21.

529 51 3
                                    



“Ya! Santai saja Kang Daniel” singkatnya kami mencoba selca dan hasilnya bagus sekali.

Tiba-tiba dari luar terdengar suara seorang yeoja…

“Aera, apa kau didalam?”

Aku dan Daniel berpandangan sesaat dan tiba-tiba tersadar kalau ada orang di luar. Daniel langsung panik mengetahui itu.

“aku harus bagaimana?” terlihat dari tingkahnya yang mondar mandir, dia terlihat panik sekali.

“kau ke kamarku saja, cepat” aku menunjuk kamarku dan Daniel langsung masuk dan menutup pintu kamarku.

Aku menghembuskan nafas dan merapikan bajuku yang terlihat agak berantakan tadi. Aku berjalan ke depan dan membuka pintu.

“ahh, Mina” aku melihat seorang yeoja didepanku dan berusaha tidak terjadi apa-apa tadi.

“aku mau pinjam buku catatanmu, Aera”

“ha?” aku masih mencerna perkataannya.

“kita kan satu jurusan meskipun berbeda kampus. Pasti catatanmu lengkap”

“ah, catatan” aku mencoba tersenyum betapa bodohnya diriku, bagaimana kalau Mina curiga nanti.

“boleh aku masuk?”

“ah, tentu saja” aku membuka pintunya lebih lebar dan mempersilahkan Mina untuk menunggu di ruang tengah.

Aku pergi ke kamarku untuk mengambil catatanku. Aku hampir saja tertawa melihat Daniel yang duduk di sudut kamarku.

“cepat suruh pulang temanmu”

“iya iya”

Aku keluar dan Mina masih duduk di ruang tengah.

“ini catatannya”

“aku pulang dulu Aera”

“hati-hati” aku mengantar keluar Mina. Dan tiba-tiba..

Aku masuk dan mendapati Daniel sudah ada di ruang tengah. Ia menatapku dengan tajam. Aku tidak mengerti maksudnya.

“mwoya Kang Daniel? Kenapa kau menatapku seperti itu?” aku balik menatap Daniel.

“kenapa kau tidak bilang kalau temanmu kesini?”

“aku juga tidak tau, dia tiba-tiba datang”

“yasudahlah, kemari” dia menepuk sofa yang ia duduki.

“apa?” aku duduk disebelahnya menyandarkan kepalaku dibahunya.

“aku kadang berfikir bagaimana tentang hubungan kita”

“eo, aku juga. Haruskah aku menyerah?” aku mendongak menatap Daniel yang terlihat serius.

“Andwae, kadang aku juga merasa untuk menyerah. Tapi saat itu, aku teringat semua alasan kenapa aku memperjuangkan hubungan kita selama ini. Jika kita menyerah, semua akan sia-sia”

“oh, Kang Daniel-ku sekarang bertambah pintar rupanya” aku tertawa dan mengacak-acak rambutnya

“Ya! Kau merusak suasana. Tadi aku terlihat keren kan? Seperti di drama” dia tersenyum, aku berani bersumpah dia sangat manis. aku memandanginya tanpa mengedipkan mataku, aku ingin menebus waktu yang terlewat dengan menatapnya seperti ini. Aku ingin waktu berhenti, setidaknya aku bisa menatapnya sepanjang hari.

“jangan melihatku seperti itu, Kim Aera. Aku tau aku tampan”

“ah, sudahlah” aku berdiri dari sofa dan ingin ke dapur untuk minum. Namun tangannya menarikku dan tubuhku kehilangan keseimbangan. Tubuhku terjatuh dalam dekapannya. Kami sangat dekat. Wajah kami berhadapan. Pipiku terasa panas, dan sudah pasti ini menjadi merah. Ais,  malu sekali aku. Aku mencoba mengalihkan pandanganku agar tidak terlalu canggung. Atau cuman aku yang merasa canggung disini?

My Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang