🌻20

2.7K 420 41
                                    

To: Lu-Lu
Lu, kau pulang jam berapa hari ini?

From: Lu-Lu
Jam 1 aku keluar .
Sorenya aku kembali lagi ke rumah sakit untuk mengurus kepulangan Joo Hyuk.
kenapa Kyung?

To: Lu-Lu
Bisa temani aku mencari dress untuk pesta? 

From: Lu-Lu
Ok. Nanti biar ku jemput.

To: Lu-Lu
Tidak usah. Biar aku langsung menemuimu di rumah sakit saja.

                                        * * *
Kyungsoo berjalan menuju ruang kerja Luhan untuk menemuinya. Namun, langkahnya terhenti saat menangkap sosok Nyonya Park yang tengah berbicara dengan Luhan di lorong rumah sakit. Sekilas tadi ia mendengar namanya disebut. Kyungsoo memilih bersembunyi dibalik dinding tak jauh dari dua wanita yang tak menyadari kehadirannya itu dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Jadi, Yeollie oppa sudah tahu bahwa aunty mengetahui tentang hubungannya dengan Kyungsoo selama ini seperti apa?", Luhan bertanya dengan serius pada Park Yuri.

"Ya. Beberapa waktu yang lalu anak itu mengajak aunty berbicara dan mengatakan hal itu", jawab Park Yuri.

"Lalu, bagaimana? Apakah Yeollie oppa sudah mengakuinya pada aunty?"

"Dia sudah mengakuinya. Aunty tinggal menunggu Kyungsoo saja untuk mengakuinya. Entah kapan itu. Rasanya lama sekali. Apa aunty perlu berbicara lebih dulu padanya?", Yuri meminta pendapat pada Luhan.

Kyungsoo yang mendengarkan hal itu, tanpa sadar meneteskan air matanya. Ada rasa sakit yang menusuk di jantungnya saat ini. Ia memilih berlalu dari sana tanpa mendengarkan kelanjutan dari pembicaraan itu dan mengirimkan pesan pada Luhan untuk membatalkan janjinya pada sang sahabat.

Kyungsoo's PoV

Mommy sudah tahu tentang kebohongan ini dari awal? Luhan juga mengetahui hal itu? Chanyeol sudah mengakuinya? Dan aku tidak tahu apa-apa tentang semuanya. Kenapa Chanyeol tidak mengatakan apapun padaku? Apa maksudnya menahan kebenaran itu? Aku merasa seperti manusia bodoh yang tetap berlagak berpura-pura di hadapan orang-orang yang sudah mengetahui segalanya.

Haahh... Dadaku terasa sesak sekali. Air mata ini juga kenapa tidak mau berhenti mengalir? Chan... Apa maksudmu? Kau mau mempermainkanku? Memanfaatkanku? Kau berhasil, Chan. Kau berhasil membuatku terjatuh seperti ini.

Jika Chanyeol tidak mengatakan apapun, biar aku yang akan mengakhiri sesuatu yang memang sudah salah sejak awal ini. Aku hanya butuh waktu sedikit saja dan biarkan aku menikmatinya sebentar lagi sebelum aku melepaskan semuanya.

Author's PoV

Kyungsoo tengah mematut diri di depan cermin. Senyum manisnya terkembang melihat tampilannya malam ini. Ia merasa sudah melakukan yang terbaik agar tidak membuat Chanyeol malu untuk membawanya ke pesta rekan kerjanya nanti.

Tak lama kemudian Chanyeol datang menjemput Kyungsoo yang sudah menantinya sedari tadi. Chanyeol mematung saat Kyungsoo yang berdiri di hadapannya. Jantungnya berdetak lebih cepat melihat Kyungsoo begitu cantik dengan dress selutut yang menampakkan bahu mulus dan sebagian dada bagian atasnya. Bukan dress glamour, terkesan sederhana, namun sangat cocok dengan Kyungsoo. Rambut yang biasanya digerainya, sekarang berbentuk bun dengan anakan rambut yang ditata tak teratur di kedua sisi wajahnya. Membuat leher jenjang dengan kulit putih bersih itu terekspos. Bibir lembut itu sudah diberi gincu merah, namun tak menjadikannya terlihat norak.

"Chan...", Kyungsoo melambaikan tangannya ke wajah Chanyeol yang tak berkedip.

"Ah... Kau sudah siap?", Chanyeol tersadar dari lamunannya secara paksa karena suara Kyungsoo.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang