"Lu, di mana sekarang?"
"Di apartemen"
"Mm...apa kau ada shift siang ini?"
"Tidak. Shiftku malam untuk hari ini. Kenapa, Kyung?"
"Bisa temani aku? Aku sekarang ada di halte dekat apartemenmu"
"Oh, ok. Tunggu beberapa menit, aku akan menyusulmu".
Luhan memutuskan sambungan telepon mereka untuk bersiap dan menyusul Kyungsoo yang sudah menunggu di halte.
Kyungsoo sedikit gelisah saat menunggu kedatangan Luhan. Di tangannya ada sebuah kantong kertas berwarna coklat yang dipegangnya erat. Tak lama, Luhan tiba dengan sedikit terengah karena berlari dari apartemennya.
"Ada apa? Kau mau aku temani ke mana?", Luhan menanyai Kyungsoo.
"Temani aku ke markasnya Mister Polisi", jawab Kyungsoo malas.
"Hah? Si laki-laki partner pemerananmu waktu itu?"
Kyungsoo mengangguk.
"Untuk apa?"
"Ini...", Kyungsoo mengangkat kantong yang dibawanya sedari tadi.
"Tadi ibunya menghubungiku untuk memintaku mengantarkan makanan untuknya yang sejak kemarin tidak pulang ke rumah karena sedang menangani sebuah kasus dan mengharuskan ia menginap di kantornya", Kyungsoo menjelaskan pada Luhan.
Luhan tertawa setelah mendengar penjelasan Kyungsoo.
"Jadi ini nih yang namanya cerita satu babak? Tamat? Selesai? Fin?", Luhan sedikit menirukan kata-kata yang pernah diucapkan Kyungsoo hampir dua bulan yang lalu dengan nada meledek.
"Satu babaknya lama ya, Kyung? Hampir 2 bulan", lagi-lagi Luhan meledek Kyungsoo.
"Xi Luhan!", Kyungsoo setengah meneriakkan nama Luhan beserta marganya yang menandakan bahwa Kyungsoo kesal.
Luhan hanya bisa tertawa geli melihat sahabatnya yang terjebak oleh permainannya sendiri.
"Ok.. Ok... Aku akan menemanimu. Ayo!"
Luhan dan Kyungsoo menaiki bus untuk menuju markas kepolisian tempat Chanyeol berada. Walaupun sebenarnya Luhan punya mobil pribadi, untuk saat-saat tertentu, Luhan lebih suka menggunakan kendaraan umum, seperti saat ini. Ia jadi lebih bisa menikmati perjalanan dengan bebas bersama Kyungsoo, sahabatnya.
***
Flashback
Ponsel Kyungsoo bergetar saat Kyungsoo tengah membaca naskah untuk pementasan teaternya bulan depan. Ia melirik layar ponselnya, ada nomor yang tak dikenalnya tertera di sana.
"Yeobeoseo.. "
"Kyungsoo-ya...."
Astaga... Kyungsoo tercekat. Ia mengenal suara yang ada di seberang telepon.
"Ah....ne... Mom"
Ya, itu adalah suara dari Park Yuri, ibunda Chanyeol. Darimana mommy Chanyeol tahu nomor ponselku? Batin Kyungsoo.
"Sayang, apa kau sedang sibuk? "
"Tidak, mom. Aku sedang tidak ada kesibukan"
"Kalau begitu, bisa kau bantu mommy?"
"Aku bisa bantu apa, mom?"
"Tolong antarkan makanan untuk Chanyeol di kantornya. Mommy khawatir dia tidak makan dengan baik karena terlalu sibuk mengurus kasus yang tengah ditanganinya. Sudah dua hari anak itu tidak pulang ke rumah"
![](https://img.wattpad.com/cover/137392960-288-k616120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Hayran KurguGS [CHANSOO] Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah digariskan, tak terkecuali urusan jodoh. Tinggal manusianya yang menjalani dengan usaha yang seperti apa.... Mudahkah? Sulitkah?