**Di sisi lain...
Chanyeol's PoV
Aku menarik sudut bibirku saat menyadari sesuatu telah terjadi pada diriku. Ya, aku bukan remaja lagi yang mungkin sering merasa bingung dengan perasaan semacam ini. Aku tahu aku cemburu. Cemburu? Benar, saat tadi melihat Kyungsoo memeluk Baekhyun, dalam dadaku serasa ada bongkahan batu yang menindih, sesak, benar-benar tak nyaman. Apalagi saat mendengar Baekhyun memanggilnya dengan 'penguin kecilku' dan 'kyungjjaku'. Walaupun Kyungsoo sudah menjelaskan bahwa Baekhyun sudah seperti kakaknya sendiri, tetap saja aku tak suka. Lucu. Bagaimana tidak? Kyungsoo yang awalnya hanya kutunjuk secara acak untuk berpura-pura menjadi kekasihku, sekarang ia membuat bayangnya terus terpatri dalam benakku. Apa sekarang aku jatuh cinta? Sepertinya aku mulai mengharapkan Kyungsoo lebih dari sekedar kepura-puraan.
Prakk!!
Lamunanku buyar saat aku dikejutkan dengan sebuah map tebal dijatuhkan ke atas meja kerjaku.
"Hyung! Kau mengagetkanku!", ucapku ketika tahu siapa pelaku pembuyaran lamunanku. Ia langsung duduk di kursi yang ada di seberang mejaku dengan senyum pasta giginya.
"Ah... Aku rasa memang benar desas-desus yang sedang bergerilya di gedung ini", ucapnya.
Aku mengernyitkan keningku tanda tak mengerti. Tawa kecil tercipta dari balik bibir merahnya.
"Kepala Divisi Cyber Crime yang terkenal dengan sikap pilah-pilihnya, saat ini sudah memiliki seorang kekasih. Benar?", ucapnya memastikan.
Aku hanya menjawabnya dengan senyumku.
"Kau sedang jatuh cinta rupanya, Chan. Sudah berapa lama kau menjadi stalker untuk mengumpulkan informasi tentang perempuan itu hingga membuatmu yakin menjadikannya kekasih, hah?", selidik pria yang sekarang duduk dengan memutar-mutar kursi yang didudukinya itu.
Mendengar pertanyaan itu, aku tertawa. Aku menertawai diriku sendiri. Ini benar-benar menyadarkanku tentang satu hal yang aku lupakan saat ini. Sebelumnya, saat aku mulai menyukai seseorang, biasanya aku selalu menerapkan sebuah 'prosedur' sebelum aku yakin untuk menjadikannya kekasihku. Tapi, Kyungsoo membuatku lupa akan prosedur yang selalu ku pegang teguh itu. Aku lupa menjadi 'penguntit' untuk mengetahui kesehariannya dan juga aku lupa meretas secara ilegal untuk mendapatkan informasi pribadinya. Aku mengikuti semuanya sesuai dengan aliran rasa yang muncul. Aku menikmati setiap momen yang ada tanpa ada keinginan untuk menjalankan 'prosedur'ku.
"Hey, Mister Park! Aku paham kau sedang mabuk asmara. Tapi aku minta kau tetap fokus. Selesaikan kasus yang tengah kita hadapi sekarang, baru kau bisa dengan bebas menikmati waktu percintaanmu"
"Tentu saja, Suho Hyung! Aku sekarang sedang menikmati waktu istirahatku yang sebentar ini saja agar aku tidak terlalu jenuh sebelum melanjutkan tugasku", tegasku pada Suho hyung yang masih memutar-mutar kursi yang didudukinya.
"Sudah mendapat titik terang tentang pelakunya?", tanyanya mulai serius padaku.
"Lokasi awal sudah diketahui, hanya saja si pelaku utama masih bermain teka-teki dengan kita, Hyung. Dia menggunakan potongan-potongan video dari deep web dalam menunjukkan jati dirinya. Itu saja yang harus dipecahkan sekarang. Sebenarnya, pola yang digunakannya dalam melakukan aksinya ini adalah pola sederhana, tapi sepertinya ia ingin bermain-main dengan kita dengan memasukkan unsur teka-teki misterius agar kita sedikit kewalahan dalam mengungkap pelaku sebenarnya. Jika teka-teki itu sudah terjawab, maka kita bisa langsung menyelesaikan kasus ini", jelasku panjang lebar. Suho hyung mengangguk-anggukkan kepalanya yang kuyakini sangat paham dengan maksudku.Kudengar ia menghela nafasnya berat. Aku tahu dia sama lelahnya denganku, dengan orang-orang yang terlibat dalam penuntasan kasus yang sedikit mengusik keamanan nasional lewat terornya melalui dunia maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanficGS [CHANSOO] Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah digariskan, tak terkecuali urusan jodoh. Tinggal manusianya yang menjalani dengan usaha yang seperti apa.... Mudahkah? Sulitkah?