Hari ini hari terakhir melakukan ujian sekolah, Jeffrey sudah tamat setahun yang lalu dan ia memutuskan untuk kuliah di jakarta saja dan mengembangkan perusahan kecil yang Daddynya bangun baru-baru ini. Jeffrey menunduk memperhatikan wajah cantik Lalita di handphone nya yang ia jadikan sebagai walpaper.
Pria itu menghela napas pelan menunggu gadisnya di rooftop sekolah karena Lalita masih berada di ruang osis dan sedang melakukan rapat. Beberapa menit yang lalu saat bel sekolah berbunyi pertanda ujian telah selesai dan itu merupakan ujian terakhir Lalita disekolah ini dan hanya menunggu hasil pelulusan saja dan setelah itu sudah tidak lagi memakai baju kebangsaan SHS Antarpelago.
"LALITAAA." Teriak Jeffrey tiba-tiba, Pria itu mengatur napas nya yang memburu melampiaskan dengan teriak agar semua beban yang ia rasakan berkurang walaupun sedikit.
Jeffrey mendudukkan dirinya dikursi yang sudah tersedia di rooftop itu.
"Apa gue bisa tanpa Lita?" Pria itu bertanya pada diri nya sendiri, Jeffrey semakin takut waktu terlalu cepat berjalan sehingga dirinya belum siap berpisah dengan gadisnya."Daddy juga nyebelin banget pake acara cewe gue harus kuliah di luar negeri segala." Gerutu Jeffrey, Mungkin jika ada yang melihat nya mungkin mereka berpikir bahwa pria itu sudah gila karena berbicara sendiri.
"Are you okey?" Lalita menatap Jeffrey lalu mendudukkan dirinya di samping Pria itu yang masih setia menunduk, ia baru saja datang dan melihat Pria terlihat gusar.
Jeffrey menarik Lalita kepelukan nya.
"Aku rasa, Aku nggak akan baik-baik aja kalo kamu pergi.""Waktu Jeje pergi ngelakuin pekerjaan yang dulu itu, Jeje nggak kelihatan berat buat ninggalin Lita, kok sekarang jadi gini?" Lalita mengdongak menatap wajah Jeffrey dengan lembut.
Jeffrey mendengus. Apa gadis itu tidak sadar waktu itu ia pergi hanya mingguan bukan tahunan.
"Itu berbeda Lits, kamu disana bukan seminggu atau dua minggu tapi tahunan Lalita." Ujar Jeffrey yang rupa nya belum ikhlas. Lalita tak menjawab gadis itu hanya memandang ke depan yang memperlihat kan suasana kota yang terlihat lebih jelas karena berada di rooftop sekolah yang tinggi bahkan mereka harus naik lift agar bisa tiba disini.
"Lusa Lita berangkat." Beritahu Lalita pelan membuat Pria yang disamping nya menghelas napas pelan. Jeffrey menangkup kedua pipi Lalita kemudian mendekatkan wajah nya pada gadis itu tak lama bibir mereka sudah bersentuhan Jeffrey melumat bibir Lalita dengan lembut menyalurkan perasaan nya kepada gadisnya.
Lalita membuka matanya begitu pun Jeffrey mereka saling berpandangan setelah merasa oksigen di paru-paru mereka menipis Jeffrey melepaskan ciuman mereka dan menyatukan dahi.
"Please, tetap bareng aku Lalita!"
Lalita mengangguk lalu mencium kening Jeffrey.
"Turun yuk, Pengumuman nya udah mau dimulai." Ajak Lalita. Jeffrey menggangguk lalu menarik lembut tangan Lalita. Meskipun Jeffrey bukan sekolah lagi disini siapa yang berani melarangnya untuk berkunjung?
***
Semua murid SHS Antarpelago yang telah selesai mengikuti ujian terakhir sudah berkumpul di aula dan akan mendengar pengumuman pelulusan dari kepala sekolah mereka.
"Assalamualaikum w.r.b, Baiklah sebelum saya menyampaikan pengumuman pelulusan saya banyak berterima kasih kepada murid kelas XII. Untuk mengefisienkan waktu saya menyatakan bahwa semua murid kelas XII LULUS 100%."
Setelah mendengar pengumuman bahwa mereka dinyatakan lulus semua murid SHS Antarpelago merayakan pelulusan dengan akan melakukan prom night nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFFLA [END]
Teen FictionBagi seorang Jeffrey Deneo Alexanel tidak ada yang paling penting selain membuat seorang Lalita Anameli Sanders bahagia, Jeffrey tidak akan berpikir dua kali jika ada yang menyakiti Lalita. Tapi mengapa justru dirinya yang menjadi alasan Lalita men...