🌻11

2.1K 347 35
                                    

Deg!

Jantung Kyungsoo sesaat berdetak keras saat ia membuka pintu apartemen dan mendapati sosok pria dengan senyum manisnya bersandar di dinding depan pintu tersebut, menunggu Kyungsoo.

Kyungsoo membeku di depan pintu. Pria yang sudah sekitar tujuh tahun ini tak pernah lagi bertemu dengannya atau lebih tepatnya Kyungsoo selalu berharap tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, sekarang berdiri dengan manisnya di depan Kyungsoo.

Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun. Oh Sehun. Satu-satunya lelaki yang pernah menjadi pacar Kyungsoo selama 25 tahun hidupnya di dunia. Tolong digaris bawahi kata 'pernah'.

"Hai... Lama tak bertemu", sapanya pada Kyungsoo.

"Kenapa kau bisa ada di sini, Oh Sehun?", tanya Kyungsoo dengan suara yang terdengar dingin.

"Owh... Ini kah sambutanmu setelah kita tak bertemu tujuh tahun lamanya?", Sehun menaikkan sebelah alisnya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi, Oh Sehun-ssi... Kita sudah tidak punya urusan apa-apa lagi. Permisi, aku akan berangkat sekarang", Kyungsoo berlalu dari hadapan Sehun.

Grep!

Lengan kekar itu menarik pergelangan tangan Kyungsoo.

"Aku akan mengantarmu. Aku memaksa dan tidak ada penolakan", dengan cueknya Sehun berkata sambil menarik Kyungsoo untuk mengikutinya.

Kyungsoo yang meronta tampaknya sia-sia karena Sehun terus mengeratkan genggamannya.

Saat Sehun membukakan pintu mobilnya agar Kyungsoo masuk, Kyungsoo segera berbalik untuk pergi menuju halte bus. Namun, sekali lagi Sehun menarik lengan Kyungsoo.

"Kau tampaknya menjadi keras kepala sekarang, hm? Cukup berbeda dengan Kyungsooku yang dulu", Sehun mendorong pelan tubuh Kyungsoo agar segera masuk ke dalam mobil.

Kali ini Kyungsoo menurut karena merasa akan percuma jika ia mencoba menghindar lagi walau dengan perasaan yang jengkel.

Saat mobil yang dikendarai Sehun melaju, Kyungsoo sama sekali tak bersuara, pandangannya pun dialihkan ke luar jendela.

"Kau makin cantik sekarang, Soo...", ucap Sehun memecahkan dinding kebisuan di antara dirinya dan Kyungsoo.

Setelah mendengar kalimat itu, Kyungsoo menolehkan kepalanya ke arah Sehun dan tersenyum sinis.

"Kalau aku makin tampan, mungkin kau akan merasa tersaingi olehku, Sehun. Jadi bersyukurlah kalau aku makin cantik", kata-kata itu meluncur begitu saja lepas dari bibir Kyungsoo yang sedari tadi terkatup rapat dan sukses membuat Sehun terbahak.

"Owh...dengan kata lain, kau mengakui kalau aku tampan. Terima kasih atas pujiannya...", Sehun kembali tertawa.

Kyungsoo malas menanggapi Sehun dan lebih memilih kembali diam.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang