27

4.6K 449 130
                                    

Pada faktanya, tak ada yang benar-benar membuat Hwang Hyunjin menyadari semua kesalahannya. Tidak ada. karena pada faktanya, dari pada merenungkan kesalahannya dan memikirkan apa yang harus ia lakukan kedepannya, Hyunjin malah memilih untuk balapan liar di tempat biasanya nongkrong.

Tak ada raut kesedihan, ia tertawa bahagia selayaknya orang yang tak memiliki beban. Dan teman-temannya yang mengamati tanpa ia sadari menghela nafas lega melihatnya normal-normal saja. Setidaknya ia tak terpuruk.

Dan seperti biasanya, seorang Hwang Hyunjin akan selalu memenangkan perlombaan balap motor yang diikutinya. Mengingat gelar 'Raja Jalanan' yang ada pada dirinya jelas meyakinkan bahwa tak akan ada yang bisa mengalahkan Hyunjin di jalanan. Sama sekali tidak.

Namun sepertinya Hyunjin tak merasakan euforianya kali ini. Balapan, rokok, angin dan sorak sorai teman-temannya tak membuatnya merasakan euforia. Ia merasa ada yang kurang malam ini. Tawa yang selalu ia tampilkan tak begitu tulus dari hatinya. 

Ia menghembuskan asap rokoknya sembari berpikir apa yang kurang malam ini? Matanya terpejam, mencoba mencari sedikit bayangan mengenai euforia nya. Namun nihil. Ia tak menemukan bayangan apapun selain si gendut menyebalkan. Entah bagaimana si gendut menyebalkan itu bisa ada dalam otaknya. Felix sedang berlari, tersenyum, terjatuh, berteriak, merenggut, dan... menangis. Semua itu ada dalam pikirannya dan terasa menyesakkan dada.

"Yo, diem aja nih?" tepukan pada pundaknya berhasil merebut semua perhatiannya. 

Kang Yuchan pelakunya. 

Hyunjin hanya membalas dengan senyuman ala kadarnya dan kembali menghisap rokoknya yang sudah semakin pendek. Yuchan pun ikut mendudukkan dirinya di kursi kosong sebelah Hyunjin dan mulai menyulut rokoknya.

"Gak turun lo?" tanya Hyunjin sembari mengangkat sebelah alisnya, mencoba membuka percakapan.

"Gak. Abis liat drama Mr.Lee sama pacarnya gue jadi kangen doi." jawab Yuchan sembari tertawa kecil. 

"Kaya yang punya doi aja lo." 

"Punya lah, gue anti jomblo."

"Palingan gak dinotice kan lo?"

"Itu lo kali Jin."

"Sorry ya, yang ada orang lain yang gak gue notice. Mr.Lee siapa btw?" 

"Mr.Lee? Masa iya lo gak tau?"

"Gue mana tau, yang marganya Lee kan bejibun."

"Udah jarang turun sih lo, kemare-kemaren kemana aja, mate?" Tanya Yuchan sembari memukul pelan bahu Hyunjin.

"Siapa sih Mr.Lee? Sama pacarnya turun apa gimana? Drama apaan sih?" Hyunjin pun meluncurkan pertanyaan demi pertanyaan karena rasa penasaran yang kini memuncak.

"Lo kalo nanya satu-satu dong, jangan ngerusuh!" Keluh Yuchan sembari menghisap rokoknya.

"Jawab aja sih, kampret!"

Yuchan hanya mendengus sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Hyunjin dengan ogah-ogahan.

"Mr.Lee itu, gimana ya jelasinnya? Gue kagak bisa jelasin rupa tuh orang. Tapi kalo rupa pacarnya sih, imut banget. Lucu, Uke seribu umat lah." Jelas Yuchan yang diakhiri dengan ekspresi greget dan dibalas dengan tatapan horor dari Hyunjin. Tentu saja, Yuchan terlihat menyeramkan bagi Hyunjin.

"Terus drama?"

"Iya, drama picisan. Masa iya pas banget Mr.Lee mau turun ke jalanan, pacarnya dateng terus ngehalangin jalan motornya Mr.Lee mana sambil teriak-teriak imut lagi. Berasa pengen jadi seme nya dah."

"Klise banget anjing, muak gue dengernya." Respon Hyunjin malas sembari berdecak kesal.

Yuchan hanya membalasnya dengan tertawa kecil sebelum akhirnya berfokus kembali kepada rokoknya yang kini panjangnya hanya tinggal setengah. Hyunjin sendiri memilih diam, memandang sekitar malas. Sesekali menguping apa yang tengah ramai dibicarakan orang-orang yang berseliweran.

"Mr.Lee itu, ganteng banget ya?"

"Iya. Kayak pangeran di dongeng-dongeng."

Pendengaran Hyunjin menajam begitu ia menangkap kata Mr.Lee dari perempuan-perempuan berpakaian minim yang tengah bergosip disampingnya. Meski posisinya tak benar-benar disampingnya karena ada jarak yang lumayan jauh.

Perempuan yang satu memakai tank top yang ditutupi oleh jaket denimnya, jangan lupakan celana pendeknya yang bahkan hanya menutupi bokong saja. Rambutnya yang pirang digerai, dibuat acak-acakan sehingga membuatnya terlihat menggoda. Sedangkan perempuan yang satunya memakai baju crop top dan celana pendek yang sama pendeknya dengan celana temannya. Rambutnya yang hitam ia kepang dua. Terlihat sangat anak jaman sekali.

"Tapi sayang udah ada pawangnya."

"Iya nih, mana pawangnya Uke imut lagi. Berasa liat prince and princess aja gue."

"Emang udah takdirnya yang sempurna sama yang sempurna lagi, haha."

"Tumben bijak Lo."

"Sesekali bijak gak bikin gue mati kali, kuy lah ke lintasan, siapa tau ada cogan turun lagi."

"Kuy."

Dan percakapan itupun berhenti dengan kedua perempuan itu yang melangkah menuju lintasan. Menghasilkan rasa penasaran yang membuncah pada diri Hyunjin. Siapa sih Mr.Lee dan pacarnya yang bikin gempar satu area? Seganteng apa sih?

Lagi-lagi tanpa sadar ia berdecak kesal saat pertanyaan yang bersarang di otaknya sama sekali tak memiliki jawaban. Sungguh, rasa penasarannya ini benar-benar membunuh dirinya. Hiperbola tentunya.

Yuchan yang mendengar decakan Hyunjin pun mengalihkan fokusnya. Ada apa lagi dengan bocah kelebihan kalsium ini? Tanyanya dalam hati.

Ia menghisap kembali rokoknya sebelum akhirnya melempar puntung rokok itu kemana saja. Tak peduli jika akan ada yang terluka karena ulahnya.

"Kenapa lagi lo, bocah?"

Yang ditanya hanya menggendikkan bahunya lemah. Membuat Yuchan merollingkan mata jengah.

"Penasaran Lo sama artis area malem ini?"

Dan tebakan Yuchan tepat pada sasaran. Buktinya Hyunjin kini tengah menatap kearahnya penuh minat.

Sementara itu, Yuchan sendiri pusing apa yang harus ia lakukan agar Hyunjin bisa mengetahui artis mereka malam ini karena ya, ia sama sekali tak memegang foto Mr.Lee ataupun Uke imutnya. Karena untuk apa ia menyimpan foto seperti itu, pikirnya.

Suara orang-orang yang berseliweran di area pun kini semakin marak. Dan lagi Hyunjin mendengar Mr.Lee dibawa-bawa, dengan Uke manisnya tentunya. Dan itu semakin membuatnya frustasi karena penasaran.

"Jin."

Tak ada balasan apapun dari yang bersangkutan membuat Yuchan mengulang panggilannya lagi.

"Hyunjin memble bangsat."

Hyunjin berdeham kesal sembari menatap Yuchan tajam. Merasa terganggu dengan panggilan penuh umpatan dari temannya itu.

"Apaan?"

"Itu Mr.Lee sama uke manisnya!" Seru Yuchan sembari menunjuk jalanan yang kini dipenuhi orang-orang.

"Yang mana?" Tanya Hyunjin bingung.

"Itu cowok yang pake jaket kulit item, yang lagi pegangan sama cowok pirang sweater pink."

Dan Hyunjin merasa dunianya berhenti berputar saat tahu siapa yang ditunjuk oleh Yuchan. Sialnya hatinya kini memanas dan emosi nya naik.

Di depan sana, ia dapat melihat Lee Midam dan Lee Felix yang tengah berpegang tangan sembari berjalan melewati orang-orang yang menatap mereka layaknya bintang ternama.

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang