😈

6.8K 1K 100
                                    

Ini sudah lebih dari satu jam Felix dan Jisung diam di depan gerbang sekolah menunggu sosok yang sudah berjanji akan mentraktir mereka.

"Kemana si Hwang sialan itu?" tanya Jisung kesal.

"Seharusnya kau sudah tahu dimana dia berada Sung!"

"Kenapa harus aku?"

"Kau kan yang menjanjikannya."

"Dia yang berjanji, aku yang menyampaikan bodoh."

"Ahh menyebalkan."

Begitulah percakapan dua uke yang sedang kesal.

"Bagaimana jika kita cari saja?" Jisung pun mengatakan ide yang terlintas di benaknya.

"Cari apa?" tanya Felix tak mengerti.

"Cari Hyunjin! Memangnya kau pikir kita sedang menunggu apa hah?!" jawab Jisung dengan kesal. Matahari yang semakin panas, rasa kesal yang memuncak, dan seorang Felix. Sungguh susunan yang pas untuk membuat seorang Han Jisung merasa ingin menguliti orang.

"Yasudah sana kau cari."

"Kau juga bantu mencari brengsek."

"Panas." jawaban singkat dari Felix ini pun dijawab dengan tendangan pada tulang kering dari Jisung.

"Aww! Sakit sialan!" umpat Felix sambil mengelus-elus tulang kering yang tadi di tendang Jisung.

"Bodo. Sekarang kau cari Hyunjin ke arah lapangan (barat), aku cari kearah aula (timur)." (dapat dikatakan mereka mencari dengan arah yang berlawanan hingga mereka akan bertemu di ujung) setelah mengatakan itu Jisung langsung pergi kearah aula meninggalkan Felix yang masih merasakan linu pada tulang keringnya.

Dengan penuh rasa kesal Felix pun berjalan kearah yang diperintahkan Jisung. Felix terus berjalan sembari menengokkan kepalanya kearah kanan dan kiri mencari sosok berperawakan tinggi, dan berwajah begal.

Dan gotcha! Felix menemukan sosok yang sedari tadi ia dan Jisung cari sedang bersantai, tiduran di bawah pohon rindang. Dengan ragu Felix menghampiri Hyunjin yang ia pikir tengah tertidur.

Setelah sampai disana Felix bersembunyi di balik pohon. Ia takut Hyunjin belum tidur dan ia akan dimarahi lagi.

Ia terus memperhatikan Hyunjin yang sedang berbaring sambil menutup matanya tanpa berniat membangunkannya. Ia masih takut.

"Hobi sekali mengintip." ucap suara berat yang benar-benar Felix kenali. Ini suara Hyunjin. Membuat Felix diam membatu dan keluar dari persembunyiannya namun tak mendekati Hyunjin yang tadi berkata dengan menutup matanya.

Hingga akhirnya mata Hyunjin terbuka memperlihatkan mata setajam elangnya lalu duduk di rerumputan itu. Hyunjin  yang baru saja bangun tidur benar-benar terlihat sexy. Rambutnya yang berantakan, bibir tebalnya yang menggoda, tatapan matany yang tajam namun menggoda, hidung mancungnya, rahang yang tegas membuat Hyunjin terlihat sempurna dimata Felix.

"Aku tampan kan?" ucap Hyunjin percaya diri membuat Felix yang tengah asik memandangi Hyunjin pun sadar dan merasa malu.

"Sedang apa kau disini?" tanya Hyunjin kepada Felix.

"Ka-kau kan tadi berjanji akan mentraktirku."

"Siapa yang bilang?"

"Jisung."

"Tagih saja pada Jisung."

"Tap-tapi-"

"Apa?"

"Kau sudah janji!"

"Lalu?"

"Kau harus menepatinya."

"Semua orang  mengucapkan kata 'janji' hanya untuk membuat seseorang itu percaya dan senang tanpa berniat menepatinya." ucap Hyunjin sambil menatap keatas langit sana.

"Tapi tak semua orang begitu."

"Bagaimana dengan orang yang berjanji akan tinggal namun pada kenyataannya ia malah pergi?" tanya Hyunjin dengan sedikit emosi.

"Kalau begitu orang itu bodoh karena sudah meninggalkanmu." 

"Aku tak mengatakan itu adalah kisahku."

"Tapi kau mengatakannya dengan tulus."

"Menyedihkan bukan?" ucap Hyunjin dengan wajah yang ditundukan menatap rerumputan.

"Tidak." jawab Felix membuat Hyunjin menatap kearah Felix.

"Kau masih mempunyai teman." lanjut Felix menjelaskan.

"Aku tak punya teman. Kebanyakan dari mereka hanya datang dan pergi semaunya dan tak berniat untuk diam disisiku." jelas Hyunjin.

"Kalo begitu aku temanmu!" teriak Felix bersemangat.

"Kenapa kau harus menjadi temanku?" tanya Hyunjin membuat Felix menelan ludahnya dengan susah payah. Ia tak punya jawaban untuk pertanyaan Hyunjin yang satu ini.

"A-ah ituu..."

"Kenapa kau harus jadi temanku? Jika..







































Kau
















Bisa menjadi kekasih hatiku?"










Tbc

Vomment juseyooo~

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang