🌻23

2K 431 60
                                    

Mentari mulai merangkak naik dari sisi timur saat Kyungsoo telah bersiap untuk memenuhi tawaran yang ia sanggupi dari Park Yuri kemarin malam. Sebuah tas selempang kulit berwarna navy ia sampirkan di bahunya. Di dalam tas itu sudah juga ia selipkan tiket pesawat yang beberapa waktu lalu telah ia pesan agar tak terlupa ketika waktunya untuk berangkat nanti tiba.

Saat keluar dari kamarnya, ia menarik sebuah koper besar menuju ruang tengah setelah memastikan bahwa kebutuhan yang sudah ia persiapkan di dalam koper itu tidak ada yang kurang.

Dihembuskannya udara lewat rongga mulutnya, berusaha untuk mengurangi rasa sesak yang menghimpit dadanya beberapa hari terakhir, lalu keluar dari tempat tinggalnya untuk menuju ke kediaman keluarga Park.

                                     * * *

Kyungsoo berdiri di depan gerbang utama dari rumah megah yang jadi terasa asing untuk seorang Kyungsoo sekarang. Memandang sejenak sebelum melangkah masuk.

Senyum hangat Park Yuri menyambut Kyungsoo ketika pintu rumah itu terbuka setelah ia menekan bel. Kyungsoo berusaha membalas tersenyum seperti biasa.

"Mommy kira kau tak akan datang..."

"Aku sudah berjanji pada mommy kemarin malam, tentu saja aku datang..."

Setelahnya, Kyungsoo dan Yuri sibuk dengan bahan makanan dan peralatan dapur. Membuat beberapa kukis yang selama beberapa hari terakhir diinginkan Yuri, kemudian dilanjutkan dengan memasak beberapa menu untuk makan siang.

"Daddy tak dirumah, Mom?", tanya Kyungsoo ditengah kesibukannya membersihkan potongan daging.

"Ya... Tadi salah satu rekannya mengajak bermain golf. Siang ini daddy sudah pulang"

"Chanyeol tidak pulang?"

"Tidak. Semalam dia menelepon untuk memberitahu dia tidak pulang karena ada keadaan darurat"

Kyungsoo hanya mengangguk. Ia cukup memahami keadaan yang membuat lelaki itu tidak pulang ke rumah semalam sampai sekarang. Namun, itu juga berarti ia tak bisa melihat wajah itu lagi sebelum keberangkatannya.

Lewat tengah hari, Kyungsoo dan Yuri menyelesaikan semua masakan mereka.

"Tinggal menunggu daddy pulang sebentar lagi, kita bisa makan bersama, Kyungie-yaa...", ucap Yuri setelah meletakkan hidangan terakhir ke atas meja makan.

Kyungsoo terdiam sejenak. Setelah melepas apron, ia mulai melangkah mendekati Yuri.

"Mom..."

"Hmm?"

"Maaf, aku tidak bisa ikut makan siang di sini"

"Wae? Kita sudah masak banyak makanan, Kyungie. Mungkin Chanyeol juga sebentar lagi pulang"

Kyungsoo mengalihkan pandangannya sebelum menjawab Yuri. Ia mencoba membuat air mata yang telah berkumpul itu tak serta merta tumpah ketika bertatap muka secara langsung.

"Aku harus pergi sebentar lagi..."

Yuri menautkan alis hitamnya.

"Pergi? Ah... Apakah ada sesuatu yang harus dikerjakan tanpa bisa ditunda?"

Kyungsoo menarik udara sebanyak mungkin untuk masuk ke rongga dadanya, lalu menghembuskannya perlahan sebelum menjawab Yuri.

"Sepertinya ini sudah saatnya aku bicara, Mom. Ah... Tidak, maksudku Nyonya Park"

Park Yuri semakin mengerutkan keningnya ketika mendengar Kyungsoo menyebutnya dengan sapaan 'nyonya'.

"Apa maksudmu, Kyungie-yaa...?"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang