Luhan menuju ruang ganti Kyungsoo di backstage beberapa menit sebelum pementasan dimulai. Kyungsoo menyambutnya dengan senyum lebar.
"Sudah siap, Kyung?", tanya Luhan sambil memerhatikan sahabatnya dari pantulan cermin.
"Yup! Joo Hyuk datang?"
Luhan mengangguk.
"Semuanya datang. Joo Hyuk, Chen oppa, Baekhyun oppa, aunty dan uncle Park. Mereka semua sudah ada di kursi penonton".
"Tuan Park juga ada?", tanya Kyungsoo tak percaya.
"Ya. Katanya, sesekali beliau juga ingin menikmati waktu luang bersama istrinya di luar rumah. Uncle Park terlalu sibuk akhir-akhir ini, makanya malam ini ia memilih ikut karena sedang tidak ada pekerjaan", jelas Luhan.
Kyungsoo tampak tertegun setelah mendengar penjelasan Luhan. Ingatannya tertuju pada satu sosok yang paling diharapkannya untuk hadir malam ini.
"Chanyeol di mana? Apakah ia tak datang?"
"Kau memikirkan Yeollie oppa?", Luhan seolah tahu apa yang tengah dipikirkan Kyungsoo.
"Humm.. Oh...itu.. Tidak. Aku tidak memikirkannya"
Luhan tertawa. Ia tahu bahwa Kyungsoo berbohong.
"Tenang saja. Dia akan datang walau sedikit terlambat. Ada sesuatu yang harus dikerjakannya terlebih dahulu", Luhan mengusap lembut pundak Kyungsoo.
Kyungsoo hanya tersenyum. Ada kelegaan tergambar dari raut wajahnya.
"Baiklah, aku akan kembali ke kursi penonton bersama yang lain. Jiā yóu, Kyung!"
Luhan memberikan semangatnya pada Kyungsoo sebelum keluar dari ruang ganti. Ia sempat memberikan salam pada beberapa kru panggung dan pemain lain yang ditemuinya. Bukan hal aneh jika Luhan tampak bebas keluar masuk dan mengenal banyak orang di sini. Dulu, ia seringkali mengikuti Kyungsoo latihan persiapan untuk pementasannya, karena itu Luhan bukan orang asing lagi bagi tim teater Kyungsoo.
* * *Lampu yang menerangi deretan bangku penonton, saat ini perlahan mulai meredup. Hanya menyisakan penerangan dari lighting temaram pada panggung yang masih tertutup tirai. Suara-suara yang tadinya masih terdengar, sekarang senyap.
Sosok bertubuh tinggi itu baru saja melangkahkan kakinya ke dalam gedung teater tepat saat tirai raksasa berwarna maroon itu mulai terbuka. Ia duduk di salah satu bangku yang tak jauh dari Joo Hyuk dan Luhan ketika bagian pembuka pertunjukan itu tengah berlangsung. Sepanjang pertunjukan, ia tampak sangat menikmati. Sesekali ia tersenyum kala perempuan yang menjadi fokus utamanya itu memainkan perannya di atas pentas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionGS [CHANSOO] Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah digariskan, tak terkecuali urusan jodoh. Tinggal manusianya yang menjalani dengan usaha yang seperti apa.... Mudahkah? Sulitkah?