"Ada Sehun di dalam"
Kyuhyun yang berdiri di teras memberitahu Kyungsoo yang baru saja pulang dari kebun sayuran mereka yang berada tak jauh dari rumah.
Kyungsoo membulatkan matanya.
"Sehun? Dari mana dia tahu rumah ini?", tanya Kyungsoo.
Kyuhyun hanya mengedikkan bahunya.
"Kau tanya saja sendiri"
"Dia sudah lama di sini, Appa?"
"Sekitar lima belas menit yang lalu"
"Untuk apa dia ke sini?"
"Sudah, temui saja. Kau tidak akan mendapatkan jawaban yang kau inginkan dari appamu", ujar Ara saat berjalan ke arah Kyungsoo sambil menepuk-nepuk ujung kemejanya yang berdebu.
Dengan sedikit malas Kyungsoo menuju ruang tamu dan benar, di sana sudah ada Sehun yang tengah memainkan ponselnya.
"Ehem... Maaf, sudah lama menunggu?"
Sehun menoleh pada Kyungsoo dan tersenyum lebar.
"Tidak. Baru beberapa menit"
"Mmm.. Aku harus ke kamar mandi dulu. Tak apa jika kau harus menunggu lagi?"
"Ya, silakan. Aku juga sedang tidak terburu-buru"
Lima belas menit kemudian Kyungsoo keluar dengan tampilan yang lebih segar setelah membersihkan tubuhnya yang berpeluh karena ikut membantu Ara di kebun sayur sebelumnya.
Ia duduk berhadapan dengan Sehun yang tak melepas senyum dari wajahnya.
"Tahu dari mana rumah ini?", tanya Kyungsoo tanpa basa-basi dan membuat Sehun tertawa.
"Woo..Tak ingin berbasa-basi terlebih dahulu?", tanya Sehun.
"Tidak. Aku ingin tahu bagaimana kau bisa menemukan rumah ini"
Sekali lagi tawa Sehun terdengar.
"Aku masih ingat saat kau bercerita tentang appamu dan aku cukup bersyukur aku juga mengingat nama appamu. Tidak sulit menemukan rumah ini saat aku bertanya pada penduduk dengan menyebutkan namanya. Aku rasa, appamu adalah orang cukup terkenal di wilayah ini", terang Sehun.
Kyungsoo mengangguk kecil membenarkan penjelasan Sehun. Tentu saja Sehun segera mengetahuinya jika bertanya pada penduduk di sini dengan menyebut nama appanya. Keluarga Do sejak dulu cukup dikenal di sini, bukan hanya karena sebagai pengusaha dan pemilik perkebunan, tetapi juga karena keluarga Do sejak dulu selalu bisa berbaur dan bergaul dengan masyarakat sekitar dengan baik.
"Kau sedang tidak syuting atau pemotretan lagi?"
Sehun menggeleng.
"Tidak. Kemarin malam sesi pemotretan terakhirku. Besok pagi aku sudah akan kembali ke Seoul. Makanya hari ini aku bisa ke sini"
Kyungsoo hanya ber-oh mendengar jawaban Sehun.
"Jika aku mengajakmu keluar, apa kau keberatan?", tanya Sehun hati-hati.
Kyungsoo menaikkan sebelah alisnya.
"Ke mana?"
"Ke mana saja. Aku hanya ingin menikmati waktu sebelum kembali ke Seoul dan disibukkan dengan aktivitas lainnya"
Kyungsoo terdiam. Mencoba menimbang keputusan terbaik atas ajakan Sehun.
"Baiklah. Tidak ada salahnya selama kau bukan berniat untuk menculik atau menyakitiku", jawab Kyungsoo setelah beberapa saat bermain dengan pikirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/137392960-288-k616120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionGS [CHANSOO] Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah digariskan, tak terkecuali urusan jodoh. Tinggal manusianya yang menjalani dengan usaha yang seperti apa.... Mudahkah? Sulitkah?