18.

548 57 2
                                    

DANIEL POV

09.29 PM KST
Artist Room

“Daniel-ah?” –Seongwoon

“eo?”

“Aera tadi kesini? Sepertinya tadi aku melihatnya” –Seongwoo

“Aera kesini tadi?” –Woojin

“eo”

“kalau tidak salah aku melihatnya memakai kaos putih” –Seongwoo

“kenapa aku tidak melihatnya?” –Woojin

“wae yo? Kau merindukannya?” entah kenapa aku tiba-tiba kejadian beberapa tahun yang lalu. Woojin menyatakan perasaannya ke Aera dan aku merasa bahwa gadisku direbut. Namun tidak juga, aku saja terlalu egois. Aku tidak pernah menanggapi perhatian Aera, namun ketika ada orang lain yang menyukai Aera, hatiku merasa tidak rela.

“kalau iya memangnya kenapa?” –Woojin

“anak-anak, jangan bertengkar. Aku sangat ngantuk. Diamlah sebentar” –Jisung

“mian eomma” ucapku sambil bergurau. “Ah, Jisung-hyung” panggilku lagi.

“eo?” –Jisung

“aku kan membawa motor sendiri saat kesini”

“lalu?” –Jisung

“dan Aera masih disini. Aku ingin mengantarkan dia pulang nanti.”

“kau yakin?” –Jisung

“eo, tentu saja. Boleh?”

“hati-hati nanti, jangan ngebut. Dan satu lagi, jangan buka helm mu saat di jalan” –Jisung

“nee, hyung-nim”

--

10.45 PM KST
Mnet Studio

“Daniel-ah setelah kau mengantar pulang Aera langsung pulang atau bagaimana?” –Jisung

“aku akan menginap disana”

“pagi-pagi buta kau harus pulang” –Jisung

“wae?”

“kalau kau pulang siang, orang-orang bisa melihatmu pabbo” –Jaehwan

“ah, yeoksi. Aku pergi dulu”

“besok langsung ke dorm saja” –Minhyun

“oke”

Aku mengambil jaket jeansku yang tergeletak di sofa Artist Room.

“hati-hati hyung” –Daehwi

Aku membalas lambaian tangannya  sambil berjalan menuju parkiran yang terletak di basement studio.

--

Sampai di parkiran aku langsung menyembunyikan wajahku dengan menggunakan jaketku. Aku mencari motorku dan ternyata ada di sudut sebelah barat parkiran. Disamping sebuah mobil sedan putih. Aku langsung mengenakan helm. Tiba-tiba…

“permisi..” suara seorang yeoja mengagetkanku.

“ah, maafkan aku” ternyata sepedaku terlalu dekat dengan mobilnya sehingga dia tidak bisa membuka pintu mobilnya.

“gwaenchana” aku langsung memundurkan sepedaku dan pergi meninggalkannya.

--

Aku berhenti di depan gedung Mnet dan memandangi satu per satu orang yang ada disana. Itu dia. Gadisku. Dia terlihat biasa saja, bahkan tidak ada sisi feminim yang terlihat. Jeans, kaos dan baseball cap tidak pernah berubah. Dia terlihat bersama temannya yang menggunakan rok diatas lutut dan blouse pink muda.

My Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang