Setelah melihat pemandangan yang tak mengenakkan itu, Felix pun memutuskan untuk pergi dari kantin. Mood nya hilang sudah. Rasa senang yang sebelumnya hadir tergantikan oleh rasa sedih yang kini tengah mendera hatinya.
Setelah membiarkan kakinya berjalan tak tentu arah, Felix menghentikan langkah kakinya saat telah sampai di suatu tempat. Tempatnya sangat tentram, bahkan jauh dari keramaian. Beberapa meter dihadapannya terdapat sebuah bangunan kecil yang terlihat tua namun sepertinya masih kokoh.
Felix terheran sendiri melihat bangunan itu di kawasan sekolahnya.
"Bagaimana bisa ada bangunan seperti itu di kawasan sekolah? Apa ini gudang? Atau tempat rahasia? Mengapa sangat jauh dari gedung utama? Apa sengaja? Ataukah tempatnya para berandal sekolah?" kira kira seperti itulah pertanyaan pertanyaan yang Felix lontarkan pada dirinya sendiri.
Karena sudah pada dasarnya Felix itu orang yang kepo. Iapun memutuskan untuk pergi ke bangunan tua tadi yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya.
Setelah beberapa langkah kini Felix tengah berada di depan pintu bangunan tua tadi, anehnya bangunan ini tidak berdebu bahkan sangat bersih, terawat. Lamunan Felix buyar saat telinganya menangkap sebuah suara.
"Ehh? Apa ada orang?" tanya Felix lagi lagi pada dirinya sendiri.
Rasa penasaran Felix yang semakin besarpun menjadi faktor pendorong utama untuk Felix memberanikan dirinya membuka pintu itu.
Felix pun membuka sedikit pintu itu dan segera melihat siapa sosok yang menimbulkan suara tadi. Namun Felix menyesal dengan keputusannya tadi. Pemandangan yang tersaji di dalam bangunan itu benar benar bukan hal yang patut ditonton.
Di dalam sana, dapat Felix lihat seorang siswa dan siswi yang sedang asik bercumbu, terkadang sesekali pria itu meremas dada atau paha wanita hingga membuatnya mendesah. Sial! Felix junior yang memang berukuran junior kini sudah bangun. Badan Felix panas sekali, bahkan nafasnya memburu ketika melihat pria itu tengah mencumbu wanita itu, seakan akan ialah yang sedang dicumbu. Namun saat Felix berniat menghentikan acara mengintipnya mata sang pria langsung menatap kearahnya.
Felix pun gelagapan. Sungguh ia sangat kaget. Dengan langkah gemetar ia segera pergi menjauh dari bangunan tua itu. Setelah ia rasa sangat jauh dari bangunan tua tadi, Felixpun segera diam berdiri berusaha menetralkan detak jantungnya yang sedang menggila.
Namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada Felix. Baru saja sebentar Felix beristirahat, sebuah lengan kekar mencengkram lengan Felix keras hingga mau tak mau membuat Felix menghadap kearahnya.
Mata Felix membola ketika melihat siapa sosok yang mencengkram tangannya keras. Itu pria yang ada di bangunan tua tadi! Felix pun kini tengah gugup sekaligus takut saat pria tadi menatapnya tajam.
"Kau yang mengintip tadikan?" tanya pria tadi dengan suara berat dan nada dinginnya.
TBC
Vomment nya juseyo~
Bbuing bbuing~
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna be? || Hyunlix
Fanfiction"Mau ga jad-...." "Ga!" "Serius?" "Iya!" "Miapa?" "Anjing!" Hyunjin seme, Felix uke bxb Seenggaknya pernah singgah di #950 in fanfiction 2018/05/07 #904 in fanfiction 2018/05/08 #812 in fanfiction 2018/05/09 #40 in schoollife 2018/05/11 #840 in fa...