Gadis itu melangkah santai dikoridor sekolah pagi ini, di tangannya terlihat memegang bekal makanan untuk seseorang, tujuannya adalah lapangan basket. Ia mengabaikan tatapan kagum dan iri dari orang-orang yang dia lewati, tetapi sesekali tersenyum dan membalas sapaan dari orang yang menegurnya.
"Kak Lalita."
Gadis itu menghentikan langkahnya, gadis yang mempunyai nama lengkap Lalita Anamelia Sanders itu berbalik menatap lembut beberapa orang gadis yang terlihat gugup dan malu-malu berdiri dihadapannya.
"Iya. Ada apa?." Lalita tersenyum manis menatap adik kelas dihadapannya.
"Aku boleh nggak foto bareng kakak?."
Beberapa adik kelas dihadapannya itu menatap Lalita dengan tatapan permohonan sehingga membuat Lalita tertawa kecil.
Lalita menggangguk tanda mengiyakan permintaan adik kelasnya, Beberapa adik kelas dihadapannya tersenyum senang dan mulai bersiap mengambil posisi namun adik kelas tersebut sedikit menatap ragu kearahnya sehingga ia mengambil langkah terlebih dahulu untuk merangkul adik kelasnya.
"Makasih kak Lalita, Kakak cantik banget."
Lalita tertawa kecil mendengar ucapan yang dilontarkan oleh adik kelasnya.
"Terimakasih, Kamu juga cantik." Adik kelasnya tersenyum malu mendengar pujian dari Lalita.
"Aduh, Maaf yah. Kakak nggak bisa lama-lama, kakak harus cari seseorang, kakak duluan yah."
"Iya kak."
Lalita berbalik setelah mendengar persetujuan dari adik kelasnya, Lalita harus cepat-cepat memberikan bekal yang dia pegang kepada seseorang yang berada di lapangan basket sekolah.
"Kak Lalita baik banget yaampun, pengen culik kak Lalita biar jadi ipar gue. Duhh." Adik kelas yang bernama Vani itu berseru membayangkan Lalita yang begitu baik dan cantik nya menjadi istri dari Kakak Lelakinya.
"Dasar lo, emang kak Lalita mau sama kakak lo yang playboynya minta ampun."
"Kakak lo burik Vani."
Vani mengerucutkan bibirnya. Mendengar balasan-balasan dari teman barunya.
"Udah-udah masuk ke kelas yuk."
•••Tampak di lapangan seorang Pria terlihat sedang mendribbel bola basket dengan emosi mengacuhkan beberapa gadis yang menatap kearahnya dengan pandangan kagum. Pria itu mengabaikan, dia hanya ingin melampiaskan sedikit emosinya dengan bermain basket.
"Kasihan sekali loh bola basketnya, digituin sama kamu."
Mendengar suara seseorang yang familiar ditelinganya pria itu menghentikan kegiatannya. Dia Menatap seseorang gadis dihadapannya dengan lembut, melepaskan bola basket yang berada di tangannya dan berjalan menghampiri gadis yang tak jauh darinya itu.
"Nih minum." Lalita menyodorkan botol minuman yang sudah dia buka.
Lelaki itu mendudukkan dirinya di samping Lalita dan menerima minuman yang diberikan oleh Lalita.
"Jeje kenapa kok keliatan emosi banget."
Lelaki yang mempunyai nama lengkap Jeffrey Deneo Alexanel itu menggeleng tidak mau menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Lalita, gadisnya.
Jeffrey merebahkan badannya dilapangan dengan berbantal paha Lalita.
Lalita tersenyum manis tangannya sibuk mengusap rambut Jeffrey yang berbaring. "Jeje beneran nggak apa-apa? Jeje kalo ada masalah boleh kok ngomong sama Lita, Lita siap dengar curhatan Jeje."
Jeffrey tersenyum geli. Dirinya ingat ketika Jeffrey curhat tentang kedua orangtuanya yang tidak menyanyai lagi, Lalita menangis keras karena tidak terima.
"Nggak papa, Aku cuman lapar aja makanya emosi."
Lalita menepuk jidatnya mengingat tujuannya mencari Jeffrey. Astaga bisa-bisanya. "Ini bekal yang Lita siapin, Lita lupa ngasih ke Jeje tadi." Lita menyodorkan bekal yang sedaritadi ia simpan di sampingnya.
"Nanti aja aku makannya, aku masih nyaman di posisi kayak gini."
Jeffrey masih setia dengan menutup matanya mengabaikan beberapa pasang mata yang berada di lapangan pagi ini menatap Jeffrey dan Lalita yang duduk di samping lapangan.
Pagi ini seluruh kelas tidak ada yang belajar, mungkin para guru sedang rapat. Maka dari itu semua murid bebas.
"Jeje kita ke kelas aja yah, disini panas." Lalita membuka suaranya setelah beberapa menit diam.
Jeffrey membuka matanya, tak lama bangun dari tidurnya. Dia menarik tangan Lalita menuju kelasnya mengabaikan orang-orang yang menatap kagum serta iri.
***
Cast DL.
Lalita Anameli Sanders
17 Tahun.
Gadis cantik pencinta warna biru ini merupakan anak tunggal dari pasangan Demian Sanders dan Anna Loviya Sanders.Jeffrey Deneo Alexanel
18 Tahun.
Lelaki dingin ini merupakan anak kedua dari pasangan Christofer Alexanel dan Celine Zline Alexanel.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFFLA [END]
Teen FictionBagi seorang Jeffrey Deneo Alexanel tidak ada yang paling penting selain membuat seorang Lalita Anameli Sanders bahagia, Jeffrey tidak akan berpikir dua kali jika ada yang menyakiti Lalita. Tapi mengapa justru dirinya yang menjadi alasan Lalita men...