Aku yang salah paham. Dan karena aku, kau tertabrak"
"ani-ya, (5) Kang Daniel. Apa kau lupa? Aku dari dulu tidak terlalu pintar dalam urusan menyebrang jalan bukan" aku tidak mau berada dalam suasana yang terkesan suram seperti detik-detik yang lalu.
"kau memang tidak pintar dalam urusan apapun Aera-ssi"
"Yaa! Anak ini"
"geunde (6), kau pintar dalam sesuatu Aera"
"apa itu?"
"memilih namjachingu"
"ahh, maja (7). Aku mempunyai namjachingu yang sempurna disini kan" kami tertawa bersama. Daniel tidak sengaja menyenggol tanganku yang sedang sakit.
"ah, Daniel-ah. Sakit" spontan saja aku berteriak sedikit.
"apa kau tidak apa? Mianhae Aera" sebenarnya tidak terlalu sakit, sebuah ide terbesit di pikiranku.
"ahh, Daniel-ah sakit sekali. Ais, jinjja benar-benar sakit" aku berusaha mengada-ada dan tanpa kusangka itu berhasil. Daniel terlihat panik sekali. Aku menahan tawaku dengan susah payah karena ini terlalu lucu. Akhirnya tawaku meledak karena sudah tidak sanggup menahan tawaku sedaritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [✔]
FanfictionHighest rank: #101 with hastag Friend (11.05.2018) #946 in Short Story (14.05.2018) ° ° [PRIVATE] (n). follow dulu baru baca. Follbek? Ask aja. Memiliki namjachingu seorang idol(?) mustahil untuk dibayangkan. Apalagi untuk Aera yang statusnya hanya...