Biru berganti menjadi jingga hingga perlahan menjadi kelabu. Mataharipun perlahan pergi meninggalkan Felix yang tengah berdiam diri di bangku taman.
Semakin gelap. Itulah keadaan langit sekarang. Namun hal itu tak membuat Felix segera pergi dari sana. Ia tetap kekeuh menunggu seseorang disana. Ia menunggu Hyunjin. Sudah 3 jam lebih ia menunggu kedatangan Hyunjin untuk merayakan hari jadi mereka.
Ya, tepat dihari ini Hyunjin dan Felix telah menjalin hubungan selama 100 hari. Hari ini adalah hari yang spesial bagi Felix, namun sepertinya tidak bagi Hyunjin?
"Gerimis." keluh Felix saat tubuhnya merasakan rintikan air hujan yang mulai turun dari langit.
Dengan langkah gontai Felix melangkah ke gazebo taman lalu menyimpan bolu bertuliskan 'Happy Anniversarry' disana. Berharap saat Hyunjin datang ia tetap bisa melihat bolunya.
Dengan hati yang sakit juga langkah yang gontai, Felix pergi dari taman, menyusuri jalan menuju ke rumahnya yang sudah mulai basah oleh hujan.
Sudah sekitar 10 menit Felix jalan namun belum juga sampai ke rumahnya. Bukan karena rumahnya yang jauh tapi karena langkah Felix yang kian melemah.
Hati Felix sakit. Selama ia menjalin hubungan dengan Changbin, ia tak pernah mengingkari janjinya. Sedangkan saat ia bersama Hyunjin, sudah berkali-kali ia dibohongi dengan janji manis Hyunjin.
Janji manis dengan harapan yang semu.
Ia rasa Hyunjin memang tak berniat menjalin hubungan dengannya. Hyunjin hanya bersikap manis sebentar, semakin lama semakin pahit saja rasanya. Bahkan Jisung saja tak mengerti dengan kelakuan saudaranya itu.
Mata Felix sudah sembab, dan badannya sudah menggigil karena hujan yang telah membasahi sekujur tubuhnya. Felix rasa hubungan ini sudah tak benar. Felix rasa ia sudah lelah. Mungkin berpisah adalah yang terbaik.
The end
G
Canda:vKeesokkan harinya.
Jisung lagi-lagi meringis pelan saat melihat penampilan Felix yang acak-acakkan untuk kedua kalinya. Apa Felix tengah merasakan putus kembali? Apa ia harus mencincang Hyunjin?Dengan penuh perhatian Jisung mengelus-elus rambut Felix yang mulai memanjang. Membuat sang empunya memandang Jisung dengan mata redupnya.
"Jisung." ucap Felix lirih.
"Ada apa hmm?" tanya Jisung lembut, tidak ada teriakan tidak ada bentakan hanya simpati yang ada. Indosat juga gaada. g.
"Felix cape."
"Lalu?"
"Aku ingin menyerah saja."
"Aku tak bisa melakukan apa-apa selain mendukungmu. Jika menyerah keputusan yang terbaik lakukan."
"Tapi, aku
Masih sayang." lirih, semakin mengecil nyaris seperti cicitan.
"Kau hampiri Hyunjin. Ku lihat ia sedang di lapangan indoor. Tanyakan padanya apa arti dirimu dihatinya." saran Jisung sambil memegang kedua pipi Felix.
"Hmm. Aku akan kesana."
Jisung pun tersenyum saat melihat Felix berdiri dan pergi kearah lapang.
"Semangat jjikseu" gumam Jisung sembari tersenyum.
Lapangan indoor terlihat masih lenggang malah seperti tak ada orang. Tentu saja, ini masih pagi belum jam pelajaran. Jadi yang memakai lapangan indoor hanya orang yang ingin bermain saja atau berpacaran?
Felix mengerutkan keningnya begitu tak menemukan siapa-siapa di lapangan indoor.
"Apa Jisung berbohong kepadaku?" gumamnya kesal.
Felix akan melangkah pergi sebelum telinganya mendengar sebuah suara. Suara pria dan wanita. Didesak rasa penasaran, Felix pun mendekat kearah sumber suara yang ternyata berasal dari balik bangku penonton.
Sepertinya mereka sepasang kekasih. Felixpun mengintip kearah sana. Matanya membola begitu mendapatkan pemandangan yang kurang senonoh. Pasangan pria wanita itu tengah berciuman. Mesra, bahkan panas.
Badan Felix panas dingin dibuatnya. Pria itu memunggungi Felix, sementara wanita didepannya jika tak salah bernama Shin Ryujin.
Lagi, mata Felix kembali membola saat pria itu berbalik sehingga tak memunggunginya. Sosok itu jangkung, tengah menutup matanya menikmati ciuman itu. Bahkan bibir sexy nya sesekali mendesah keenakan.
Felix tak kuasa lagi menahan air mata yang sedari tadi ia tahan.
Hatinya mencelos melihat pemandangan itu. Bukankah keputusannya sudah benar? Berpisah adalah yang terbaik. Merelakan adalah cara yang terbaik. Senyumpun terpatri diwajah imutnya sedangkan air matanya sedari tadi turun membasahi pipinya.
Is it time to say goodbye?
Tbc
Vomment juseyoo
Btw ini teh aing terinspirasi dari Hyunjin yang suka menel sana menel sini:'( gakut akutu:'(Straight:'v
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna be? || Hyunlix
Fanfiction"Mau ga jad-...." "Ga!" "Serius?" "Iya!" "Miapa?" "Anjing!" Hyunjin seme, Felix uke bxb Seenggaknya pernah singgah di #950 in fanfiction 2018/05/07 #904 in fanfiction 2018/05/08 #812 in fanfiction 2018/05/09 #40 in schoollife 2018/05/11 #840 in fa...