37.

374 27 0
                                    

Vomment dinantikan ya. Dont be siders. It make ma heart broke :((

Mian karna ngilang satu minggu hehe ><







Aku duduk di tepi ranjangnya dan melihatnya berkeringat seperti orang demam. Ku ambil tisu di makas dekat ranjang itu lalu kugunakan untuk mengusap wajahnya yang penuh keringat. Bibirnya terlihat pucat dan itu membuatku semakin panik.

“Seongwoo-ah?! Apa kau mendengarku. Ais jinjja” aku mengecek suhu tubuhnya dengan memegang dahinya. Dia demam. Seorang idol sakit dirumahku. Ini tidak lucu sama sekali. Tangan kiriku menggenggam tangan kanannya dan aku bisa merasakan bahwa dia menggigil.

“tunggu sebentar disini. Aku akan mengambil air hangat”

Langsung saja aku berlari menuju dapur mencari handuk kecil dan menyiapkan air hangat untuk mengompresnya. Tidak sampai 5 menit aku sudah kembali dan langsung saja aku mengompresnya. Aku mengambil selimut yang ada di kamarku untuk Seongwoo.

Aku mencoba menelfon Daniel namun tidak ada jawaban. Aku ingin menelfon Woojin tapi aku tidak yakin dengan anak itu.

Sebuah ide terbesit di pikiranku,“ah ponselnya.”

Aku mengambil iphone-nya yang berada di meja ruang tengahku. Sial, dia memakai password. Fingerprint. Aku kembali menuju kamar Seongwoo.

Tanpa ijinnya karena memang tidak memungkinkan. Aku membuka passwordnya dengan fingerprint ibu jari kanannya.

Dan beruntungnya aku menemukan kontak Jisung-oppa di panggilan terakhirnya. Sebuah nada sambung terdengar dan...

yoboseo Seongwoo-ah

“ini aku, oppa. Aera

eo, ada apa Aera? dan dimana Seongwoo”

“bisakah kau ke apartemenku oppa? Seongwoo-oppa sakit. Dan ajaklah Daniel. dia akan menunjukkan apartemenku”

“eo? Jinjja? Tunggu sebentar. Aku akan membangunkan Daniel. kau jagalah Seongwoo sampai kami datang Aera” suara Jisung-oppa panik. Tak kalah panik dengan keadaanku saat ini.

“baiklah”

“dan satu lagi, jangan membiarkan siapapun masuk ke apartemenmu”

"arasoo

“aku tutup dulu”

20 menit kemudian...

Aku masih duduk di tepi ranjang yang sedang ditempati Seongwoo. Sudah 20 menit namun Jisung-oppa belum datang.

Kuputuskan untuk berdiri dan menunggu di ruang tengah. Aku menggigiti ujung kukuku karena gelisah yang berlebih.

Suara ketukan pintu dari luar langsung mengusir segala pikiran terburuk yang sedang bersarang di kepalaku.

“Aera” itu suara Daniel.

Aku berjalan menuju pintu utama dan membukanya. Terlihat 2 sosok namja yang tak lain adalah Daniel dan Jisung-oppa.

“bagaimana Seongwoo?” tanya Jisung-oppa tiba-tiba

“Seongwoo-oppa demam dan aku sudah mengompresnya. Dia di kamar tidur tengah”

Jisung-oppa langsung menuju kamar yang kutunjuk dan meninggalkan aku serta Daniel yang masih di ruang tengah.

“Kang Daniel, katakan Seongwoo-oppa akan baik-baik saja”

My Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang