🌻31

3.9K 424 95
                                    

1 bulan kemudian...

"Kau ada waktu besok?", tanya Luhan saat sudah menghabiskan segelas moccanya.

Kyungsoo mengangguk.

"Kenapa?"

"Temani aku suatu tempat"

"Ke mana?"

"Tidak usah banyak tanya. Pokoknya kau harus ikut. Aku yakin kau akan suka. Bagaimana? Deal?"

Luhan menaikturunkan kedua alisnya dengan senyum lebar.

"Baiklah... Baiklah... Awas saja kalau tempat itu malah membuatku tak nyaman", ancam Kyungsoo.

***
Mobil Luhan sudah terparkir beberapa menit sebelumnya di depan gedung flat Kyungsoo saat perempuan itu turun dengan tergesa karena Luhan sudah mengomelinya via telepon.

"Sorry...", ucap Kyungsoo setelah menempatkan dirinya di kursi penumpang di samping Luhan yang sudah berada di balik kemudinya dengan wajah cemberut.

Luhan hanya diam dengan menggeleng pelan, lalu mulai melajukan mobilnya.

* * *
"Hey, bangunlah. Kita sudah sampai"

Luhan menyentuh pundak Kyungsoo yang tampak terlelap di kursi penumpang di sampingnya.

Kyungsoo mengerjapkan matanya dan membuka secara perlahan mencoba mengenali lingkungan sekitarnya.

"Kita ada di mana?", tanya Kyungsoo bingung saat memperhatikan tempat asing yang terekam oleh indera penglihatannya.

"Di suatu tempat. Ayo, cepat keluar!"

Kyungsoo hanya menuruti Luhan tanpa komentar lagi karena merasa bahwa sahabatnya itu memang tidak mau menjelaskan.

Kyungsooo mengedarkan pandangannya. Mencoba mencermati lokasi tempat ia dan Luhan sekarang berada.

"Ini villa?", gumam Kyungsoo saat memperhatikan bangunan megah yang ia dan Luhan tuju sekarang.

Ada beberapa bangunan lain yang bentuknya serupa berjejer di kiri kanannya, namun yang membedakan ada pada warna cat bangunan tersebut. Tanaman hijau dan beberapa pohon tertata apik di halaman luas depan villa memberikan kesan teduh sekaligus menyegarkan.

Sekilas Kyungsoo melirik jam di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan sudah lewat tengah hari. Namun, ia merasa seperti pagi hari karena udara yang begitu sejuk.

"Apa kau masih mau melamun di depan sana?", teriak Luhan yang sudah berada selangkah di dalam villa setelah ia membuka pintu.

"Eoh?! Tidak! Aku akan masuk"

Kyungsoo berjalan mengikuti Luhan masuk ke dalam villa yang tak bisa ia sebut kecil. Kembali pandangannya mengedar, mengamati setiap sudut ruang bangunan tersebut. Sebuah sofa berwarna maroon yang ada di samping perapian terlihat cukup mencolok di antara furnitur lain yang dominan berwarna cokelat. Beberapa lukisan abstrak tergantung di salah satu dinding di ruangan itu dengan rak buku mini yang berada di bawahnya dan menjadi perhatian utama Kyungsoo yang mempunyai minat baca yang besar. Ujung jarinya menyentuh buku-buku yang tersusun rapi itu seraya matanya membaca tiap judulnya.

Kyungsoo menghentikan aktivitas itu saat kembali menyadari bahwa ia masih tidak mengetahui alasan Luhan membawanya ke sini.

"Lu!"

Panggilan Kyungsoo menghentikan langkah Luhan di tengah anak tangga.

"Kenapa?"

"Kau benar-benar tidak mau menjelaskan alasan kita ke sini? Ini di mana?", Kyungsoo tampak benar-benar penasaran sekaligus kesal pada dirinya sendiri karena tertidur selama perjalanan hingga membuatnya tak tahu dirinya sekarang berada di wilayah Korea bagian mana.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang