05.10 AM KST
SMC Hospital“Daniel-ah”
“Daniel-ah”
Terdengar panggilan yang membuatku terbangun dari tidurku. Aku masih menggenggam tangan Aera yang sedari kemarin malam belum sadarkan diri. Aku menengok samping kananku dan ternyata ada Jisung-hyung.
“eo?” jawabku setengah menguap
“ayo pergi. Kita ada acara nanti.”
“baiklah. Aku cuci muka dulu”
Aku pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan Aera dirawat. Aku sengaja memberikan kamar VIP ini untuk Aera karena jujur saja aku sangat khawatir dengan keadaannya sekarang. Bahkan dokter mengatakan kecelakaan ini cukup parah. Aku mendengar percakapan Jisung-hyung dan Namjoo dari kamar mandi.
“Namjoo-ah, tolong jaga Aera” –Jisung
“ye” –Namjoo
“apa kau nanti tidak kuliah?” –Jisung
“aku tidak ada kelas hari ini” –Namjoo
“kau jangan memberi tau orangtuanya Aera” –Jisung
“wae yo?” –Namjoo
“orang tuanya Aera sedang di Jepang” sahutku begitu saja. Namjoo masih melihatku seakan tak percaya kalau aku ini namjachingu-nya. Aku sudah menceritakan semuanya kepadanya tadi malam. Benar-benar kacau.
“ah, ye” –Namjoo
5 menit yang lalu, aku melihat Aera dibawa masuk ke ruang operasi dan dokter yang menanganinya mengatakan kalau tulang lengan patah sedangkan tulang keringnya hanya retak. Aku menunggu di depan ruang operasi sendiri. Aku mencoba memikirkan apa saja yang telah aku lakukan kepada Aera sampai dia harus menderita seperti ini. Aku menunduk dan menutup wajahku dengan tangan. Aku terlalu malu untuk menghadapi semua ini.
Tiba-tiba suara langkah kaki membuatku melihat kearah suara itu berasal. Jisung-hyung, Woojin, Minhyun-hyung, Jaehwan-hyung dan Seongwoo itu menghampiriku dan duduk dibangku yang sama denganku. Aku memilih membuang muka daripada menghadap ke Seongwoo.
“Daniel-ah, ikut aku sebentar” cih, Seongwoo itu berusaha untuk mengaturku.
“Daniel, ayo ikut dulu” Jisung-hyung malah membantunya juga. Apa-apaan dia apa semuanya akan memihak kepadanya.
“untuk apa?” ucapku dingin
“sudah hyung ikut saja dulu, akan ku temani” mendengar kata-kata Woojin aku mulai bangkit dari tempat duduk dan berjalan menjauh dari ruang tunggu.
“Jaehwan, Minhyun. Tolong disini dulu eo. Nanti kalau ada kabar langsung telfon kami saja” –Jisung
“oke”
Aku berjalan duluan diikuti Woojin lalu Seongwoo dan Jisung-hyung. Aku masuk ke lift bersama mereka dan Seongwoo menekan tombol menuju rooftop. Ada apa ini. Lift berjalan dan beberapa detik kemudian kami sampai di ruang menuju rooftop. Kami menaiki anak tangga menuju rooftop dalam diam, tidak ada suara selain langkah kaki kami.
“apa yang ingin kau katakan?” ucapku sambil menatap ke atas melihat langit. Sebenarnya aku berusaha untuk menghindari bertatap mata dengan Seongwoo. Bukan karena aku takut, tapi aku tidak ingin amarahku meledak ketika melihat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [✔]
FanfictionHighest rank: #101 with hastag Friend (11.05.2018) #946 in Short Story (14.05.2018) ° ° [PRIVATE] (n). follow dulu baru baca. Follbek? Ask aja. Memiliki namjachingu seorang idol(?) mustahil untuk dibayangkan. Apalagi untuk Aera yang statusnya hanya...