Sebelumnya gue minta vote sama comment nya dong:( spam gitu:(
Semenjak kejadian Felix menolak Hyunjin saat itu, Hyunjin jadi sering uring-uringan kaya zombie. Bahkan teman satu squadnya pun tak mengerti ada apa dengan Hyunjin.
Hyunjin sering sekali kehilangan fokusnya karena sibuk memikirkan badutnya. Hyunjin kini yakin bahwa Felix benar-benar berniat menjauhinya. Hal itu entah mengapa membuat Hyunjin kehilangan semangatnya dan fokusnya. Seperti sekarang ini.
Hyunjin kehilangan fokusnya sehingga bola basket over-an temannya tepat mengenai wajahnya. Lebih tepatnya sih batang hidungnya sehingga menorehkan luka disana. Bahkan Hyunjin sampai jatuh terasungkur di tanah.
Teman klub basketnya mulai mengerubungi Hyunjin, mencoba memeriksa keadaannya. Jaewon, sang pelaku terlihat sangat khawatir dan ketakutan. Mengingat Hyunjin dalam mood yang buruk akhir-akhir ini.
"Lo gapapakan Jin?" Jaewon menyuarakan kekhawatirannya, membuat Hyunjin menengadah menatap kearahnya.
"Lo liat sendiri. Mata lo masih berfungsikan?!" ucap Hyunjin dengan nada membentak, membuat yang mengerubunginya tersentak kaget.
"Gu-gue minta maaf Jin. Ga sengaja."
"Lo pikir dengan lo minta maaf luka gue bakal sembuh gitu aja njing?!"
"Lagian kalo lo ga bisa main basket mending keluar aja dari klub basket. Cuma nyam-"
"Berisik tau ga?!"
Bukan. Ini bukan suara Jaewon si penakut, ataupun anak klub basket. Ini jelas suara bass milik seseorang yang membuatnya uring-uringan.
Hyunjin beralih menatap Felix yang kini tengah melangkah kearahnya yang masih terduduk di tanah. Seakan sadar akan sesuatu, orang-orang yang mengerubunginya mundur beberapa langkah, memberi ruang untuk Felix mendekat.
"Bacot lo ganggu gue banget." jelas Felix sembari menatap Hyunjin yang kini tengah berdiri dan menatap sengit dirinya.
"Lo tinggal jalan biasa aja lewatin tempat ini kek orang yang ga perduli apa susahnya sih?" Hyunjin kinu memberanikan dirinya untuk membalas ucapan Felix.
"Gue gabisa, karna gue perduli sama lo!" ucap Felix sebelum akhirnya menarik lengan Hyunjin agar mengikuti langkahnya menuju UKS.
Hyunjin yang asalnya nge blank pun kini mengembangkan senyumannya. Entah mengapa hatinya menghangat hanya karena ucapan Felix tadi, bahkan kini jantungnya berdebar dua kali lebih kencang dari biasanya membuat Hyunjin mati-mati an mencoba meredam suaranya karena takut disadari oleh Felix.
"Lo mau narik gue kemana?" tanya Hyunjin mencoba untuk stay cool dan mempertahankan nada tak sukanya.
"Ruang kesehatan."
"Ngapain sih? Luka gini doang ga usah di obatin. Lagian ntar gue harus siram tangan gue pake alkohol biar steril dari lo."
"Ntar gue bantu amputasi tangan lo biar steril."
Balas Felix sembari melepaskan pegangannya pada tangan Hyunjin dan berjalan mengambil kotak P3K. Hyunjin yang merasakan tangannya sudah tak dipegang pun memutar pandangannya hingga ia menyadari bahwa ia kini telah sampai di ruang kesehatan yang disediakan sekolah.
Pandangannya kini jatuh pada sosok Lee Felix yang tengah berjalan kearahnya dengan kotak P3K di tangannya. Dengan segera ia dudukan diri di kursi tempat penjaga menunggu yang dirawat membuat Felix mengernyit bingung.
"Kok kam-lo duduk disitu sih?" tanya Felix setelah ia berada di samping Hyunjin.
"Lo kan pendek, kasian aja gue. Jadi lo duduk di bangsalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna be? || Hyunlix
Fanfiction"Mau ga jad-...." "Ga!" "Serius?" "Iya!" "Miapa?" "Anjing!" Hyunjin seme, Felix uke bxb Seenggaknya pernah singgah di #950 in fanfiction 2018/05/07 #904 in fanfiction 2018/05/08 #812 in fanfiction 2018/05/09 #40 in schoollife 2018/05/11 #840 in fa...