Pt.13 inikah awalnya?

2.8K 443 69
                                    

Pria itu berlari-lari an tak tentu arah. Niatnya untuk lari santai di pagi hari dengan terpaksa harus ia ganti dengan lari cepat.

Ia semakin menambah kecepatan larinya saat ia mendengar suara gong-gongan dari arah belakangnya. Sial, jarak anjing kecil itu dengannya semakin menipis.

"Huaaa anjing baik jangan kejar Felix!" teriak pria yang mengaku dirinya Felix sembari menatap ke belakang, lebih tepatnya kearah anjing yang masih setia mengejarnya dengan tatapan memohonnya. Berharap anjing kecil itu mengerti dan menghentikan kejarannya.

Namun kesialan seorang Lee Felix sepertinya bertambah.

Felix merutuki dirinya sendiri yang tak memperhatikan jalan kedepannya sehingga ia menabrak seseorang yang memiliki tubuh lebih besar darinya.

Keduanya jatuh terduduk di lantai dengan posisi saling bertindihan. Felix yang berada di atas dan korban yang ditabraknya di bawah. Posisi nereka seperti orang yang sedang melakukan cuddling dengan gaya koala.

Felix menatap khawatir pria di depannya ini.

"Kamu ga apa ap- ehh Hyunjin?" tanya Felix tak percaya.

Ternyata sosok yang ia tabrak tadi adalah Hyunjin. Felix tak tahu apakah ini yang di sebut keberuntungan atau kesialan karena yang jelas ia bersyukur akan hal itu.

"Lo kalo jalan liat-liat dong gendut! Sakit nih." keluh Hyunjin sembari mengusap-usap telapak tangannya yang kotor oleh tanah.

"Kan Felix ga senga-"

Guk guk!

"Aaaaaa!"

Ucapan Felix terpotong oleh gong gongan anjing yang mengejarbya tadu sehingga ia reflek berteriak dan mengalungkan lengannya pada Hyunjin. Jangan lupakan wajahnya yang ia tenggelamkan pada ceruk leher Hyunjin. Sungguh, Felix sangat takut sekarang. Di pikirannya jika anjing itu berhasil menangkap Felix, ia akan menggigit Felix dalam sehingga Felix harus dibawa ke rumah sakit.

"E-eh lo ngapain badut?! Heh lepasin." protes Hyunjin sembari mencoba melepaskan lengan Felix yang terkalung di lehernya namun gagal karena sepertinya pria yang tengah memeluknya ini tengah sangat ketakutan.

"Itu Hyunjin ada anjing! Ayo kabur nyar digigit!" ajak Felix tanpa mengangkat kepalanya dari ceruk leher Hyunjin. Membuat Hyunjin merasa geli saat nafas hangat Felix yang terburu-buru menerpa permukaan kulitnya. Dan entah mengapa hal itu dapat memicu hormonnya.

Guk guk!

Anjing kecil itu menggonggong kembali berusaha menghilangkan pikiran Hyunjin yang entah mengapa menjadi kotor.

Merasa kesadarannya kembali, Hyunjin pun mengalihkan pandangannya ke arah anjing kecil yang kini asik mendusel(?) di kakinya. Ohh liatlah itu sangat menggemaskan. Anjing itu kini menampilkan wajahnya, membalas menatap Hyunjin sembari memelerkan lidahnya.

Dan sekarang Hyunjin sadar bahwa anjing itu adalah ggami. Anjing kecilnya yang sedari tadi ia cari. Ohh kenapa tak dari tadi saja ia bertabrakan dengan Felix agar cepat bertemu dengan ggami nya.

"Hyunjin jauhin anjingnya, kalo engga nanti bakal ngegigit!" teriak Felix sembari mengencangkan pelukannya pada leher Hyunjin saat ia merasakan jilatan pada kakinya.  

Hyunjin menatap sebal anjingnya yang masih asik menjilati kaki mulus Felix. Hey, bukankah itu artinya ia mendahului majikannya? Dasar tak tahu malu.

"Tenang aja, ini anjing gue. Ga bakal gigit. Ga gue ajarin main kasar." ucap Hyunjin mencoba menenangkan Felix yang masih asik memeluknya.

"Boong!"

"Serius gendut! Namanya ggami. Anjing gue."

Dengan gerakan yang sangat pelan Felix melepaskan pelukannya. Ia mensejajarkan wajahnya dengan wajah Hyunjin yang kini hanya berjarak beberapa centimeter dari wajahnya. Matanya menatap dalam obsidian Hyunjin mencoba memastikan akan perkataan pemilik obsidian itu Tadi.

"Ga bohong kan?"

Entah mengapa dari pada membalas pertanyaan Felix, Hyunjin lebih memilih menatap bibir ranumnya. Seolah-olah bibir itu adalah santapannya disaat ia kelaparan. Bibir merah milik Felix seakan-akan menggoda Hyunjin untuk mencicipinya. Menyesapnya. Melumatnya. Dan hell! Hyunjin sudah gila sekarang!

Tanpa sadar ia mendekatkan wajahnya ke wajah Felix, mencoba mempertemukan kedua bibir mereka yang sama-sama menggoda.

Felix sendiri kini tengah memasang wajah kebingungannya. Sungguh, ia pikir Hyunjin tengah kerasukan sekarang karena sedari tadi pertanyaannya di abaikan begitu saja.

Jarak diantara mereka semakin menipis. Hidung mereka kini bersentuhan sehingga tanpa sadar membuat Felix menahan nafas.

Hyunjin baru saja akan merasakan permukaan benda kenyal nan menggoda milik Felix jika saja ia tak mendengar gonggongan dari anjing kesayangannya.

Well, selain mengajarkan anjingnya untuk tidak bermain kasar, mungkin ia juga harus mengajari anjingnya untuk tidak menganggu majikannya saat akan bermain.






Tbc
Garingnyaaa:'v
Keju atau konflik?
Ahh bebas deh yang penting vomment nyaa^^

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang