Braakk!!
Chanyeol berbalik saat mendengar suara benturan keras dan teriakan orang-orang di sekitarnya. Seorang lelaki yang tadi berjalan di belakangnya saat menyeberang, kini tergeletak dengan darah segar yang mengalir dari beberapa bagian tubuhnya yang sekarang tak bergerak. Ia segera menghampiri lelaki tersebut dan memeriksa nadinya. Masih berdenyut. Dengan segera ia menghubungi rumah sakit terdekat untuk mengirim ambulans ke lokasi.
Beberapa petugas kepolisian yang saat itu sedang berada di luar kantor segera mengamankan supir mobil sedan yang menabrak korban dan beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan.
Saat semua sudah dikendalikan, lalu lintas kembali normal, Chanyeol segera masuk ke kantornya karena hanya menyisakan beberapa menit waktunya untuk bertemu sang atasan. Lupakan tentang makan siangnya. Ia sendiri juga sudah tidak tahu lagi di mana bungkusan makanan yang tadi ia beli.
"Wooo... Datang juga kau", ujar Baekhyun dari balik layar monitor.
"Hmm...", jawab Chanyeol tanpa minat.
Ia menuju ke ruang kerjanya untuk menyimpan tas yang berisi pakaian yang ia bawa untuk di Jeju sebelumnya.
"Bos besar sudah menunggu di ruangannya, Brother!", teriak Baekhyun mengingatkan Chanyeol yang tak kunjung keluar dari ruangannya.
Tak lama kemudian, Chanyeol sudah keluar dengan pakaian yang lebih rapi dan bersih.
"Sebenarnya ada apa? Kenapa mendadak?", tanya Chanyeol pada Baekhyun yang sibuk dengan perangkat komputer di depannya.
Baekhyun hanya melirik sekilas sebelum menjawab dan kembali sibuk dengan keyboardnya.
"Memangnya pernah tidak mendadak?"
Chanyeol mendecak kesal. Benar apa yang dikatakan Baekhyun. Mereka lebih sering menghadapi sesuatu yang bersifat dadakan selama ini, kecuali untuk hal-hal yang sudah dirancang atau direncanakan sebelumnya. Tanpa banyak bicara lagi, Chanyeol melangkahkan kakinya menuju ruang atasan.
Tok tok tok
Chanyeol mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan milik kepala kepolisian itu, lalu memberikan salam hormat pada atasannya yang berada di balik meja kerjanya.
"Baru tiba?", tanya atasannya.
"Iya, Pak"
"Silakan duduk"
Chanyeol duduk dengan pikiran yang penuh tanda tanya berkenaan dengan pemanggilan dirinya kali ini.
"Saya tidak akan berbasa-basi", ujar Kim Jong Kook, sang atasan, tampak serius.
"Kau ditugaskan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan khusus untuk divisi cyber crime di kantor polisi Jeolla-do selama satu bulan"
Chanyeol membolakan matanya mendengar ucapan atasannya yang memiliki tubuh besar tersebut.
"Maaf, Pak. Dengan segala hormat, saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Tapi, bukan kah masih banyak anggota tim lain yang memiliki kualifikasi memadai untuk memberikan pelatihan dan pendampingan di wilayah itu? Jika saya yang berangkat, bagaimana dengan tim saya?", Chanyeol berusaha menyampaikan penolakan secara halus, berharap keputusan akan berubah.
Kim jong Kook tersenyum tipis.
"Baiklah, ada pilihan kedua jika kau tidak berminat untuk berangkat ke Provinsi Jeolla. Kau akan diikutsertakan ke dalam tim misi perdamaian di Timur Tengah selama satu tahun", ucapan Kim Jong Kook lebih terdengar seperti ancaman bagi Chanyeol daripada sebuah pilihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionGS [CHANSOO] Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah digariskan, tak terkecuali urusan jodoh. Tinggal manusianya yang menjalani dengan usaha yang seperti apa.... Mudahkah? Sulitkah?