🌻8

2.3K 389 28
                                    

Author's PoV

Pementasan teater telah berjalan lima menit saat seorang pria berjalan masuk ke gedung teater. Di tangannya tergenggam sebuket mawar merah segar yang dirangkai dengan cantik. Ia duduk di antara para penonton lainnya yang sudah lebih dulu berada di sana. Kurang lebih 90 menit, pertunjukan itu pun selesai. Tirai panggung mulai menutup setelah para pemain memberikan salam. Para penonton memberikan tepuk tangan, tak terkecuali pria dengan buket bunga yang berpakaian serba hitam itu.

Saat para penonton keluar, pria tersebut berjalan menuju backstage.  Ia bermaksud menyerahkan buket bunga itu pada pemain perempuan yang paling menyita perhatiannya selama pertunjukan tadi. Senyumnya terkembang membayangkan perempuan tersebut akan membalasnya dengan senyuman hati kesukaannya. Langkah pria tersebut terhenti saat ia mendapati pria lain yang sudah bersama perempuan yang dimaksud di depan ruang ganti. Senyum yang tadi mengembang, sekarang berganti dengan ekspresi datar. Ia sedikit terlambat untuk menemui perempuan itu lebih dulu.

"Maaf, nona...", pria itu menghentikan seorang wanita muda yang melintas di depannya dan ia yakini sebagai salah satu kru pementasan malam ini.

"Ya... Ada yang bisa saya bantu?", tanya wanita muda itu.

"Bisa tolong sampaikan bunga ini pada perempuan yang ada di sana?", pria itu menunjuk perempuan yang tampak sangat menikmati pembicaraan dengan pria yang ada di hadapannya.

"Ah, baiklah. Saya harus mengatakan bunga ini dari Tuan....", wanita muda itu menggantung ucapannya dengan maksud pria di depannya ini menyebutkan identitasnya.

"Tolong sampaikan saja bunga ini. Aku sudah memberikan kartu ucapan di dalamnya"

"Ah, baiklah. Saya akan menyampaikannya", lalu wanita itu melangkah ke arah perempuan yang tengah tertawa bersama pria lawan bicaranya.

"Maaf, Nona Do, ini ada buket bunga untuk Anda".

Kyungsoo memerhatikan buket bunga itu, lalu menerimanya.

"Dari siapa?", tanya Kyungsoo seraya mencium bunga itu.

"Dari seorang pria yang tidak mau menyebutkan namanya. Dia hanya ingin aku menyampaikan buket ini saja. Katanya, ia sudah menyelipkan kartu ucapan di buket bunga ini", wanita itu menjelaskan pada Kyungsoo. "Ia ada di sana...", wanita itu menunjuk ke arah tempat pria yang tadi memberikan buket bunga itu. Namun, saat mereka melihat ke arah sana, pria yang dimaksud sudah tak ada lagi.

"Ah, ya, sudahlah. Tidak apa-apa. Terima kasih sudah menyampaikannya, Yeri-ssi", ucap Kyungsoo. Lalu wanita yang bernama Yeri itu pergi.

"Mm... Uri Kyungjja punya penggemar rahasia rupanya", pria yang sejak tadi bersama Kyungsoo mulai bersuara.

Kyungsoo mempoutkan bibirnya.

"Hati-hati... Siapa tahu buket itu mengandung bahaya"

"Baek oppa, sepertinya kau terlalu mendalami peranmu sebagai seorang polisi. Untuk apa seseorang mencelakaiku melalui buket bunga ini? Aku bukan apa-apa atau siapa-siapa", Kyungsoo menanggapi Baekhyun, pria yang sejak tadi bersamanya.

"Tidak ada salahnya untuk tetap waspada, kan?", Baekhyun mengingatkan Kyungsoo.

"Ya... Ya... Ya... Terimakasih untuk mengingatkanku, oppa", Kyungsoo menjawab Baekhyun sedang tangannya mencari keberadaan kartu ucapan di antara rangkaian bunga di pelukannya.

"Ah... Ini dia", Kyungsoo menemukan sebuah kartu kecil yang bertuliskan beberapa kalimat di dalamnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang