🌻30

2K 389 53
                                    

Kyungsoo segera mengaktifkan kembali ponselnya ketika ia menginjakkan kakinya  lagi di Seoul, lalu menghubungi Baekhyun. Ia ingin mengetahui keberadaan Chanyeol sekarang.

"Op...oppa...Apa kau bersama Chanyeol?", tanya Kyungsoo ragu-ragu pada Baekhyun.

"Woohoo... Nona manis, setelah sekian lama menghilang, sekarang tiba-tiba menghubungiku, bukan untuk menanyakan kabarku, malah menanyakan si jerapah", protes Baekhyun.

"Maaf, Oppa. Aku bukan bermaksud seperti itu. Hanya saja...", Kyungsoo menggantung kalimatnya.

"Kau hanya ingin berbicara atau bertemu Chanyeol?", tanya Baekhyun lugas.

"Mmm... Sebenarnya sekarang aku sudah di Seoul, Oppa. Jadi, aku rasa aku ingin menemuinya secara langsung"

"Dasar! Yang satu lamban, yang satu labil", gerutu Baekhyun dalam gumaman yang samar dapat di dengar Kyungsoo. "Kau terlambat, Pendek! Dia sudah berangkat", lanjut Baekhyun.

"Berangkat? Ke mana?", tanya Kyungsoo dengan was-was.

"Timur Tengah untuk satu tahun masa tugasnya di sana"

Hening. Kyungsoo merasa kehilangan tenaganya.

"Kyung! Kyungjja! Hey... Pinguin! Kau masih mendengar, Oppa? Atau kau sudah kehilangan kesadaranmu di sana? Astaga! Kalian berdua memang benar-benar merepotkan untuk hal yang tidak penting sama sekali ini. Aku benar-benar mengutuk kalian untuk berjodoh agar aku bisa melihat kebodohan apalagi yang kalian buat di masa depan. Panjang umur untuk kalian berdua, biar bisa segera bertemu kembali.... Bla... Bla... Bla...".

Kyungsoo tidak menghiraukan lagi ucapan Baekhyun di seberang sana. Tubuhnya kehilangan daya.

"Haruskah sejauh dan selama itu?", gumam Kyungsoo dengan tatapan kosong.

Ia melangkah lunglai. Ingin menangis, tapi air matanya tak kunjung keluar.

"Chan... Aku benar-benar ingin bertemu", sekali lagi gumam Kyungsoo sambil menarik koper yang ada di sisinya.

* * *

Kyungsoo baru saja tiba di depan flatnya yang sudah ia tinggalkan selama sebulan ini saat perempuan muda yang menjadi tetangganya keluar dari tempat tinggalnya.

"Oh, hai, Kyung! Baru pulang?", tanyanya.

"Baru saja tiba. Apa kabarmu?", Kyungsoo mencoba berbasa-basi setelah sekian lama tak bertemu.

"Baik. Oh iya, di hari kepergianmu waktu itu, ada laki-laki yang datang ke sini. Mengetuk pintumu dengan keras. Saat aku mengatakan tentang kepergianmu, sepertinya dia cukup terkejut. Kau tidak memberitahukan padanya? Dia siapa? Kekasihmu? Kalian bertengkar? Kau sebenarnya liburan atau melarikan diri?"

Pertanyaan bertubi-tubi itu menyerbu Kyungsoo yang memberikan jawaban hanya dengan cengiran serba salahnya.

"Ah, ya, sudahlah. Itu urusanmu. Maaf, tidak seharusnya aku menanyakan hal itu padamu, Kyung", ucap perempuan muda itu.

"Tidak apa-apa. Terima kasih informasinya", balas Kyungsoo.

"Ok. Aku pergi dulu, Kyungsoo. Sebentar lagi jam kerjaku. Daah...", ucap perempuan berkemeja kuning itu dan akhirnya berlalu dari hadapan Kyungsoo.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang