Pt.11

2.9K 427 146
                                    

"Gamau tau, lo harus balikan sama si mutem!" sahut Jisung sembari menggebrak meja kantin, tanpa memperdulikan tatapan risih yang pengunjung kantin tujukan kepadanya.

"Apasih Sung? Kok maksa? Kenapa ga Jisung aja yang jadian sama Midam?" sahut Felix kesal sembari mengerucutkan bibirnya. Sungguh, ia sangat kesal sekaligus lelah karena temannya ini terus saja memaksanya agar balikan dengan Midam.

Mereka tak hanya berdua. Ber empat dengan Minho dan Hyunjin. Namun sedari tadi Minho lebih memilih menyimak dengan serius dan Hyunjin lebih memilih memainkan handphonenya.

"Ya ga bisa dong. Gue kan ga suka sama Midam, masa iya gue harus jadian sama si mutem?"

"Ya sama dong. Felix juga ga suka sama Midam, kok Jisung maksa sih?" Felix membalikkan perkataan Jisung tadi, sehingga membuat Jisung speechless dan Minho yang tersenyum senang.

"Lo kalah sama didikan gue Sung." ucap Minho sembari menepuk pelan pundak Jisung.

"Diem lo bacot."

"Lo yakin udah ga suka sama Midam?" lanjut Jisung.

Felix tak langsung membalas. Ia kini tengah sibuk mencari jawaban yang benar-benar real dari hatinya, bukan rekaan semata. Karena Felix memang tak suka berbohong.

"Tuh kan! Apa gue bilang, lo masih suka kan?!" Lagi. Jisung berteriak sembari menggebrak meja, membuat seluruh penjuru kantin menatap kesal ke arahnya.

"Yaudah si Sung, mikirin amat perasaan orang. Lagian si badut aja belum tentu masih mau nerima si sengak walaupun masih suka." Hyunjin yang sedari tadi asik memainkan ponselnya kini bersuara, mencoba membuat Jisung menutup bibirnya.

"Gue cuma mau liat moment Damlix lagi Jin. Mereka soswit banget gila ga nahan. Lagian lo tumben berkoar, cemburu yak?!"

Minho kini mengalihkan tatapannya ke arah Hyunjin, mencari jawaban atas tuduhan Jisung barusan.

Hyunjin sendiri merotasikan matanya malas dan memasukan handphonenya ke dalam saku seragamnya.

"Gue ga mungkin cemburu sama si badut. Ga se level." tukas Hyunjin sembari memandang remeh Felix membuat Felix menundukan kepalanya.

Jisung dan Minho sendiri tengah menahan hasrat ingin menampol Hyunjin yang kini tengah membludak begitu mendengar hinaan yang Hyunjin tujukan untuk Felix, kesayangan mereka.

"Heh resleting macet, lo kalo pagi pagi jangan biasain morning kiss sama bebek, kan jadi kalo udah besar nya bibir lo dower plus ga bisa nge filter. Lagian omongan lo tinggi banget, biasa ons sama cabe-cabe an aja so so bawa level." Jisung kinu mulai merecoki Hyunjin dengan mulut tajam hasil berguru pada Suga.

"Udah Sung, bener apa kata Hyunjin, kita ga selevel." ucap Fekix sembari mengelus-elus punggung Jisung berniat menenangkan.

"Nah lo dengerin tuh omongan si badut. Lagian gue ga pernah ons anjing, cari mati lo?!"

"Halah pencitraan lo bangsat, jijik gue liatnya. Awas aja kalo lo kepincut sama si Felix, gue ga bakal ngasih restu."

"Emang siapa lo sampe gue harus minta restu sama lo? Lagian ya gue gabakal kepincut sama modelan badut burik gini. Lo mimpi aja sana."

"Lo kalo ngomong ga bisa di saring dulu apa? Lagian punya mata kok ditetesin obat berak mampet ya iya katarak. Felix cantik gini dibilang burik." Minho kini menepak pundak Hyunjin, berusaha menyadarkan Hyunjin bahwa perkataannya tadi itu begitu kasar untuk uke.

"Ih kak Minho! Felix ganteng." protes Felix yang hanya dijawab iya-iya saja oleh Minho.

"Heh badut, lo pake pelet apaan sampe dua sobat gue jadi ngelawan gue gini?!" Hyunjin berkata dengan nada tak sukanya membuat tubuh Felix tersentak.

Wanna be? || Hyunlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang