11.

680 71 7
                                    

caution!

2000+ word. happy reading :)


“Aera”  dia tersenyum

Wanita paruh baya itu kembali ke luar dari rumah sambil membawa kotak P3K. Dia membasuh lukaku dengan air bersih, lalu mengobati lukaku dengan hati-hati.

“eomma, kurasa dia bukan dari Korea”

“benarkah?”

“eo, tidak bisa berbahasa korea. Namanya Felix”

“Felix? Nama yang bagus” wanita itu tersenyum kepadaku. Aku hanya bisa membalas senyumnya karena aku tidak tau apa yang sedang mereka bicarakan.

“Felix-ah, tahan ya. Ini agak sakit sedikit” gadis itu tiba-tiba memegang tanganku. Aku hanya menunduk sambil menahan rasa malu ini. Jujur saja aku merasa canggung disini.

“nah, selesai Felix. Kau tinggal dimana akan kami antar pulang?” tanya wanita itu.

“what?”

“where do you live?” ternyata ibu Aera itu bisa berbicara inggris. Aku sangat bersyukur karena itu.

“gyeongdong street block C” syukurlah aku masih mengingat alamat villaku.

“eomma, dia tadi naik sepeda ke lapangan dekat sungai”

“nanti biar ibu katakana kepada orangtuanya”

Wanita itu kembali masuk ke dalam rumah. Hanya sebentar, dan kembali lagi keluar sambil membawa tas dan kunci mobil.

“felix-ah, ayo” gadis yang disampingku tadi membantuku berjalan ke mobil milik keluarga itu.

--

Aku duduk dibelakang, sedangkan Aera duduk didepan bersama ibunya yang menyetir. Kami melewati lapangan tempat aku pertama kali bertemu dengan Aera. Aku melihat sungai dalam bayangan malam, sepanjang jalan begitu indah dihiasi lampu jalan yang tersusun rapi. Dan ini adalah jalan gang dekat villa tempatku dan keluargaku menginap. Pasti orang tuaku mengkhawatirkanku.

Kami turun didepan villaku. Ibu Aera mengetuk pintu villaku. Aku hanya bisa berdiri dan diam disampingnya. Ibuku keluar dari villa.

“Felix, kau ini darimana saja?”

“tadi Felix bermain di lapangan lalu kakinya terluka, Aera membawa Felix ke rumah kami. Dan kami mengobatinya dulu” Ibu Aera sangat bagus dalam berbahasa inggris, dia memiliki senyuman seperti Aera hangat dan menenangkan.

“ah, seperti itu. Terima kasih telah merawat Felix. Dan Aera terima kasih telah membawa Felix pulang dengan selamat” ibuku mengusap kepala Aera pelan dan Aera tersenyum seperti biasa.

--

August, 2017
Australia.

Aku masih mengingatnya. Aku akan menemuinya sekali lagi.

“aku akan bersekolah di Korea” kami sedang makan di restaurant favorit keluarga kami, Rosette Diner. Kami sedang merayakan kelulusanku dan akan menentukan pendidikanku selanjutnya. Keluargaku yang tergolong berada di kelas atas, berusaha membujukku untuk sekolah di Jerman. Namun aku menolak, aku yang akan menentukan pilihan kali ini.

“apa kau serius? Jerman lebih baik dalam hal pendidikan dibanding Korea, Felix”

“aku serius, ayah. Kali ini biar aku yang memilih”

My Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang