5K 587 38
                                    

"Felix hanya milik Hyunjin."

4 kata yang diluncurkan oleh Hyunjin membuat Felix memutar bola matanya malas. Hyunjin sedari tadi mencoba menegaskan Felix bahwa ia hanya miliknya seorang.

"Aku milik orang tuaku!" sungut Felix tak terima.

"Orang tuamu mempercayakanmu padaku!" lagi, Hyunjin berkata dengan nada tegasnya.

"Kau membual! Bertemu orang tuaku saja belum." ucapan Felix membuat Hyunjin terdiam untuk beberapa detik.

"Tetap saja kau milik Hwang Hyunjin seorang."

"Berisik Hyunjin. Aku masih belum memaafkanmu sial!" kali ini Jisung yang sedari tadi mendengarkan perdebatan tak penting itu akhirnya bersuara.

"Kau ini Sung. Kau seharusnya membelaku!" Hyunjin berucap dengan kesal membuat Jisung terpancing.

"Aku masih mendukung Changbin dan Felix. Jangan harap mendapat dukunganku."

Hyunjin mempoutkan bibirnya kesal. Menurutnya uke semua sama saja, keras kepala. Menyebalkan. Felixpun sama menyebalkannya, untung sarang.

"Menjijikan." ungkap Felix sembari mencubit sebelah pipi Hyunjin.

Hyunjin menatap Felix malas lalu membuang kembali tatapannya membuat Felix heran. Hyunjin saat marah seperti uke. Itulah pikir Felix.

"Jisung. Saudaramu ini harus dibagaimanakan?"

Felix bertanya perihal Hyunjin yang ngambek padanya. Jisung menatap Hyunjin sebentar lalu beralih menatap Felix.

"Kau panggilkan saja Ryujin, mungkin ia akan tersenyum bahagia."

Mendengar ucapan Jisung, Hyunjin segera memukul bibir Jisung pakai sendok membuat sang empunya mengaduh kesakitan.

"Ahh Hyunjin ini milik Ryujin ya?" Hyunjin menatap Felix tak suka begitu ia menyelesaikan kalimatnya.

"Omong kosong apa yang sedang kalian bicarakan? Aku ini milik Felix begitu juga sebaliknya." sudut bibir Felix perlahan tertarik keatas, membuat sebuah senyuman yang sangat manis.

Hyunjin yang melihatnyapun gemas sendiri dan menarik Felix kedalam pelukannya membuat Felix terkejut bukan main. Sedangkan Jisung lebih memilih menyandarkan kepalanya di bahu Minho.

Aah iya, sekarang Felix, Minho dan Jisung sedang ada di apartemen Hyunjin. Sekolah dipulangkan lebih cepat karena rapat guru tentang kelulusan. Dan Jisung, Felix, Minho lebih memilih bermain ke apartemen Hyunjin.

"Hyunjin lepaskan!" kata kata yang keluar dari mulut Felix tak sinkron dengan tubuhnya yang mulai menyamankan dirinya di pelukan Hyunjin.

"Benar nih lepaskan?" tanya Hyunjin menggoda Felix membuat yang digoda semakin menumpukkan berat badannya pada Hyunjin hingga Hyunjin oleng dan jatuh tertidur di sofa dengan Felix yang ada diatasnya.

"Astaga mataku ternodai." ucap Jisung saat melihat pasangan Hyunlix didepannya.

"Sekarang Jisung yang Minho nodai sini sini." ucapan Minho barusan mendapatkan sikutan dari Jisung.

"Awwhh bercandaa babe~" ucap Minho sembari mengelus-elus perutnya yang disikut oleh Jisung.

Sementara itu, Hyunjin dan Felix tengah menyamankan posisinya di sofa yang lumayan lebar untuk tidur.

"Felix?" tanya Hyunjin membuat yang dipanggil mengarahkan tatapannya pada Hyunjin yang sedang menatapnya juga.

Kepala Felix ia miringkan sedikit seolah bertanya ada apa.

"Kau milikku." Felix memutar matanya malas namun kembali menatap Hyunjin. Lengannya mengelus-elus pipi Hyunjin.

"Ya. Aku milikmu." senyum terukir diwajah tampan Hyunjin.

"Aku milikmu." ucap Hyunjin lagi sembari menyatukan keningnya dengan kening Felix.

"Ya. Kau milikku."

"Jangan dekat-dekat dengan pria lain."

"Mereka yang mendekati ku."

Jawaban Felix membuat Hyunjin terkekeh. Ia tak habis pikir, mengapa pacarnya ini sangat narsis? Yang jatuhnya menggemaskan dimata Hyunjin.

"Apa aku harus membuat papan peringatan bahwa yang mendekati Felix besoknya akan hilang agar mereka menjauh darimu?"

"Lakukan saja. Mereka akan mengabaikannya."

"Kau benar. Kau ini terlalu menarik sehingga aku harus menjagamu dengan ekstra."

"Kau berlebihan."

"Tidak."

"Terserah tuan Hwang saja."

"Hmm."

Dan hening. Keduanya masih asik saling bertatap tanpa mengeluarkan suara. Seakan-akan tengah melakukan telepati.

"Felix."

"Ya?"

"Jangan pergi lagi."

"Aku tak pernah pergi."

"Kau tak akan pergi." tegas Hyunjin.

"Ya. Aku tak akan pergi meninggalkan pria ceroboh sepertimu."

"Kupegang janjimu."

"Hmm."

"Felix?"

"Apa lagi Hyunjin? Kau sudah berapa kali memanggilku?" tanya Felix jengah.

"Namamu sangat indah, mulutku jadi ingin terus memanggilnya."

"Rayuanmu tak mempan. Ada apa?"

"Wanna be my love?"

Felix tersenyum dan menjawabnya dengan mengecup kilas bibir Hyunjin.

"I love you."

"Me love me too." jawaban Felix membuat Hyunjin agak kesal.

"I hate you."

"I love you too."

Setelah itu keduanya jatuh tertidur. Jisung dan Minho yang menjadi nyamukpun menyusul pasangan Hyunlix ke alam mimpi.

"Bukankah mereka romantis?" tanya Jisung tanpa membuka kedua matanya.

"Kita seharusnya bisa menjaadi erotis."

Buk

Pukulan ringan mendarat didada Minho. Jisung pelakunya tersenyum dalam tidurnya.

"Sung i-"

"I love you too hyung."

















End

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang