🌻16

2.5K 365 69
                                    

Chanyeol menghampiri Yuri yang tengah menikmati tayangan televisi di ruang keluarga. Tanpa permisi ia menjatuhkan kepalanya di atas pangkuan sang mommy.

"Tumben kau pulang cepat", ujar Yuri tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Hanya ingin istirahat lebih awal", jawab Chanyeol.

Lalu diam tercipta antara Yuri dan Chanyeol sebelum akhirnya Chanyeol yang memecah diam tersebut.

"Mom, aku ingin bicara. Serius..."

"Bicaralah. Mommy mendengar..."

Chanyeol menghela nafasnya, berat.

"Aku tahu mommy sebenarnya sudah mengetahui tentang hubungan pura-pura antara aku dan Kyungsoo"

"Lalu?"

"Kenapa mommy kali ini diam seolah-olah belum mengetahui apa-apa? Tidak seperti yang sebelum-sebelumnya"

"Karena mommy menyukai gadis itu sekaligus ingin melihatmu lebih serius untuk sebuah hubungan"

"Sejak kapan mommy tahu?"

"Sejak awal. Mommy bersyukur kau menunjuk Kyungsoo saat itu, bukan ibu-ibu yang berdiri di depannya. Kalau tidak, kau mungkin akan ada dalam masalah", Yuri tertawa kecil mengingat kejadian awal yang membuat Kyungsoo ada dalam lingkaran kehidupan keluarga Park saat ini.

Chanyeol memejamkan matanya sembari tersenyum membayangkan kejadian saat itu.

"Bagaimana Kyungsoo menurut mommy?"

"Dia anak yang baik, mandiri, dan kuat. Sejak kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya. Membuatnya harus hidup ditengah keluarga imonya, adik dari ibu Kyungsoo. Sejak di SHS dia sudah bekerja paruh waktu untuk biaya sekolahnya karena tidak mau menyusahkan imonya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk hidup sendiri karena keluarga bibinya itu terus mengungkit-ungkit kebaikan dan semua yang sudah mereka berikan pada Kyungsoo. Padahal sebenarnya orang tua Kyungsoo meninggalkan warisan yang cukup untuk Kyungsoo hingga ia kuliah. Tapi imonya tak pernah memberi tahu hal itu pada Kyungsoo", Park Yuri melepaskan hembusan nafasnya kasar. Agaknya ia kesal tentang kenyataan yang diketahuinya itu.

"Benarkah? Kyungsoo bisa menuntut. Itu haknya...", Chanyeol juga tampak geram setelah mendengar penuturan ibunya.

"Kyungsoo terlalu baik. Ia tidak mau melakukannya dengan alasan sebagai balas budi. Kyungsoo juga tak ingin hubungannya dengan keluarga yang telah membesarkannya itu jadi rusak karena masalah warisan"

"Dari mana mommy tahu semua ini?"

Park Yuri tersenyum memandang wajah Chanyeol seraya mengusap lembut kepala anaknya itu.

"Mommy punya banyak informan. Yang terdekat dan tercepat tentunya adalah Luhan"

"Aaahh... Ya, tentu saja, Luhan", Chanyeol menggumam pelan.

"Bagaimana perasaanmu sebenarnya pada Kyungsoo?"

Kali ini Chanyeol tersenyum lebar.

"Aku rasa, Mommy bisa menebaknya"

"Jangan terlalu lama bermain-main. Pikirkan Kyungsoo juga..."

"Aku serius, mom..."

"Ya, kau sekarang serius, tapi tak menegaskan hal itu pada Kyungsoo. Dia perempuan yang perlu diberi kepastian, nak..."

"Apa menurut mommy dia juga memiliki pemikiran yang sama denganku?"

"Sejak awal, kalian sebenarnya saling membutuhkan, tapi saat itu hanya untuk keuntungan pribadi. Sekarang, semuanya sudah berevolusi seiring dengan adaptasi yang kalian lakukan beberapa bulan terakhir. Kau dan Kyungsoo saling membutuhkan untuk sebuah perasaan...perasaan yang terus mengusik ini dan ini", tunjuk Yuri pada pelipis dan dada kiri anaknya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang