Pt.16 SABAR GAES LAGI PUASA. TAHAN!

2.8K 432 212
                                    

"Pelan-pelan Xie! Nanti kamu keselek." tegur Midam saat melihat Felix memakan eskrimnya terburu-buru, seakan-akan eskrim itu akan meleleh dalam hitungan detik.

"Iya iya Dammie. Xie pelan-pelan." sahut Felix lalu melahap eskrimnya dalam tempo normal. Merasakan eskrim vanilla nya tanpa harus takut kehabisan.

Hyunjin yang mendengar nama panggilan yang keduanya saling lemparkan pun hanya bisa mendengus geli dan mengucap ulang kata 'Xie dan Dammie' tanpa suara dengan maksud mengejek lalu menyuapkan kembali sesendok eskrim ke mulutnya.

Midam yang mengetahui itu hanya bisa diam dan memperhatikan Hyunjin dengan pandangan kesalnya, mencoba membuat Hyunjin sadar bahwa ia kini tengah menjadi sosok pengganggu diantara ia dan Felix.

"Hyunjin!"

Seruan Felix mengalihkan perhatian keduanya. Hyunjin menaikan sebelah alisnya seolah-olah bertanya ada apa melalui kode kecil tersebut.

"Kkami kan yang pengen eskrim, kenapa Hyunjin yang makan?" nada bingung jelas mendominasi intonasi suara Felix bahkan kepalanya sudah ia miringkan, kebiasaannya tanpa sadar yang membuat ia tampak lucu dan menggemaskan di hadapan Hyunjin dan Midam.

Hyunjin diam sebentar, mencoba mengulur waktu dengan eskrim dimulutnya. Kepalanya tengah berusaha keras mencari alibi lain yang mampu membuat harga dirinya kembali tertolong.

Setelah mendapat sebuah ide, dengan segera Hyunjin menelan eskrim dimulutnya dan menatap Felix datar.

"Lo ga ngerasa in kalo udara sekarang lahi dingin? Lo niat bikin kkami sakit gara-gara makan eskrim?"

"E-eh bukan gitu." cicit Felix sembari memainkan ujung hoodie yang ia pakai sembari menatap Hyunjin penuh salah.

Midam sendiri mencoba untuk menahan diri untuk melayangkan tinjunya ke Hyunjin. Dalam otaknya mungkin Hyunjin bisa membodohi Felix yang polos namun tidak dengan dirinya. Ia dapat mengerti dengan jelas bahwa kkami hanyalah alasan untuk Hyunjin ikut dengannya dan Felix. Sebagai sesama pria berstatus seme, Midam dapat melihat dengan jelas aura tak suka yang menguar dari tubuh Hyunjin saat dirinya tengah bersama Felix.

"Bukan gitu gimana? Lo mau bikin kkami masuk rumah sakit? Iya? Goblok." ketus Hyunjin sembari mengelus Kkami yang ada dipangkuannya. Kkami sendiri kini tengah menggonggong tak suka dengan suara yang kecil sembari menggigiti tangan Hyunjin.

Tangan Midam terkepal, menunggu apa yang akan Hyunjin katakan dan juga menunggu waktu yang tepat untuk membogem Hyunjin. Felix sendiri wajahnya sudah merah, matanya berkaca-kaca. Namun sebisa mungkin ia menahan tangisnya agar tidak meledak disini. Setidaknya tidak di depan Hyunjin.

"E-enggak gitu Hyunjin. Felix ga bermaksud." bergetar. Suara Felix bergetar membuat emosi Midam kembali memuncak. Ia memejamkan matanya berusaha meredam emosinya, dalam otaknya ia tengah meyakinkan dirinya bahwa Hyunjin akan meminta maaf setelah ini. Setelah membuat Felix ingin menangis. Setelah mengganggu zona kenyamanan koala kecilnya.

"Terus apa hah?! Lo sengaja kan mau bikin kkami masuk rumah sakit? Ngaku aja lo. Tapi orang miskin kaya lo mana bisa bayar rumah sakit mahal. Duh sampah." 

Tepat setelah perkataan Hyunjin selesai diluncurkan, tangan Midam melayang menuju pipi Hyunjin membuat Hyunjin jatuh tersungkur dari tempat duduknya dan pengunjung cafe termasuk Felix terkejut bukan main.

"Mi-midam!"

"Kalo lo ga suka sama Felix, lo jauhin Felix sekarang!" teriak Midam kesal sembari menunjuk Hyunjin yang masih tersungkur.

Hyunjin sendiri berdecih sebelum akhirnya berdiri dan mengusap sudut bibirnya yang robek. Seringaian menyebalkan tercetak jelas di wajah Hyunjin membuat emosi Midam semakin memuncak.

Hyunjin membawa kkami kegendongannya dan menatap Midam remeh.

"Gue ga pernah deketin badut. Badut nya aja yang kaya jalang nyamperin gue. Ga aneh sih, butuh uang kan lo?"

Midam langsung saja menggeser meja yang menjadi penghalangnya laku menerjang Hyunjin dan memukulnya habis-habisan.

Hyunjin tak tinggal diam, ia membalas pukulan Midam sehingga keduanya terlibat perkelahian. Felix hanya bisa diam sembari menangis dalam diam, bahunya bergetar. Bibirnya terbuka, mencoba berteriak namun tak ada suara yang keluar dari mulutnya.

"Lo jangan deketin Felix lagi!" ucap Midam penuh penekanan saat dirinya diatas tubuh Hyunjin.

"Gue ga niat deketin badut kek dia. Kalo mau lo ambil sana." ucap Hyunjin saat ia berhasik membalikkan posisi mereka sehingga ia menjadi diatas.

"Ini yang terakhir kalinya lo bisa deketan sama Felix. Selama lo belum bisa ngalahin gue, lo ga akan bisa deket sama Felix lagi."

Kini posisi Midam berada diatas Hyunjin, lengannya terus meluncurkan pukulan kepada wajah Hyunjin yang kini sudah penuh luka-luka. Midam pun tak jauh beda, wajahnya penuh luka namun tak separah Hyunjin.

Kkami berlari menghampiri Felix yang masih dalam keadaan shock dan mendusel di kaki Felix, membuat perhatian Felix teralihkan padanya.

Felix berjongkok lalu mengelus- elus puncak kepala anjing itu, matanya yang berkaca-kaca memandang lembut kkami mencoba menenangkan anjing kecil itu.

"Kkami sayang, liat Felix. Felix ga jahat kaya yang diomongin Hyunjin hiks... Felix sayang kok sama kkami hiks.. Perca- hiks -ya deh. Kkami jangan benci Felix ya?" ucap Felix diselingin isakannya, tangannya terulur meraih Kkami ke pelukannya.

Midam dan Hyunjin sudah berhenti berkelahi karena di lerai oleh satpam.

"Hiks... Kkami nanti jaga
... hiks....Hyunjin yah? Hiks... Jangan biarin Hyunjin sakit yah? Hiks.. Jadi hiks anjing hiks.. Yang baik yah. Maaf kalo Felix punya salah hiks. Felix ga bakal ganggu Kkami sama Hyunjin lagi deh... Hiks... Selamat tinggal." ucap Felix sembari memaksakan senyumnya lalu menurunkan kkami dari pelukannya sebelum Midam menarik tangannya untuk pergi dari sana.

Meninggalkan Hyunjin yang menatap kosong anjingnya yang mendekatinya dengan lemas. Felix kembali meninggalkannya. Namun yang ini entah mengapa lebih menyakitkan. Ia rasa ini kali terakhir Felix meninggalkannya.





















Tbc
Vomment juseyooo

Gue ga yakin ini nge feel:v

Gini ya, gue seneng aja gitu baca komenan kalian:v ngakak gitu:v gatau kenapa jadi sumber semangat:v

Terus fyi aja nih, gue ini ganteng ya? Jangan dengerin kata orang lain, percaya aja kalo gue itu ganteng.

Vote sama komen dong:((

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang